Ramadan 2021
Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad Tentang Kebenarannya
Apakah benar tidurnya orang puasa adalah ibadah menurut hadist? Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) berikut soal ibadah Puasa Ramadan 2021.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Apa benar tidur orang puasa adalah ibadah, sebagaimana dikutip dari sebuah hadist?
Diketahui umat Muslim kini sedang menjalani ibadah Puasa Ramadan 2021 hari pertama, atau 1 Ramadan 1442 H.
Setiap kali di Bulan Ramadan, hadist tentang 'tidurnya orang puasa adalah ibadah', seringkali dijadikan dalil untuk memperbanyak tidur di bulan penuh berkah dan ampunan ini.
Hadist tersebut berbunyi:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).
Baca juga: Niat Puasa Ramadan dan 9 Perkara yang Membatalkannya
Namun ternyata hadist tersebut adalah hadist dhaif. Hadist dhaif adalah tidak memenuhi persyaratan hadits shahih dan hasan.
Sebagai informasi, hadits dibagi dalam tiga kategori: shahih, hasan, dan dhaif. Kategori tersebut berdasarkan kualitas hadits, dengan ukuran kualitas perawi dan ketersambungan sanadnya. Kualitas hadits yang paling tinggi adalah shahih, kemudian hasan, dan terakhir dhaif.
Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan banyak tidur di siang hari Bulan Ramadan.
"Hadist tentang tidurnya orang puasa adalah ibadah (itu) hadist dhaif. Oleh sebab itu jangan banyak2 tidur, tidak pernah Nabi Nuhammad banyak-banyak tidur siang," jelas UAS dikutip dari ceramahnya yang diunggah di YouTube 7 November 2018.
UAS juga menceritakan berbagai peristiwa besar justru terjadi di Bulan Ramadan.
"Perang Badar, kapan terjadi Perang Badar? tanggal 17 Ramadan hari Jumat. 10 Ramadan tentara Mesir membebaskan Ismailiyah dari tangan Israel. Indonesia, kemerdekaan 17 Agustus 1945, bertepatan hari Jumat pada Bulan Suci Ramadan. Ramadhan bukan bulan santai, Ramadan adalah bulan jihad," jelas UAS.
Sementara jihad di Bulan Ramadan yang paling tepat dengan kondisi saat ini adalah jihad melawah hawa nafsu.
Berikut sejumlah amalan sunnah Bulan Ramadan, yang bersumber dari hadist shahih, dikutip dari TribunJogja.com:
Tadarus Al-Qur'an dan Mengkhatamkannya
Bulan Ramadhan ialah bulan yang sangat erat hubungannya dengan Al-Qur'an, karena saat itulah Al-Qur'an diturunkan. Oleh sebab itu, tadarus (membaca sekaligus mengkaji) adalah hal yang sangat utama saat itu dan telah menjadi aktivitas utama sejak masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan generasi terbaik.
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
"Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)
Bersedekah
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencontohkan akhlak yang luar biasa yaitu kedermawanan. Ketika masuk bulan Ramadhan, Beliau kedermawanan beliau seperti angin beremhus. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)
Bersedekah tidak selalu harus menunggu Anda dalam keadaan yang berkecukupan saja. Melainkan bersedekahlah dengan seikhlas mungkin terhadap apapun yang Anda miliki saat ini. Tidak seberapa besar jumlah atau nilai yang Anda berikan, melainkan seberapa besar niat dan keteguhan hati Anda dalam mengasihi sesama.
Memperbanyak Doa
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya". (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).
Memperbanyak doa adalah fokus utama yang perlu Anda lakukan. Berdoa bukan hanya identik sekedar untuk mencari berkat, melainkan kunci utama Anda untuk bisa lebih mendekatkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Memohon perlindungan dan petunjuk Allah agar niat ibadah puasa Anda, terhindar dari segala godaan atau gangguan si jahat.
Menjauhi Perbuatan yang Merusak Puasa
Di antara perbuatan yang merusak puasa Ramadhan adalah menggunjing (ghibah), adu domba (namimah), menuruti syahwat (rafats), berjudi, dan berbagai perbuatan fasik lainnya. Perbuatan ini mesti dijauhi agar shaum kita tidak sia-sia. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720).
Qiyam Ramadhan (Salat Tarawih dan Salat Malam Lainnya)
Salat Tarawih memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar sebagaimana yang disebutkan dalam hadis shahih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang salat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 75
Ikuti berita seputar Puasa Ramadan 2021 di SURYA.co.id