Lifestyle
Busana Karya Imam Mardioto Terinspirasi Minimnya Pelestarian Pesut Mahakam di Kutai Kartanegara
Menurunnya jumlah perkembangan Pesut Mahakam di Kutai Kartanegara membuat Desainer Imam Mardioto mendapat inspirasi dalam membuat busana.
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Menurunnya jumlah perkembangan Pesut Mahakam di Kutai Kartanegara membuat Desainer Imam Mardioto terinspirasi dalam membuat busana.
"Sebetulnya, menangkap ikan itu menjadi kebiasan masyarakat di Kutai Kartanegara. Tapi, justru dari kebiasaan itu, secara tidak sadar turut membuat kelestarian Pesut Mahakam menurun," terang Imam dalam gelaran Men's Fashion Style di Ciputra World Surabaya, Senin (5/4/2021).
Imam melanjutkan, namun sebenarnya masyarakat sekitar tidak secara sengaja menangkap Pesut Mahakam.
"Hanya saja, kebiasaan meninggalkan jaring dalam waktu lama itulah yang membuat pesut kecil tertangkap jaring dan terlambat untuk diselamatkan," imbuhnya.
Maka itu, tambah Imam, busana pada koleksi kali ini ia buat dengan menggabungkan sentuhan brokat sebagai lambang jaring-jaring yang kerap menangkap Pesut Mahakam.
Selain bercerita tentang itu, pada koleksi kali ini Imam juga ingin mengangkat tema mengenai Kembang Janggut asli dari Kutai Kartanegara.
"Jadi sebetulnya kalau ditarik ke belakang, saya ini terbiasa membuat motif yang melambangkan seluruh kecamatan yang ada Kutai Kartanegara. Totalnya ada 18, tapi yang baru saya bikin dan patenkan ada enam motif.
Salah satunya Kembang Janggut," ujar pria yang juga merupakaan PNS Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara itu.
Imam menjelaskan, sebetulnya warna asli Kembang Janggut adalah kuning dan oranye.
Namun dia memilih tidak menggunakan warana itu karena ingin mengambik nuansa monokro, biru dan putih.
"Selain itu, warna kuning dan oranye sudah saya gunakan pada pameran sebelumnya. Jadi supata lebih spesial, saya terpikir untuk ganti warna saja," tuturnya.
Tak hanya itu, dalam koleksi Kembang Janggut, Imam juga memasukkan konsep campuran Jawa. Lantaran ia memasukkan Kotang Gandul sebagai inner busana.
"Sebetulnya konsep busana ini tidak mengenakan dalaman. Kotang gandul ini sebetulnya pakaian yang kerap digunakan orang Jawa sehari-hari sebagai dalaman. Jadi memang desainnya saya kombinasi," tutup Imam.
Mens Fashion Style di Ciputra World Surabaya
pameran busana
Pesut Mahakam di Kutai Kartanegara
Berita Lifestyle
SURYA.co.id
akira tandika
Radiofrekuensi Teknologi Modern Atasi Wasir hingga Tuntas Tanpa Rawat Inap, Ini Penyebab & Gejalanya |
![]() |
---|
Kenali Gejala Awal Parkinson, TRAP adalah Gejalan Mayor pada Penderita |
![]() |
---|
Bollywood Flawless, Riasan Manten Ngehit di Tengah Pandemi, Titik Perhatiannya pada Bagian ini |
![]() |
---|
Dua Produk untuk Perawatan Wajah Mandiri di Rumah di Tengah Pandemi |
![]() |
---|
Mulai Modifikasi Hanbok hingga Kain Nusantara pada Pameran Busana Sustainable Muffest di Surabaya |
![]() |
---|