Hikmah Ramadan 2021

Prof Mas'ud Said Ketua MUI Jatim : Puasa Double Track di Tengah Pendemi

Puasa duble track maksudnya ialah kita sudah berpuasa secara medis, dan berpuaa secara syariat agama.

Editor: Parmin
foto: istimewa
Ketua MUI Jawa Timur Prof. Dr. H. Mas'ud Said 

Di tengah perlombaan berbagai laboratorium dunia, di tengah ke-aku-an para ahli, keangkuhan kebenaran ilmiah dan presisi diagnosa dan triliunan dana dikeluarkan, virus tetap gentayanga, Virus Covid 19 telah berubah dan terus menyerang negara negara maju dan rakyat terutama orang kaya yang lemah secara membabi buta. Bahkan Sebagian ahli viruspun akhirnya juga terkena imbasnya. Inna lillahi wainna ilaihi roojiuun.

Untung Ramadhan tiba. Puasa adalah syahrut taubah bulan momentum untuk taubat. Bulan inilah pintu taubat sesungguh sungguhnya.

Pengingat Double Track dari Allah SWT.

Kalau kita obyektif dan mau introspeksi, jangan jangan ada yang salah, jangan jangan ada yang tengah mabuk dunia. Sesungguhnya mestinya sepanjaang tahun kita harus berpuasa.

Jangan jangan kita ini kurang beres, hidup kisruh dengan muda menenggelamkan akhirat dengan capaian dunia.Mengendalikan diri.

Maka terbuktilah apa yang oleh Rasulullah SAW disebut yuhibbuunaddunya wayansaunal akhiroh, terlalu mencintai dunia dan lupa akan kehidupan akhirat.

Mungkin Malaikat sudah melapor: bahwa kita ini,-naudzubillahi mindaalik-, termasuk yang yubibbuunal kholqoh wayansaunal khooliqoh, diam diam dan terang terangan, lebih mencintai.

Dan lebih takut makhluk Allah dan lupa kepada penciptanya.

Rupanya ummat di dunia ini yuhibbunaddzunubah wayansaunattaubah, lebih menyukai perbuatan dosa namun lupa bertaubat kita kepada Allah SWT.

Jangan jangan dalam catatan Malaikat banyak dari kita termasuk yuhibbunal kusuroh wayansaunal fahfaroh, lebih menyukai gedung yang megah, rumah mewah tapi lupa terhadap kuburan dan hari akhir di mana kita semua akan hidup lebih kekal atasnya.

Sebagai kaum beriman kita disarankan untuk tetap waspada tanpa menghilangkan rasa syukur.

Bahkan dalam cobaan kita diminta untuk optimis. Kaum beriman adalah kaum yang memiliki keyakinan akan keberhasilan dan sabar dalam situasi yang sulit.

Tak ada Nabi dan Rasul yang hidup tanpa beban yang berat. Semua Nabi dan Rasul adalah orang orang yang tak takluk dengan halangan, ancaman, kesulitan dan situasi yang memaksa maksa dan menghimpit himpit. Puasa mudah mudahan mengingatkan dan memaksa kita kepada kesadaran baru.

Dalam bulan penuh hikmah, kita harus penuh harapan. Sebagaimana intisari buku karya Aidh al Qarnie yang berjudul Laa Tahzan, jangan bersedih.

Buku yang berbahasa Arab tersebut mengajak kita untuk optimis, Al Qarnie mengutip doa Nabi Musa AS, yaa Allah yaa Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku sebagaimana dalam Qs Thaha ayat 25-26. Rabbisrohli shadri wayassirli amri.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved