Ramadan 2021

Apa Itu Lailatul Qadar di Bulan Ramadan? Ini Keistimewaannya Menurut Penjelasan Ulama

Apa itu lailatul qadar di bulan Ramadan? Berikut keistimewaannta menurut penjelasan ulama.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Bangka Pos
Ilustrasi - malam Lailatul Qadar 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.CO.ID - Apa itu lailatul qadar di bulan Ramadan?

Secara bahasa, lailatul qadar berarti malam ketetapan. Satu malam yang sangat istimewa, sebuah malam kemuliaan di Bulan Ramadan.

Keistimewaan malam lailatul qadar tertulis dalam Alquran, Surat Al Qadr ayat 97:

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."

Keistimewaan lailatul qadar lainnya dijelaskan dalam hadist nabi.

Hadis Abu Hurairah, dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang lailatul qadar:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901)

Sehingga tidak heran jika umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amalan ibadah di Bulan Ramadan, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar dan ampunan atas segala dosa di masa lalu.

Lantas kapan malam Lailatul Qadar itu?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan menurut pandangan ulama, malam lailatul qadar ada pada akhir bulan Ramada.

"Menurut pandangan ulama, carilah, berusahalah untuk merebutnya di malam-malam terakhir Ramadhan," jelas UAS dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube.

Ada berbagai pendapat ulama yang memprediksi malam Lailatul Qadar. Ada yang berpendapat jatuh pada malam ke-27 Ramadhan dan 29 Ramadhan. Ada juga yang menyebut malam ke-17 Ramadhan dan malam ke-3 Ramadhan.

Ustadz Abdul Somad mengaku tidak menolak seluruh pendapat tersebut, namun umat Muslim sebaiknya tidak hanya bertumpu pada satu malam saja.

Sehingga amalan baik harus terus dilakukan, selama Bulan Ramadan.

Siapa orang yang mendapatkan malam lailatul qadar?

"Allah tidak beritahu siapa yang dapat lailatul qadar, supaya hati senantiasa rindu selalu beristighfar karena merasa belum mendapat ampunan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Ciri mendapatkan Lailatul Qadar

Disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam cuplikan video tanya jawab yang diunggah di kanal Youtube Mutiara Islam (21/6/2018).

Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan Ustad Somad pada menit ke 1 lebih 20 detik dalam cuplikan video itu, yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.

Perubahan yang dimaksud, kataUstad Somad, bukanlah perubahan fisik. Melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," ujar Ustad Abdul Somad.

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

Lebih lanjut lagi, UAS kemudian memberitahukan amalan yang dikerjakan pada malam lailatul qadar.

UAS mengatakan malam lailatul qadar diisi dengan qiyam.

Yaitu dengan mengerjakan shalat sunah, membaca al-quran, mendengarkan tausiah, dzikir dan bermuhasabah atau merenung dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.

UAS kemudian menambahkan agar tetap menjaga air wudhunya jangan sampai putus pada saat melewati malam lailatul qadar.

Jika air wudhu terputus atau batal, kata UAS, maka segera berwudhu kembali.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved