Kapal Selam Nanggala Hilang

Keluarga Sertu Ardi di Tulungagung Masih Optimis Kru KRI Nanggala 402 Bisa Ditemukan Selamat

Orang tua Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah, Sujarno: Saya tetap optimis, terus berharap 53 kru KRI Nanggala 402 dalam keadaan hidup

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Orang tua Sertu (Ttu) Ardi Ardiansyah (25) saat menerima Forkopimda Tulungagung, Senin (26/4/2021). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Tangis keluarga Kelasi (Mesin) Muhammad Faqihudin Munir pecah, saat Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dan unsur Forkopimda Tulungagung tiba, Senin (26/4/2021).

Faqih adalah salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402 asal Dusun Juranggandul, Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung.

Bahkan seorang bibinya. Samiati menangis meraung-raung sambil memegang tangan Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto.

Sejumlah orang berusaha menenangkan Samiati yang histeris memanggil nama Faqih.

Sementara ayah Faqih, Matroji Sudiarjo (54) lebih banyak diam di dalam rumah.

Ia begitu tenang dan terlihat tabah saat berbincang dengan Bupati, Kapolres dan Danramil Tulungagung.

Matroji berkisah, anak sulungnya itu sudah menikah dan sudah mempunyai seorang anak.

“Bulan ini seharusnya mitoni (Selamatan usia 7 bulan),” ucap Matroji.

Matroji berkisah, Faqih sudah tujuh tahun menjadi anggota Angkatan Laut.

Ia sempat dua tahun bertugas di Jakarta, di kapal permukaan.

Faqih lalu pindah ke Surabaya dan pamit pendidikan di sekolah kapal selam (Sekasel).

“Saya tidak paham apa itu Sekasel, ternyanya sekolah kapal selam. Kalau tidak salah dia sudah satu setengah tahun di KRI Nanggala 402,” ucapnya.

Laki-laki sederhana ini mengaku memasrahkan semua kepada yang kuasa.

Namun, Matroji juga meminta untuk selalu mendoakan Faqih.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved