Pencarian KRI Nanggala 402
5 Fakta Kls Isy Raditaka Mardyansah Kru KRI Nanggala 402 Asal Tuban, Sederhana Bikin Kagum Tetangga
Inilah 5 fakta dari sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah, salah satu kru KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur akibat kapal yang ditumpanginya tenggelam
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | TUBAN - Inilah 5 fakta dari sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah, salah satu kru KRI Nanggala 402 yang dinyatakan gugur akibat kapal yang ditumpanginya tenggelam.
Sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah merupakan tulang punggung keluarga, gagal lamaran setelah lebaran tahun ini hingga tak mudah lulus menjadi TNI AL.
Kepergian Kls Isy Raditaka Mardyansah untuk selama-lamanya membuat keluarga dan para tetangganya kehilangan.
Mereka kagum melihat kepribadian pria 26 tahun asal Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Di mata tetangga, sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah dikenal sebagai pribadi yang tenang dan santun.
Baca juga: Kolonel Harry Setiawan, Anak Band Sekaligus Dansatsel Koarmada II yang Gugur di KRI Nanggala 402

Baik keluarga dan tetangga tak ada yang mengira, ajal menjemput Kls Isy Raditaka Mardyansah begitu cepat.
KRI Nanggala 402 yang membawa 53 kru dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 04.25 WIB.
Lalu pada Sabtu (24/4/2021), Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono menaikkan status KRI Nanggala-402 dari submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam).
Berikut 5 fakta Kls Isy Raditaka Mardyansah yang dinyatakan gugur di dalam kapal selam KRI Nanggala 402.
1. Tetangga merasa kehilangan
Pantas saja para tetagga Dika sapaan akrab Raditaka Mardyansah merasa kehilangan setelah dia dinyatakan gugur di dalam KRI Nanggala 402.
Ternyata, Raditaka Mardyansah begitu akrab dengan tetangganya di Desa Kesamben.
Di saat pulang ke desa, Raditaka Mardyansah selalu membaur dengan warga.
Anak kedua dari pasangan Mugiyono (56) dan Sutiah dikenal baik oleh masyarakat setempat.
"Anaknya baik, sederhana," kata Endah Siti (50) tetangga yang melayat ke rumah duka, Senin (26/4/2021).
Dia menyatakan, setiap pulang ke rumah saat liburan, Dika selalu bercengkrama dengan warga.
Mulai bersepeda dan aktivitas kemasyarakatan lainnya.
Saat kapal dinyatakan tenggelam, para tetangga dan temannya sewaktu sekolah dulu pada berbondong-bondong ke rumahnya untuk menghaturkan bela sungkawa.
"Anaknya baik, kemarin teman-temannya sekolah sudah pada ke sini," bebernya.
2. Akan melangsungkan prosesi lamaran setelah lebaran
Salah satu perangkat Desa Kesamben, Sri Rahaya menyatakan, Dika rencana akan melangsungkan prosesi lamaran setelah idul fitri.
Dika dikabarkan sudah menjalani hubungan selama 10 tahun dengan pacarnya.
Sekalipun belum pernah diajak ke rumahnya, pacarnya baru kemarin datang melayat setelah mengetahui kapal nanggala 402 dinyatakan tenggelam.
"Kemarin pacarnya ke sini ketemu ibunya, satu desa juga. Dika anaknya baik, pacaran sudah lama dan rencana mau dilamar setelah Idul fitri," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Raditaka Mardyansah merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Kakak dari Dika juga diketahui merupakan anggota TNI yang telah bertugas di luar pulau jawa.
Dika menempuh Pendidikan di SDN Kesamben 1, SMPN 2 Plumpang dan SMAN 1 Widang.
3. Foto Raditaka Mardyansah viral saat KRI Nanggal 402 dinyatakan hilang
Masyarakat Kabupaten Tuban banyak mengunggah foto Raditaka Mardyansah di media sosial Facebook.
Para netizen berharap keselamatan atas kecelakaan laut itu.
Anggota TNI yang beralamatkan di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang itu berencana lamaran dalam waktu dekat.
"Rencananya setelah Lebaran idul fitri mau lamaran," kata ayah korban, Margiyono (56) di depan rumahnya, Senin (26/4/2021).
Ia menjelaskan, gadis pujaan anak keduanya merupakan warga desa setempat.
Kemarin saat mengetahui berita awal kapal tenggelam juga sempat ke rumah, menghaturkan belasungkawa.
Mengenai rencana tunangan itu juga atas keinginan dari Dika sapaan Raditaka Mardyansah.
"Memang rencana lamaran, tapi sudah keburu ajal menjemput anak saya," pungkasnya.
4. Tak mulus masuk TNI
Tak seperti membalikkan telapak tangan, itulah yang dirasakan Kls Isy Raditaka Mardyansah (26), ABK kapal selam Nanggala-402 yang gugur dalam tugas.
Karirnya untuk masuk di korps TNI tidaklah mudah, bahkan disebut pernah gagal lebih dari sekali.
Hal itu disampaikan Mugiyono (56), ayah Raditaka Mardyansah (Dika) didampingi istrinya, Sutiah.
Diungkapkannya, Dika dua kali gagal menjadi anggota TNI saat mendaftar. Pada pendaftaran ketiga akhirnya ia berhasil dan memilih angkatan laut.
"Tiga kali daftar baru diterima, ya jadi gagal dua kali," katanya ditemui di rumahnya Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban, Senin (26/4/2021).
Ia menjelaskan, setelah diterima bergabung dengan TNI sekitar tahun 2015, Dika menjadi tulang punggung keluarga.
Sebab, kakaknya yang juga sebagai anggota TNI bertugas di luar pulau Jawa dan sudah menikah.
Dika juga memiliki dua adik yang belum bekerja, rencana adik ketiga juga akan mengikuti karirnya sebagai anggota TNI.
"Dika tulang punggung, saya sangat kehilangan, dia anak yang baik, disiplin. Sudah 6 tahun di TNI," ucapnya sambil nada bicaranya bergetar.
Sekadar diketahui, Raditaka Mardyansah merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Kakak dari Dika juga diketahui merupakan anggota TNI yang telah bertugas di luar pulau jawa.
Dika menempuh Pendidikan di SDN Kesamben 1, SMPN 2 Plumpang dan SMAN 1 Widang.
5. Belikan ibu mukena
Pihak keluarga tak ada yang menyangka jika Kls Isy Raditaka Mardyansah (26), gugur dalam tugas sebagai ABK kapal selam Nanggala-402.
Nanggala-402 yang membawa 53 ABK dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 04.25 WIB.
Lalu pada Sabtu (24/4/2021), Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono menaikkan status KRI Nanggala-402 dari submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam).
Mugiyono (56) dan Sutiah, orang tua Raditaka Mardyansah (Dika) tampak berduka atas kejadian tersebut.
Beberapa tetangga dan kerabat datang silih berganti ke rumah duka untuk memberikan semangat dan doa kepada keluarga.
Pihak keluarga juga mengungkapkan, sebelum berangkat bertugas pada Senin (5/4), Dika sempat membelikan mukena, baju dan gelang kepada ibunya.
Bahkan sempat berucap, nanti akan bawa uang banyak tanpa diketahui maksudnya.
"Membelikan mukena, daster dan gelang," kata ibu korban tak kuasa menahan sedih di rumahnya, Senin (26/4/2021).
Sementara itu, Mugiyono menyatakan, anaknya berpesan padanya agar selalu sabar berdoa, tak lupa juga agar mendoakannya dalam bertugas.
Jika tidak ada halangan, setiap minggunya Dika selalu pulang. Jika sibuk ada kegiatan maka sebulan sekali pulang.
"Pesannya begitu disuruh yang sabar dan rajin berdoa," terang ayah empat anak tersebut.
Sekadar diketahui, Raditaka Mardyansah merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Kakak dari Dika juga diketahui merupakan anggota TNI yang telah bertugas di luar pulau jawa.
Baca berita lainnya terkait pencarian KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali