Ramadan 2021
Doa dan Wirid Bulan Ramadan dari Habib Umar bin Hafiz, Tulisan Latin dan Terjemahan
Doa dan wirid bulan Ramadan dari Habib Umar bin Hafiz bisa diamalkan setiap hari, setelah salat atau menunggu berbuka puasa.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Berikut doa dan wirid bulan Ramadan dari Habib Umar bin Hafidz dalam tulisan Arab, latin dan terjemahan sehingga mudah diamalkan.
Diketahui kini umat Islam sedang melaksanakan ibadah Puasa Ramadan 2021 atau Ramadan 1442 H.
Dianjurkan selain mengerjakan kewajiban puasa, untuk banyak memohon ampun. Tak lain karena Bulan Ramadan adalah bulan ampunan dan penuh berkah.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Bacaan Niat, Tata Cara dan Doa Salat Dhuha 2 Rakaat, Pahala Serupa Sedekah
Baca juga: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad Tentang Kebenarannya
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kota Surabaya dan Sekitarnya 1442 H Lengkap Waktu Shalat Fardhu
Baca juga: Doa Buka Puasa Ramadan yang Benar Menurut Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Berikut doa dan wirid Bulan Ramadan selengkapnya:

Wirid 1
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Asyhadu alla ilaaha illallah wa astaghfirullah wa as-alukal jannah wa a’udzu bika minan naar.
“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku memohon ampunan pada Allah, aku meminta surga dan meminta perlindungan dari neraka.”
(Dibaca 3 kali)
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni
Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.
(Dibaca 3 kali)
يَاكَرِيمُ
Ya Kariim
Duhai Yang Maha Mulia.
Wirid 2
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، نَسْتَغْفِرُ اللهَ نَسْأَلُكَ الجَنَّةَ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Asyhadu an la ilaha illallahu nastaghfirullaha nasalukal jannata wana’udzubika
minan nari.
Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, kami mohon ampunan Allah, kami memohon kenikmatan surga, dan kami berlindung kepada-Mu dari amuk api
Neraka.
رَبّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Rabbighfir warham wa anta khairur rahimina.
Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat
yang terbaik.
Wirid 3
Allahumma ya rabbi ramadhana wa munzilal qur’ani
Nasyhadu an la ilaha illa anta wanastaghfiruka
Fashalli wa sallim ‘ala ‘abdika wahabibika sayyidina
muhammadin wa alihi washahbihi waman yuwalihi
Wafarrij ‘anna wa ‘anil ummati kulla hammin wa ghammin wa karbin wa nahnu
fihi
Waballighna min kulli khairin fawqa ma nartajihi
Waj’alna mimman ta’fu ‘anhu watu’a fihi watardha ‘anhu wa turdhihi
Artinya:
Ya Allah, wahai Pemilik Ramadhan, dan Dzat yang menurunkan Al-Qur’an
Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau dan kami memohon ampunanMu
Maka berilah rahmat serta keselamatan atas hamba-Mu dan kekasih-Mu, Tuan kami Muhammad dan keluarga serta sahabat-Nya dan orang orang yang membantuNya
Lenyapkanlah dari kehidupan kami dan kehidupan umat segala kegelisahan yang menyusahkan dan kesedihan yang mendera umat sementara kami berada di tengah-tengah mereka
Dan sampaikanlah kepada kami segala kebaikan melebihi dari apa yang kami
harapkan
Jadikan kami termasuk orang orang yang Engkau ampuni dan Engkau lindungi dan Engkau senangi dan orang yang Engkau berikan kesenangan.
Bacaan wirid dianjurkan dibaca sebanyak 3000 kali atau mencicilnya 100 kali setiap hari di Bulan Ramadan.
Seluruh wirid tersebut bersumber dari Habib Umar bin Hafiz, sebagaimana dikutip SURYA.CO.ID dari Aplikasi Kedaulatan Santi atau KESAN, Rabu (14/4/2021).
Amalan lainnya
Berikut sejumlah amalan sunnah Bulan Ramadan, yang bersumber dari hadist shahih:
Tadarus Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya
Bulan Ramadhan ialah bulan yang sangat erat hubungannya dengan Al-Qur'an, karena saat itulah Al-Qur'an diturunkan. Oleh sebab itu, tadarus (membaca sekaligus mengkaji) adalah hal yang sangat utama saat itu dan telah menjadi aktivitas utama sejak masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan generasi terbaik.
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
"Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencontohkan akhlak yang luar biasa yaitu kedermawanan. Ketika masuk bulan Ramadhan, Beliau kedermawanan beliau seperti angin beremhus. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)
Bersedekah tidak selalu harus menunggu Anda dalam keadaan yang berkecukupan saja. Melainkan bersedekahlah dengan seikhlas mungkin terhadap apapun yang Anda miliki saat ini. Tidak seberapa besar jumlah atau nilai yang Anda berikan, melainkan seberapa besar niat dan keteguhan hati Anda dalam mengasihi sesama.
Memperbanyak Doa
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya". (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).
Memperbanyak doa adalah fokus utama yang perlu Anda lakukan. Berdoa bukan hanya identik sekedar untuk mencari berkat, melainkan kunci utama Anda untuk bisa lebih mendekatkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Memohon perlindungan dan petunjuk Allah agar niat ibadah puasa Anda, terhindar dari segala godaan atau gangguan si jahat.
Menjauhi Perbuatan yang Merusak Puasa
Di antara perbuatan yang merusak puasa Ramadhan adalah menggunjing (ghibah), adu domba (namimah), menuruti syahwat (rafats), berjudi, dan berbagai perbuatan fasik lainnya. Perbuatan ini mesti dijauhi agar shaum kita tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720).
Salat Tarawih memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar sebagaimana yang disebutkan dalam hadis shahih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 75
Ikuti berita seputar Ramadan 2021 dan bacaan wirid di Surya.co.id