Ramadan 2021

Berbohong di Bulan Ramadan Apakah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya

Berbohong di Bulan Ramadan Apakah Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Tribun Manado
Ilustrasi hukum berbohong saat puasa di bulan Ramadan 

Penulis: Alif Nur | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Apakah berbohong saat puasa di bulan Ramadan dapat membatalkan puasa?

Seperti diketahui, berbohong merupakan sifat tercela yang sepatutnya tidak dilakukan umat manusia.

Berbohong sendiri diartikan dengan melakukan sesuatu tidak sesuai dengan sebenarnya, atau juga palsu.

Sifat tercela ini dilarang Allah SWT seperti yang tertulis pada surat An-Nahl (16:105).

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللّهِ وَأُوْلـئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta” (QS. An-Nahl [16]: 105).

Lantas apakan berbohong di bulan Ramadhan akan membatalkan puasa?

Menjawab perkara itu, dilansir dari Kompas.com menghubungi Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat.

Syamsul mengatakan, berbohong atau berdusta di bulan Ramadhan tidak akan membatalkan puasa.

Kendati demikian, berbohong saat bulan Ramadhan seperti saat ini dapat mengurangi pahala puasa.

"Berbohong tidak membatalkan tapi akan mengurangi (pahala), bahkan menggerus nilai puasa hingga nol. Puasanya tetap sah tapi tak bernilai," kata Syamsul dilansir dari Berbohong di Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?

Lebih lanjut kata Syamsul, perkara yang membatalkan puasa ialah makan, minum dan sejumlah perbuatan lain yang bisa membatalkan ibadah ini.

Hal itu sesuai dengan hadis dari Rasulullah SAW berikut:

"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman." (HR. Bukhari).

Oleh sebab itu, berbohong atau berdusta adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.

Selain itu, puasa juga akan menjadi sia-sia apabila berbohong atau berdusta di bulan penuh berkah seperti sat ini.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan zur (dusta atau perkataan dan perbuatan bohong), maka Allah tidak berkepentingan sedikitpun terhadap puasanya." (HR. Al-Bukhari).

Kendati tidak membatalkan puasa, berbohong atau berdusta adalah perbuatan merupakan perbuatan tercela.

Sebaliknya, bila berkata jujur maka akan membawa keselamatan.

Dari 'Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong)." (HR. Ahmad).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved