Tata Cara Mandi Junub Setelah Hubungan Suami Istri di Bulan Ramadan, Lengkap Bacaan Niat

Berikut tata cara mandi junub setelah hubungan suami istri di bulan Ramadan dan bacaan niatnya.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID
ILUSTRASI - Tata cara mandi wajib atau mandi junub di bulan Ramadan. 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.CO.ID - Berikut tata cara mandi junub setelah hubungan suami istri di Bulan Ramadan, serta bacaan niatnya.

Diketahui berhubungan suami istri dilarang saat menjalankan puasa Ramadan (mulai fajar hingga waktu buka puasa).

Lantas bagaimana hukumnya jika berhubungan suami istri sebelum fajar, lalu tertidur hingga tidak sahur dan mandi junub sampai waktu Shalat Subuh tiba? Apakah puasa Ramadan masih sah?

Baca juga: Dahsyatnya Membaca Istighfar saat Sahur, Berikut Keutamaan dan Bacaannya

Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Allahumma Laka Shumtu  Betul Atau Salah? Berikut Kata Ustadz Abdul Somad

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist, terdapat pengalaman Rasulullah dalam kondisi junub di pagi hari, padahal sedang puasa:

عن عائشة وأم سلمة رضي الله عنهما "أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ ثُمَّ يَغْتَسِلُ ويَصُومُ" متفق عليه وزاد مسلم في حديث أم سلمة "وَلَا يَقْضِي

Artinya, “Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” (HR Muttafaq Alaih.) Imam Muslim dalam riwayat dari Ummu Salamah RA menyebutkan, “Rasulullah SAW tidak mengaqadha.”

Berdasarkan hadist tersebut ditarik kesimpulan bahwa orang dalam keadaan janabah dan tertidur hingga waktu pagi, hingga lupa mandi junub boleh melanjutkan puasa.

Orang tersebut cukup mandi junub lalu berpuasa. Puasanya sah tanpa perlu menggantinya.

Meski boleh tapi tetap baik menjalankan ibadah puasa tanpa memiliki hadast besar, sehingga dianjurkan segera bersuci.

Tata Cara Mandi wajib Bagi Pria dan Wanita

Ada hadis dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib untuk pria.

Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki.

Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.

Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved