Hikmah Ramadan 2021
Ketua MUI dan Katib Syuriah PWNU Jatim KH Syafrudin Syarif : Inilah Masa Depan Keluarga yang Sejati
Kalau orang tua sibuk mengursuskan anaknya dengan berbagai macam keterampilan, tentu harus diimbangi dengan keseriusan pendidikan membaca Al-Qur’an.
BAGAIMANA perasaan Anda jika memiliki anak usia sekolah SD/SMP tapi belum bisa membaca dan menulis?
Tentu kita khawatir, cemas, dan takut akan masa depannya.
Sebab kemampuan membaca dan menulis adalah bekal paling dasar bagi setiap anak untuk menempuh pendidikan dan keterampilan hidup sepanjang usianya.
Namun demikian, apakah kita memiliki perasaan yang sama jika anak-anak tidak bisa membaca Al-Qur’an?
Seharusnya begitu. Justru semestinya lebih khawatir dan takut.
Sebab kemampuan membaca Al-Qur’an tidak hanya dipakai di dunia, tapi juga berakibat hingga ke kehidupan akhirat.
Memang. Harus disadari betul bahwa dalam Islam, keterkaitan orang tua dan anak tidak berhenti di dunia saja.
Hubungan keterkaitan terus berlanjut meskipun orang tua wafat bahkan sampai alam akhirat kelak.
Karena itulah, pendidikan anak harus dilakukan secara seimbang antara kebutuhan kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Idealnya, orang tua yang bijak tidak akan memilihkan sekolah yang tidak mengajarkan pendidikan agama.
Ilmu pengetahuan penting. Sains, keterampilan seni dan teknologi juga penting.
Namun kemampuan membaca Al-Qur’an dan memahami ajaran agama Islam tidak kalah penting.
Artinya, kalau orang tua sibuk mengursuskan anaknya dengan berbagai macam keterampilan, tentu harus diimbangi dengan keseriusan
pendidikan membaca Al-Qur’an dan pemahaman agama untuk anak.
Bulan Ramadhan ini merupakan momentum terbaik untuk kembali menekankan pentingnya pendidikan membaca Al-Qur’an dan pemahaman agama kepada anak.
Kebersamaan dengan keluarga selama Ramadhan, perlu diisi dengan kegiatan-kegiatan positif yang berorientasi pada masa depan keluarga di dunia dan akhirat.