Kapal Selam Nanggala Hilang

Kecanggihan Pesawat P8 Poseidon Milik Angkatan Udara AS yang Bantu Pencarian KRI Nanggala 402

Inilah kecanggihan pesawat P8 Poseidon milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang turut membantu pencairan kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
via Tribun Bali
Pesawat P8 Poseidon Milik Angkatan Udara AS mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali 

Penulis: Arum | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Inilah kecanggihan pesawat P8 Poseidon milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang turut membantu pencairan kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak.

Pesawat P8 Poseidon milik Angkatan Udara ( AU) Amerika Serikat turut membantu pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4/2021). 

Kedatangan pesawat P8 Poseidon ini disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad.

Sementara, personel Angkatan Udara AS yang akan mengawaki pesawat P8 Poseidon sudah tiba di Bali sejak Jumat (23/4/2021).

"Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator ataupun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti, akan membantu proses pencarian, timnya sudah datang di sini tadi untuk berkoordinasi," kata Riad.

Baca juga: Cerita Sebenarnya Video Viral Awak KRI Nanggala 402 Dilarang Berangkat Anak dan Sosok Lettu Imam Adi

Poseidon, pesawat pemburu kapal selam dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019).
Poseidon, pesawat pemburu kapal selam dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)

Melansir dari Tribunnews.com berjudul 'Pesawat Pemburu Kapal Selam Milik AS Tiba di Bali, Bantu Cari KRI Nanggala', berikut kecanggihan pesawat P8 Posiedon

Marinir AS memang sering menggunakan pesawat P8 untuk melakukan patroli di sekitar laut Filipina maupun perairan laut China Selatan.

Kantor Urusan Publik Angkatan Laut AS mengklaim pesawat P8 secara rutin di Laut Filipina dan telah melakukannya selama bertahun-tahun.

Pesawat P-8 buatan Boeing

Situs resmi Boeing menyebutkan bahwa pesawat P8 merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam perang anti-kapal selam, perang anti-permukaan, intelijen, pengintaian dan pengintaian dan pencarian serta penyelamatan.

P8 dapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan mencapai kecepatan 490 knot.

Pesawat yang dibekali dua mesin CFM56-7 ini masing-masing menghasilkan daya dorong 27.000 lbf.

Panjang dari pesawat P-8 ini yakni 129,5 kaki atau sekitar 39,47 meter, sementara rentang sayap mencapai 123,6 kaki atau sekira 37,64 meter.

Tinggi dari pesawat ini tercatat 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.

Pesawat P-8 juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya mendukung misi kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.

Merupakan turunan dari Boeing Next-Generation 737-800, pesawat P-8 direkayasa untuk beroperasi selama 25 tahun atau 25.000 jam di penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi di lingkungan lapisan es.

Memiliki dua varian

Secara global, P-8 memiliki dua varian, P-8I, diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P-8A Poseidon, diterbangkan oleh Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara Australia.

Pesawat patroli ini telah terjual ke setidaknya tujuh negara.

Selain AS, India dan Australia, negara lain yang telah membeli pesawat P-8 ini adalah Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia dan Inggris.

Selandia Baru menandatangani kontrak pembelian empat unit P-8A pada Juli tahun lalu, dan Korea Selatan memesan enam unit P-8A pada November 2019.

Kedua negara itu akan mulai menerima pengiriman P-8A pada 2022.

Sementara Norwegia memesan lima unit P-8 dan pengiriman awal pada 2021. Sedangkan Australia telah mengoperasikan P-8A selama dua tahun, setelah menerima pengiriman pesawat pertama mereka pada 2016.

Kemudian, P-8 Poseidon adalah pesawat yang awalnya diproduksi khusus untuk US Navy oleh Boeing Defense, Space, and Security.

P-8 Poseidon dikatakan mampu membawa muatan lebih banyak, terbang di ketinggian lebih tinggi, serta menjangkau area lebih luas.

Beberapa perangkat canggih yang dimiliki pesawat sepanjang 39,47 meter ini adalah High Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capability (HAAWC) serta AGM-88 Harpoon Anti-Ship Missile.

P-8 Poseidon juga memiliki sensor hidrokarbon yang digunakan untuk mendeteksi uap bahan bakar kapal selam.

Selain itu, bisa membawa 9 awak di kabinnya, P-8 Poseidon mampu menjalankan misi selama 6 jam untuk rentang wilayah 1.100 kilometer dan 4 jam untuk rentang wilayah 2.000 kilometer.

Ikuti Berita Seputar Kapal Selam Nanggala Hilang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved