Berita Lifestyle
Kurangi Limbah Tekstil Lewat Sustainable Fashion Ala Muffest Surabaya 2021
Gelaran yang hadir di lima kota di Indonesia termasuk Kota Surabaya ini memamerkan ratusan busana berkonsep less waste.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Para desainer berkomitmen mengurangi limbah tekstil melalui sustainable fashion, seperti yang terlihat dalam gelaran Muslim Fashion Festival (Muffest) 2021.
Gelaran yang hadir di lima kota di Indonesia termasuk Kota Surabaya ini memamerkan ratusan busana berkonsep less waste.
"Kami berharap, baik pelaku maupun konsumer lebih sadar terkait pentingnya sustainable fashion. Kita bisa mengubah koleksi lama menjadi lebih sesuai tren," ungkap Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) National Ali Kharisma, Jumat (2/4/2021).
Dalam konferensi pers yang dilakukan secara hybrid tersebut, ia juga mengajak para pelaku industri mode untuk tidak memproduksi barang secara berlebihan.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk kembali membangun industri fesyen. Kita perlu bergandeng tangan, bergerak bersama, dan saling menyemangati satu sama lain," tuturnya.
Di Surabaya, Muffest 2021 menampilkan banyak karya dari 25 desainer kawakan. Tidak hanya dari Jawa Timur, sejumlah perancang busana juga berasal dari luar seperti Bandung dan Yogyakarta.
"Antusias desainer sangat bagus. Namun memang kami batasi agar tidak terlalu banyak," ungkap PIC Muffest 2021 Surabaya sekaligus desainer Alben Ayub Andal.
Para desainer fokus mengkreasikan koleksi yang lama atau di-upcycle kembali agar lebih ngetren.
"Kalau dulu, kami menjual baju yang baru. Namun sekarang kami meng-upgrade busana lama yang belum terjual," katanya ditemui di atrium Pakuwon Mall Surabaya.
Busana yang ditampilan terlihat lebih edgy dengan berbagai aplikasi payet, patchwork, rantai, dan sebagainya.
Sebagian besar, satu look terdiri dari beberapa fashion item seperti outer sehingga bisa di-mix and match.
"Pada Muffest kali ini, saya juga membawa busana upcycle yang nanti akan dipamerkan pada 9 April 2021 mendatang," tutur Alben.
Begitu juga desainer Alphiana Chandrajani yang mengusung konsep reborn. Ia membawa baju lama yang direcycle agar lebih menarik.
"Saya mengombinasikan tenun troso Jepara polos dengan denim biru dan bahan-bahan katun polyester bertekstur," terangnya.
Koleksi yang mengusung warna hijau kaki, coklat, dan biru ini terdiri dari padu-padaan blus panjang atau tunik, celana lebar, rok gelembung bervolume, rompi, dan outer pendek yang stylish.
"Dengan mix and match dan sedikit bongkar pasang dan teknik upcycle, insyallah koleksi ini akan memberikan warna berbeda," tutup Alphiana.
Bikin Busana Zerowaste, Aryani Widagdo Tak Ingin Tinggalkan Sampah Perca Kain |
![]() |
---|
Tetap Tampil Stylist dengan Tas Bulu, Citra Kirana : Jadi Favorit Karena Bahannya Lembut |
![]() |
---|
Gaya Busana Cerah untuk Anak Muda Karya Aura Afilia, Ada Kombinasi Tenun Ulos Medan |
![]() |
---|
Busana Motif Kupu-Kupu Koleksi Desainer Gita Orlin, Terinspirasi Taman Kota Batu |
![]() |
---|
Narendramarta, Kekuatan Warna Alam Batik Jombang yang Beri Keindahan Busana Lia Afif |
![]() |
---|