Pemprov Jatim

Menkes Budi Gunadi Sakidin: Bibit Vaksin Merah Putih segera Dikirim ke Biofarma

Menteri Budi Gunadi Sakidin menjelaskan vaksin yang dikembangkan oleh pemerintah atau vaksin merah putih hingga saat ini belum digunakan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
surya.co.id/sugiharto
Menkes Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi covid-19 untuk imam masjid, muadzin, dan marbot di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Selasa (23/3/2021).  

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Budi Gunadi Sakidin menjelaskan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia atau yang dinamakan vaksin merah putih hingga saat ini belum siap digunakan. 

Ia menyebutkan bahwa vaksin tersebut masih memasuki tahapan uji klinis. Dan masih belum final.

Pemerintah bersama perguruan tinggi terus berupaya menyempurnakan uji klinis guna memastikan keamanan dan keefektifan sebelum akhirnya diproduksi massal. 

Dari total enam institusi yang mengembangkan vaksin merah putih, dikatakan Menkes, yang paling maju progresnya adalah yang dikembangkan bersama Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman. 

Untuk itu, rencananya, bulan April nanti bibit vaksin akan dikirim ke Biofarma, sehingga bisa segera diproses lebih lanjut. 

"Segera kita kirimkan bibit vaksinnya ke Biofarma untuk bisa dimulai diproduksi untuk dilakukan uji klinis tahap satu," katanya Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Menkes mengungkapkan hal itu saat peninjauan vaksinasi covid-19 untuk imam masjid, muadzin, dan marbot di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Selasa (23/3/2021). 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah berharap agar vaksin Merah Putih ini di semester pertama tahun 2022 mendatang sudah bisa keluar izin pemakaiannya dari BPOM.

Sehingga bulan ini atau bulan April, bibit vaksinnya dikebut untuk segera masuk ke Biofarma

Meski progresnya belum signifikan, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa hal ini tidak terlambat dan masih on the track.

Sebab memang ada beberapa proses dalam pengembangan vaksin Merah Putih ini yang membutuhkan waktu yang lebih lama. 

"Prosesnya yang lama itu namanya karakterisasi atau pembersihan. Karena dia awalnya kan dari hewan, jadi dibersihkan dulu dari komponen-komponen genetik hewannya sebelum nantinya digunakan sebagai bibit vaksin," tambah Menkes

Hingga saat ini, ditegaskan Menkes bahwa Pemerintah terus mengebut vaksinasi ke seluruh warga Indonesia. Namun ia mengakui bahwa saat ini jumlah vaksin masih sangat terbatas. 

"Kan yang terbatas adalah vaksinnya. Kita mengejar, tapi baru 24 persen yang bisa divaksinasi sampai Juni. Jadi sekitar 90 juta dosis vaksin baru bisa untuk 45 juta orang," tegasnya. 

Untuk itu kini yang harus dilakukan adalah lebih banyak bersabar sebentar karena vaksin berikutnya baru datang pada bulan Juli mendatang.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved