Berita Gresik
Sosok Mochammad, Ketua Komisi DPRD Gresik Terseret Korupsi PDAM Gresik Rp 133 M, Akan Diperiksa KPK
Inilah sosok Mochammad, politisi PKB Gresik yang diduga terseret kasus korupsi skandal mega proyek PDAM Gresik senilai Rp 133 miliar.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | GRESIK – Inilah sosok Mochammad, politisi PKB Gresik yang diduga terseret kasus korupsi skandal mega proyek PDAM Gresik senilai Rp 133 miliar.
Mochammad saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Gresik harus siap-siap mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan pada 2012 lalu.
Saat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang memanggil Mochammad untuk menjalani pemeriksaan dugaan korupsi PDAM Gresik tahun 2012.
Pasalnya, pada tahun itu, Mochammad menjabat sebagai Direktur DPAM Giri Tirta Gresik.
Adapun kasus mega proyek PDAM Gresik tersebut kerjasama dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) pada tahun 2012.
Ketika dikonfirmasi terkait pemanggilan oleh KPK, Mochammad bungkam.
Dihubungi melalui sambungan seluler, politisi PKB Gresik ini tak kunjung merespon hingga berita ini diturunkan, Jumat (2/4/2021).
Sebelumnya, lembaga antirasuah memanggil satu-persatu pihak-pihak terkait dipanggil dan diperiksa oleh lembaga pemberantas korupsi itu.
Berdasarkan pantauan di kantor Kejati Jatim yang berada di Jalan A Yani Surabaya.
Bahkan, sumber internal menyebutkan bahwa hari ini tidak ada jadwal pemeriksaan KPK terhadap mantan Dirut PDAM Gresik yang juga anggota DPRD Gresik dari Fraksi PKB ini.
“Hari ini tidak ada jadwal pemeriksaan KPK mas, kalau ada pasti ada jadwalnya, karena setiap KPK pinjam tempat pasti ada izin dan jadwal pemeriksaan,” ucapnya.
Bergeser di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Timur yang berada di Jalan Ir. Juanda, Semambung, Sidoarjo belum juga terlihat batang hidungnya pada Kamis (1/4/2021) sejak pagi hingga sore.
Di dua lembaga pemeriksa keuangan tersebut, jawaban serupa dilontarkan oleh petugas masing-masing bahwa tidak ada tamu atas nama Muhammad yang kini menjabat sebagai ketua komisi IV DPRD Gresik.
“Tidak ada pemeriksaan KPK hari ini disini mas. Terakhir KPK pinjam ruangan untuk pemeriksaan minggu lalu,” singkat petugas recepsionis kantor BPKP Jatim.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PDAM Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah beserta empat pejabat aktif PDAM telah dimintai keterangan pada Selasa (29/3/2021) kemarin.
Wanita yang kerap disapa Risa ini juga menyebut nama Mantan Dirut PDAM Gresik Muhammad bersama empat mantan pejabat PDAM lainnya dikabarkan dimintai keterangan oleh penyidik KPK di Kantor Kejati Jawa Timur.
Empat orang yang dipanggil KPK untuk dimintai keterangan yaitu Mantan Dirut Muhammad dan empat mantan pegawai dan pejabat PDAM yakni Imron, Santoso, Patris (Kepala Satuan RNK), dan Mantan Dirum PDAM Zakky.
"Mantan Dirut PDAM Gresik yang dimintai keterangan KPK bersama empat mantan pejabat PDAM waktu itu. List data panggilan ada semua," ucap Siti Aminatus Zariyah.
Risa sendiri saat dipanggil KPK di salah satu ruangan di Kejati Jatim telah dimintai keterangan penyidik KPK bersama empat pejabat PDAM. Mereka yakni Kabag Keuangan PDAM, Kepala Litbang PDAM, Kabag Perencanaan PDAM, dan Kabag P3T PDAM.
Sejauh ini, lanjut Riza menjelaskan, penyidik KPK belum mengambil berkas-berkas yang dibutuhkan di kantor PDAM. Hanya, setiap pejabat atau mantan pejabat PDAM yang dipanggil untuk dimintai keterangan diminta membawa berkas yang diminta.
"Seperti saya dimintai keterangan diminta membawa berkas seperti kontrak kerja, feasibility study (FS), dan lainnya," paparnya.
Risa menambahkan, penyidik KPK sebelum meminta keterangan sejumlah pejabat dan mantan pejabat PDAM terlebih dahulu mendatangi Kantor PDAM Giri Tirta Gresik di Jalan Raya Permata Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas pada Senin (29/3) lalu.
Petugas KPK saat itu minta diantarkan ke lokasi proyek milik PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) untuk membangun proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp47 miliar. Kerja sama selama 25 tahun.
Kemudian, proyek kerja sama dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) untuk membangun proyek Rehabilitation Operating Transfer (ROT) di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp86 miliar.