Hikmah Ramadan 2021
Prof Mas'ud Said Ketua MUI Jatim : Puasa Double Track di Tengah Pendemi
Puasa duble track maksudnya ialah kita sudah berpuasa secara medis, dan berpuaa secara syariat agama.
Oleh | Ketua MUI Jawa Timur Prof. Dr. H. Mas'ud Said
DOUBLE TRACK adalah gambaran mengenai sesuatu yang dilaksanakan dengan dua jalur secara bersamaan.
Puasa duble track maksudnya ialah kita sudah berpuasa secara medis, dan berpuaa secara syariat agama.
Puasa kita kali ini bisa disebut demikian sebab sebelum Ramadhan 1442 H tiba di bulan April 2021, sudah setahun lebih penduduk dunia harus berpuasa akibat virus yang menjadi penyebab lebih dari 2,7 juta penduduk dunia wafat.
Kalau puasa diartikan sebagai pengendalian diri dan berpantang, untuk membatasi diri, untuk tidak melakukan sesuatu, maka 14 bulan masa Pandemi kita ini telah semacam dipaksa untuk mengendalikan diri, berpuasa.
Puasa juga telah terlihat dari kesendirian dan tangisan putus asa, taubat jutaan 94 juta pasien Covid 19.
Sebagai manusia kita banyak memiliki bakat, nafsu, dan sifat. Walau manusia diciptakan sebagai sebaik baiknya makhluk Allah memberi sifat tercela, sifat serakah, sifat angkara murka.
Oleh sebab itulah diwajibkan atas manusia berpuasa, tidak pandang bulu, dia beragama apa saja, ada kewajiban puasa (QS. Al Baqarah, 183-184).
Kalau puasa dimaknai dengan mendekat Tuhan Dzat tempat meminta dan bermohon, maka hakikat puasa bisa kita lihat dari doa dan harapan serta tangisan batin untuk memohon pertolongan keluarga yang antre untuk mendapat mukjizat kesembuhan dari-Nya lah kiranya kita bisa melihat kesadaran itu.
puasa adalah sebuah rahasia dimana hanya Allah yang kakan menilainya, maka kita lihat hakekat puasa di sela sela teka teki, dicurahkannya semua keahlian, teknologi canggih dan cemas gagal.
Para hali seluruh dunia dan triliunan rupiah terkucur tanpa kepastian– berhasilnya uji coba para ahli virus yang berlomba menemukan obat anti Covid-19.
Terlihatlah esensi puasa dianytara laboratorium yang terjaga. Disini ada puasa dimana, tergambar bahwa manusia itu bukan apa apa dan bukan siapa siapa tanpa pertolongan-Nya.
Pat gulipat, kun fayakun dan otoritas Tuhan yang Maha Tahu telah banyak mengecoh ilmuwan itu dengan tantangan: bahwa begitu sekali ditemukan vaksin, tiga empat kali virus bermutasi, berubah wajah, berubah jenis, berubah unsur yang kecepatannya tak terkira.
Tenggelamlah temuan vaksin pertama, kedua, ketiga dan kesebelas dengan luncuran air-bah mutasi dan lompatan virus yang kecepatannya tiga empat kali lipat wujud dan ciri asalnya.
Virus itu telah setahun lebih menjdi hantu teknologi dunia. Sekarang hantu itu berkelebat menyusup ke jantung orang orang sehat dan orang yang telah dinyatakan “aman”.