Ramadan 2021
Keutamaan Salat Tarawih Hari ke-1 hingga Hari ke-30, Lengkap Tata Cara dan Doa Kamilin
Berikut keutamaan salat tarawih yang dilakukan sejak hari pertama hingga hari ke-30 atau akhir bulan Ramadan. Simak pula tata cara dan doa kamilin
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Penulis: Arum | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Berikut keutamaan salat tarawih yang dilakukan sejak hari pertama hingga hari ke-30 atau akhir bulan Ramadan.
Seperti diketahui, Senin (12/4/2021) malam, umat Muslim telah menjalankan ibadah salat tarawih perdana setelah pemerintah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Selasa, 13 April 2021.
Selama bulan puasa Ramadan, umat muslim diperintahkan untuk melakukan ibadah shalat sunnah tarawih.
Meski sunah, shalat tarawih tergolong dalam shalat sunah muakad, artinya shalat sunah yang dianjurkan.

Seperti ulasan yang pernah ditulis SURYA.CO.ID pada Rabu 16 Mei 2018 lalu, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwasanya beliau berkata:
“Nabi Muhammad SAW, pernah ditanya tentang keutamaan shalat Tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau menjawab:
- Keutamaan salat Tarawih Pada malam pertama, keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan sholat Tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia didunia.
- Pada malam kedua, Orang yang melaksanakan Sholat Tarawih akan diampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
- Pada malam ketiga, Para Malaikat menyeru dari bawah ‘Arsy: “mulailah untuk melakukan amal kebajikan, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu”.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam keempat, Orang yang beriman akan mendapat pahala layaknya orang yang membaca kitab Taurot, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
- Pada Malam kelima, Allah SWT akan menganugerahkan pahala layaknya orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam keenam, Allah SWT memberikan padanya pahala seperti pahala bagi orang yang melakukan Thowaf di Baitul Makmur dan Bebatuan memohonkan ampunan baginya.
- Pada Malam ketujuh, Bagi yang melaksanakan Sholat Tarawih seakan-akan menemui zaman Nabi Musa dan menolongnya dari serangan bala tentara Fir'aun dan Haman.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam kedelapan, Allah SWT akan memberikan segala sesuatu yang sudah diberikan-NYA kepada Nabi Ibrahim AS.
- Pada Malam kesembilan, Orang yang Sholat Tarawih Mendapat pahala seperti layaknya pahala ibadah yang dilakukan oleh para Nabi.
- Pada Malam ke-10, Allah SWT akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat bagi yang Sholat Tarawih.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam ke-11, Bagi orang yang Sholat tarawih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari rahim ibunya.
- Pada Malam ke-12, Dia akan berjalan di hari kiamat dengan wajah yang bersinar bagaikan rembulan di bulan purnama.
- Pada Malam ke-13, Pada saat hari kiamat tiba, yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam ke-14, Malaikat menjadi saksi bagi yang tarawih, sehingga kelak di hari kiamat dia tidak perlu dihisab (dihitung) amalnya.
- Pada Malam ke-15, Seluruh Malaikat dan Malaikat yang menyangga ‘Arsy bersama-sama mendoakan selamat kepada orang yang Sholat Tarawih.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam ke-16, Allah SWT kelak akan menulisnya termasuk kedalam golongan orang yang selamat dari api neraka dan mendapat keberuntungan masuk surga.
-Pada Malam ke-17, yang Solat Tarawih akan diberi pahala seperti layaknya para Nabi.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam ke-18, Para Malaikat berseru: “Hai hamba Allah (Yang Solat Tarawih), seseungguhnya Allah SWT telah memberi ampunan kepadamu dan kedua orang tuamu”.
- Pada Malam ke-19, Allah SWT kelak akan mengangkat derajat yang tarowih di surga firdaus."
- Pada Malam ke-20, bagi yang Sholat Tarawih diberi pahala layaknya orang yang mati syahid dan orang-orang shalih.
- Keutamaan salat Tarawih Pada Malam ke-21, Allah SWT kelak akan membangunkan untuknya sebuah rumah yang terbuat dari cahaya di surga.
- Pada Malam ke-22, jika hari kiamat kelak tiba, maka yang Solat Tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan.
- Fadhilah shalat tarawih Pada Malam ke-23, Allah SWT akan membangunkan sebuah kota di Surga ini tentunya bagi yang sholat Tarawih.
- Pada Malam ke- 24, Bagi yang Sholat Tarawih Allah SWT memberikan 24 do’a yang akan dikabulkan.
- Fadhilah shalat tarawih Pada Malam ke-25, Allah SWT akan menghilangkan siksa kubur untuknya.
- Pada Malam ke- 26, Allah SWT meningkatkan baginya pahala selama 40 tahun.
- Fadhilah shalat tarawih Pada Malam ke-27, Tiba di hari kiamat kelak, dia akan melewati jembatan (syirathal mustaqiim) seperti kilat yang menyambar.
-Pada Malam ke-28, Allah SWT mengangkat seribu derajat baginya didalam surga.
- Pada Malam ke-29, Allah SWT akan memberikan pahala seribu (1.000) kali ibadah haji yang diterima.
-Sedang Fadhilah shalat tarawih
- Pada malam ke-30, Allah SWT berfirman: “Wahai hambaku makanlah buah surga, minumlah minuman surga, mandilah dari air surga, Aku Tuhanmu dan kamu hambaKu”.
Tata cara Salat Tarawih
Salat Tarawih adalah salat sunnah 2 rakaat yang dilaksanakan setelah SALAT Isya' khusus di Bulan Ramadan.
Jumlah salat Tarawih boleh 11 rakaat atau 23 rakaat, sesuai dengan kemampuan masing-masing muslim.
Tarawih 11 rakaat didasarkan pada hadist berikut:
Pertama, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
"Aku berdiri di samping Rasulullah; kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rekaat kemudian dua rekaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rekaat, selanjutnya Rasulullah shalat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai bilal menyerukan adzan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rekaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh," (HR. Muslim)
Kedua, hadis yang diriwayatkan dari Abu Salamah:
"Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat. Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).
Sementara shalat tarawih 23 rakaat (20 rakaat tarawih, 3 rakaat witir) berdasarkan hadist:
Pertama, hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
Kedua, hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
Sehingga tidak perlu menjadi perselisihan soal jumlah rakaat dalam salat Tarawih. Umat Muslim boleh memilih sesuai dengan kemampuan.
Niat shalat tarawih sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT TAROOWIIHI ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAHI TA’AALA
Artinya: Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala
Niat salat tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Terjemahannya, "Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Tata cara shalat Tarawih
1. Membaca niat salat Tarawih di dalam hati.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Alquran.
5. Rukuk.
6. Itidal.
7. Sujud pertama.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Sujud kedua.
10. Duduk istirahat sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
11. Mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
12. Salam pada rakaat kedua.
Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, disunatkan membaca doa qunut.
Doa kunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah i’tidal (sebelum sujud).
Setelah selesai Sholat Tarawih, dilanjutkan dengan Doa Kamilin.
Bacaan Doa Kamilin:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin. Wa ‘alal bala’i shabirin. Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.
Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in. Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan. Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbûlin. Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardûdin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Doa Setelah Salat Witir
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews dari Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, setelah selesai 3 rakaat shalat witir, disunatkan membaca doa berikut ini:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Subhaanal malikil qudduus
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Dibaca sebanyak tiga kali dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan ketiga.
Kemudian membaca:
رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Robbul-malaa-‘ikati warruuh
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”
Berdasarkan hadis:
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw apabila selesai dalam salat Witir membaca Subhanal Malikil Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih]” [HR. Abu Dawud].
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan Witir dengan membaca sabbihisma Rabbikal-A‘la, qul yaayyuhalkafirun dan qul Huwallahu Ahad; dan apabila selesai salam ia membaca Subanal-Malikil-Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih] tiga kali dan menyaringkan suaranya dengan yang ketiga, serta mengucapkan Rabbilmala’ikati warruh [Tuhan malaikat dan ruh]” [HR. ath-Thabarani, di dalam alMu‘jam al-Ausath].
Adapun bacaan doa setelah shalat witir seperti yang dikutip dari buku panduan shalat 'Risalah Tuntunan salat Lengkap' (Kemenag) :
Allahumma innaa nas-aluka iimaanan daa imaa, wanas-aluka qalban khaasyj'aa. Wanasaluka ilman naafi'aa, wanas-aluka yaqiina shaadioaa. Wanas aluka 'amalan shaalihaa wanas-aluka diinan qayyimaa. Wanas aluka khairan katsiiraa. Wanas alukal afwa wal 'aafiyata. Wanas-aluka tamaamal aafiyati. Wanas-alukasy syukra alal 'aafiyati. Wanas alukal ghinaa a 'anin naasi. Allahumma rabbanaa taoabbal minnaa sha laatanaa, washiyaamanaa, waqiyaamanaa watakhsysyu'anaa, watadlarru'anaa, w ata' abbudanaa, watammim taqshiiranaa ya a al lah ya a allah ya a allah, yaa arhamar raa himiina, washallallaahu ala a khairi khal qihi muhammadin wa 'alaa aalihii washahbi hii ajmain. Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya:
"Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepadaMu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepadaMu hati kami yang khusyu', dan kami mohon kepadaMu diberiNya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ruku' kami, dan khusyu' kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang".
Ikuti berita seputar Doa Kamilin, Salat Witir, Salat Tarawih di SURYA.CO.ID