Berita Lumajang

Pembunuh Guru Ngaji Supriyo di Lumajang Diduga Saling Kenal, Motif Diperkirakan Dendam Kesumat

Melihat sejumlah luka yang diderita korban, pelaku dendam. Punggung terluka sayat benda tajam, kaki kanan hampir putus, kepala sebelah kanan hancur.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Anas Miftakhudin
Istimewa
Polisi saat mengevakuasi jenazah Supriyo yang ditemukan tewas di jalan setapak areal perkebunan, Kamis (25/3/2021) malam. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Fajar Bangkit Sutomo, dari pemeriksaan 3 saksi sejauh ini belum bisa mengerucutkan nama pelaku.

Penyidik kini tengah memelototi warga sekitar yang dicurigai.

Tengara itu muncul karena jika
dikaitkan dengan waktu pembunuhan, pelaku diyakini hafal rutinitas sehari-hari korban.

"Kami belum bisa menyimpulkan pelaku, tapi bisa jadi pelaku adalah orang dekat karena bisa tahu pukul berapa korban lewat di jalan sepi," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, guru ngaji Supriyo asal Dusun Baka Utara, Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang ditemukan terbunuh saat berangkat yasinan di desanya.

Peristiwa yang dialami pria 50 tahun pada Kamis (25/3/2021) malam, cukup tragis.

Pasalnya, luka yang diderita korban sangat parah.

Punggungnya ada luka sayat benda tajam, kaki kanannya hampir putus, kepala sebelah kanan hancur seperti dihantam benda tumpul.

Jenazah korban kali pertama ditemukan di jalan setapak areal perkebunan oleh keponakannya, Misli pada sekira pukul 21.30 WIB.

Begitu ada berita Supriyo dibunuh, warga sekitar langsung geger.

Apalagi Supriyo meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.

Seketika itu, peristiwa mengenaskan dilaporkan ke Polsek Ranuyoso diteruskan ke Satreskrim Polres Lumajang.

Misli yang ditemui di rumah duka, bibirnya terlihat gemetar. Matanya berkaca-kaca ketika diminta bercerita kronologi jenazah pamannya ditemukan.

Ia tak menyangka Supriyo yang dikenal sosok panutan meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan.

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan (dok.surya)

"Itu semua badannya kena darah, mulutnya keadaan terbuka mungkin saat kejadian teriak minta tolong tapi nggak ada yang tahu karena memang jalannya sepi," kata Misli, Jumat (26/3/2021).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved