Berita Lumajang

Pembunuh Guru Ngaji Supriyo di Lumajang Diduga Saling Kenal, Motif Diperkirakan Dendam Kesumat

Melihat sejumlah luka yang diderita korban, pelaku dendam. Punggung terluka sayat benda tajam, kaki kanan hampir putus, kepala sebelah kanan hancur.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Anas Miftakhudin
Istimewa
Polisi saat mengevakuasi jenazah Supriyo yang ditemukan tewas di jalan setapak areal perkebunan, Kamis (25/3/2021) malam. 

Kanan kiri hanya ladang perkebunan pepaya, dimana kondisinya saat malam hari sangat gelap karena tidak ada lampu penerangan.

ilustrasi pembunuhan
ilustrasi pembunuhan (daily express)

Bahkan, jarak lokasi kejadian dengan permukiman rumah warga juga cukup jauh kira-kira 200 meter.

"Jadi bisa dibayangkan kalau malam hari pasti kawasan situ sangat sepi," ujarnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, AKP Fajar menduga sebelum korban terbunuh sempat mencoba melarikan diri.

Sebab motor korban dengan tempat jenazah ditemukan berjarak sekitar 20 meter.

"Kayaknya korban masuk ke lahan perkebunan itu untuk melarikan diri, mungkin pertamanya dihadang di jalan," ungkapnya.

Sementara alat yang digunakan pelaku untuk membunuh guru ngaji, Fajar belum bisa menyimpulkan.

"Kami belum tahu itu kepalanya hancur kena batu atau kayu. Begitu juga dengan luka sayat di tubuh korban," katanya.

Kini, pihaknya sedang mencari cara lain untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan keji itu dengan mengidentifikasi barang-barang korban yang dikenakan saat terbunuh.

"Kami amankan motor korban, pakaian, dan Al quran miliknya," jelas Kasat Reskrim.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved