Ramadan 2021
Benarkah Hari Ini Malam Nuzulul Quran Ramadan 2021? Berikut Penjelasan dan Bacaan Doa Lengkap
Benarkan hari ini adalah Malam Nuzulul Quran? berikut penjelasan dari tiga pandangan ulama beserta amalan yang dianjurkan, Rabu (28/4/2021).
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Benarkan hari ini adalah Malam Nuzulul Quran? berikut penjelasan dari tiga pandangan ulama beserta amalan yang dianjurkan, Rabu (28/4/2021).
Hari ini telah memasuki hari ke-16 Ramadan 1442 H atau Ramadan 2021.
Artinya, setelah berbuka pada waktu maghrib hari ini akan memasuki hari ke-17 Ramadan.
17 Ramadan 1442 H dikenal dengan malam Nuzulul Quran atau turunnya Al Quran.

Namun, masih terdapat pandangan lain yang menyebutkan bahwa Nuzulul Quran jatuh pada saat malam Lailatul Qadar.
Bagaimana Penjelasannya?
Berikut Surya.co.id merangkum penjelasan mengenai Malam Nuzulul Quran.
Bagaimana penjelasan ulama tentang Malam Nuzulul Quran? dan apa saja amalan yang dapat dilakukan di malam tersebut?
1. Pandangan pertama
Alquran turun pada malam Lailatul Qadar dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit diturunkan ke langit dunia (sama' al-dunnya).
Seperti dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'Kisah Nabi Muhammad di Malam Nuzulul Quran dan 3 Pandangan Ulama tentang Proses Turunnya Alquran'
Setelah itu, dari langit dunia, Alquran diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.
2. Pandangan kedua
Alquran diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (Lailatul Qadar hanya turun sekali dalam setahun).
Setelah itu dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.
3. Pandangan ketiga
Pandangan ketiga, Alquran turun pertama kali pada malam Lailatul Qadar.
Selanjutnya, Alquran diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.
Pandangan pertama paling populer dan didukung banyak ulama.
Pandangan ini juga diperkuat banyak hadist sahih.
Pandangan kedua dipelopori oleh al-Muqatil dan Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj. Juga al-Mawardi dalam tafsirnya.
Sedangkan pandangan ketiga dikemukakan oleh al-Sya’bi.
Terlepas dari ketiga pandangan tersebut, semua sepakat bahwa malam Nuzulul Quran adalah malam yang istimewa.
Oleh sebab itu, sudah sepatutnya umat Islam memperbanyak doa dan kembali mengingat peristiwa bersejarah itu.
Kebanyakan umat Islam selalu memperingatu malam Nuzulul Quran. Karena di malam itu salah satu waktu mustajab untuk menyampaikan doa-doa.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya:
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.
Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5).
Alquran diturunkan ke bumi berangsur-angsur pada Nabi Muhammad S.A.W. Al Quran turun ke bumi membutuhkan waktu sekitar 23 tahun.
Malam Nuzulul Quran di bulan Ramadan ditandai melalui firman Allah subhanallahu wa ta'ala,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. البقرة
Artinya :
"Bulan Ramadan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185)
Amalan Malam Nuzulul Qurab
Menyambut malam Nuzulul Quran, umat muslim dianjurkan untuk berkumpul di masjid membagi satu jus per orang untuk membaca Al Quran.
Selain itu, berikut 4 amalan malam Nuzulul Quran yang dianjurkan untuk dilaksanakan.
1. Membaca Al Quran
Sebenarnya setiap hari selama Ramadhan merupakan istimewa Al Quran diturunkan.
Hanya saja alangkah mulianya umat muslim memaknainya dengan mengamalkan membaca firman Allah SWT tersebut.

Al Quran diturunkan di bulan yang mulia dan diberkahi.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam kutipan surat Al Baqarah :185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..."
Turunnya Al Quran terjadi pada malam yang diberkahi.
Allah SWT juga berfirman dalam surat Ad Dukhan :3.
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."
Al Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Oleh karena mutlak Al Quran dibaca dan dikaji sebagai pedoman.
Di malam diturunkannya Al Quran inilah alangkah mulianya amalan mengkaji Al Quran.
Anjuran membaca Al Quran sebagaiman dikutip dari hadis Abdullah bin Abbas,
"Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur’an bersamanya” (HR.Bukhari).
Demikian ttulah teladan Rasulullah SAW dalam mengerjakan amalan di malam Nuzulul Quran.
2. Tadabur Al Quran
Selain membaca Al Quran, amalan lain yang dianjurkan saat malam Nuzulul Quran adalah mentadaburinya (Al Quran).
Tentu membaca Al Quran juga perlu mengetahui arti, makna serta hikmah dibaliknya.
Sebagaimana Al Quran merupakan pedoman umat manusia yang mesti dipahami untuk menjadi cara hidup.
3. Mendirikan sholat malam
Pada malam Nuzulul Quran amalan bagi umat muslim yang dianjurkan yakni mendirikan sholat malam.
Di samping hal itu ada banyak keutamaan mendirikan sholat malam di bulan Ramadhan.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR.Bukhari).
4. Itikaf
Melaksanakan Itikaf juga menjadi amalan yang dianjurkan ketika malam Nuzulul Quran.
Pada dasarnya Itikaf mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membentuk perenungan diri.
Itikaf berarti juga berdzikir kepada Allah SWT.
Pada waktu inilah pula Allah SWT membuka pintu mustajab bagi mukminin yang senantiasa berdoa.
Demikian itulah beberapa amalan yang dianjurkan saat malam Nuzulul Quran
Lebih dari pada itu, Allah SWT memberikan kabar gembira bagi mereka yang mentadaburi Al Quran.
Allah SWT selalu mengingatkan umat-Nya untuk membaca firman-Nya, sebagaimana terkandung dalam Al Quran surat Faathir 29-30.
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."
Bacaan Doa Malam Nuzulul Quran
Dikutip dari Tribun Jogja dalam artikel 'Doa dan Amalan-amalan di Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1441 H', berikut doa malam Nuzulul Quran yang jatuh pada 17 Ramadan :
Allahummagfir Lii Wa Liwaalidayya Arhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo.
Artinya :
Ya Allah ! Ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mendidikku semenjak kecil.
Bacaan doa Nuzulul Quran dibaca ketika memperingati atau menjalani malam Nuzulul Quran.
Do'a di atas mempunyai maksud untuk memohon dan meminta ampunan kepada Allah SWT atas semua kesalahan (dosa) diri kita sendiri maupun kedua orangtua kita.
Do'a lainnya:
Allahumma Innaka 'aufuwwun Tuhibbul 'Afwa fa'fu'anni.
Artinya:
Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.
Berdasarkan penuturan sahabat Huzaifah RA tentang pengalaman beliau ketika salat tarawih bersama Rasulallah SAW.
Rasululah SAW mengulangi membaca Alqurandari surat pertama, Al Fatihah, Al Baqarah sampai selesai.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai salatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa"
الله أكبر ذُو الجَبَرُوت وَالْمَلَكُوتِ ، وَذُو الكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
"Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.
Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir."
Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ sampai akhir surat.
Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan.
Selesai salat Isya pada awal malam samai akhir malam, Bilal meberi tahu beliau bahwa waktu salat subuh telah tiba beliau hanya salat 4 rakaat.” (Riwayat Ahmad, dan Al Hakim)
Demikianlah cara Rasulullah SAW memperingati turunnya Al Quran pada bulan Ramadhan. Membaca ayat Alquran penuh dengan penghayatan akan maknanya.
Ikuti Berita Terkait Ramadan 2021 Lainnya di Surya.co.id