Biodata Dewa Kipas Alias Dadang Subur yang Melawan GM Irene Kharisma, Ternyata Pensiunan BUMN
Simak Biodata Dewa Kipas alias Dadang Subur yang tanding catur menghadapi GM (Grand Master) Irene Kharisma Sukandar.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID -Simak Biodata Dewa Kipas alias Dadang Subur yang tanding catur menghadapi GM (Grand Master) Irene Kharisma Sukandar.
Sosok Dewa Kipas alias Dadang Subur seketika menjadi sorotan publik usai mengalahkan Levy Rozman Aka Gothamchess, pecatur Chess.com yang memiliki gelar Master Internasional.
Akibat pertandingan tersebut, Dewa Kipas dituduh curang dan akunnya di chess.com diblokir.
Kisah pemblokiran Dewa Kipas ini lalu diangkat ke publik dan media sosial ramai memperbincangkannya.
Usai ramai diperbincangkan di media sosial, Dadang Subur alias Dewa Kipas yang dituduh curang pun didukung untuk melakukan pertandingan.
Dewa Kipas pun akhirnya dijadwalkan bermain pada hari ini, Senin (22/3/2021) melawan seorang Grand Master asal Indonesia yaitu GM Irene Kharisma Sukandar.
Dalam pertandingan ini, Deddy Corbuzier telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 300 Juta.
Laga ini disiarkan secara langsung oleh Deddy Corbuzier melalui akun youtube resminya.
Berikut SURYA.co.id merangkum biodata Dewa Kipas, pecatur Chess.com yang melawan GM Irene Kharisma Sukandar.
Berikut ini biodatanya:
Dadang Subur bukan lah pecatur profesional.
Dadang merupakan pensiunan BUMN yang juga atlet Pencak Silat.
Pria berusia 60 tahun yang tinggal di Gang Iming itu kini kini sehari-hari Dadang berjualan pakan burung.
Meski begitu, Dadang masih tetap bermain catur.
"Untuk sementara saya fokus dulu ke pekerjaan saya sekarang ( berjualan pakan burung), tapi saya tidak berhenti catur sepenuhnya. Kalau iseng-iseng ya biaa saja main lah.
Kalau bertanding dengan para pecatur hebat, sepertinya saya nggak dulu. Saya masih jauh di bawah mereka. Jauh sekali tingkatannya.

Makanya saya menolak bertanding lawan pecatur-pecatue hebat karena level saya belum sampai ke sana. Saya masih jauh di bawah." kata Dadang Subur.
2. Alasan dijuluki Dewa Kipas
Dadang bercerita, julukan Dewa Kipas sendiri disematkan padanya karena keahliannya dalam bermain pingpong atau tenis meja.
"Saya dulu sebenarnya suka bermain pingpong, dan kerap juara, dari situ saya disebut Dewa Kipas (mengibas/mengipas bet pingpong). Tapi saya juga hobi catur," kata Pak Dadang.
"Tapi saya juga hobi catur. Sejak SMP saya suka catur. Begitu pindah ke Singkawang, 2004-2006 saya sering bergaul di Percasi sana.
Teman-teman saya juga banyak pecatur profesional.
Saya banyak belajar dari mereka, termasuk sering menghadiri pertandingan catur, termasuk Pak Utut (Grand Master Utut Adianto) dan Megaranto (GM Susanto Megaranto).
Mereka adalah orang-orang hebat dalam dunia catur. Pak Utut mampu bermain simultan dengan 200 pecatur sekaligus, beliau penyandang grand master yang luar biasa.
Sedangkan Anjas, beliau adalah petarung hebat, dia bisa bermain di mana saja, termasuk, maaf, di jalan. Saya mengagumi jiwa petarungnya. Saya juga mengidolakan Megaranto.
3. Kemenangannya diragukan
Dadang bercerita akunnya di Chess.com kini sudah tak bisa lagi diakses.
Meski akun Dewa Kipas di Chess.com dibanned, Dadang masih tetap akan bermain catur.
"Sebenarnya bukan mundur, tapi behenti saja (bermain di aplikasi Chess.com).
Alasannya, awalnya setelah kejadian itu (mengalahkan Levy), tiba-tiba saya tidak bisa membuka Chess.com.
Ternyata kata anak saya (Ali Akbar, Red) aplikasi saya dibanned pihak sana dengan alasan saya menggunakan mesin (saat mengalahkan Levy).
Jadi setelah itu saya memutuskan berhenti saja main di situ, tapi tidak secara keseluruhan berhenti main catur, kalau lagi santai mah ya main catur tetep," kata Dadang.
Dadang menceritakan penyebab Levy, lawannya di Chess.com, bisa kalah.
Menurut Dadang, Dewa Kipas bisa menang karena Levy melakukan kesalahan.
"Levy itu pemain hebat, sangat jauh kalau dibandingkan dengan saya. Saya tidak pernah merasa mengalahkan dia, saya menang (bertanding) lebih karena Levy melakukan blunder langkah, beberapa kali.
Saat bermain, dia sudah di menit 4, saya masih 3, saya pikir ya sudahlah saya tidak menyesal kalau harus kalah, asal jangan kalah bangunan (skema permaninan, Red).
Anda juga sudah lihat sendiri bahwa dari permainan, Levy terus menyerang saya, benteng maju ke depan di pertahanan saya, saya hanya menggunakan langkah kombi saja (kombinasi, Red) dan mampu memanfaatkan kesempatan sedikit itu menjadi sebuah keuntungan, ditambah dia melakukan blunder sehingga saya bisa menang.
Tapi sekali lagi, saya tidak merasa menang, hanya memanfaatkan blunder lawan saja," kata Dadang.
Sayangnya, permainan Dadang Subur dinilai curang hingga membuat akun Dewa Kipas dibanned oleh Chess.com.
Bahkan Levy pun di podcast Deddy Corbuzier menganggap demikian.
Pun dengan Grand Master Irene Kharisma Sukandar.
"Semua kritikan itu saya anggap bagus, saya malah menerimanya dengan terbuka.
Hanya sayangnya, beberapa di antaranya datang dari orang-orang awam (yang tidak mengerti catur) dan hal itu pula (kritikan) yang membuat saya merasa menyesal mengapa bertanding dan justru menang waktu itu.
Coba kalau saya tidak bertanding atau kalah, mungkin tidak akan seperti sekarang ini jadinya," kata Dadang Subur.
4. Dijagokan Netizen
Berdasarkan polling yang dilakukan oleh Deddy Corbuzier selaku inisiator duel Dewa Kipas vs GM Irene, Dadang Subur dijagokan oleh Netizen.
Melansir akun Youtube Deddy Corbuzier, sebanyak 357 ribu suara masuk dan 79 persen diantaranya menjagokan Dewa Kipas.
Sisanya sebanyak 21 persen mendukung GM Irene yang tak lain atlet professional catur.
Meski mendapatkan hasil yang timpang jauh antar keduanya, Deddy Corbuzier terlihat sedikit ragu hasil polling tersebut bisa menjadi kenyataan.
"Saya tidak yakin (mengenai hasil polling). Namun, yang pasti Pak Dadang Subur mendapatkan banyak dukungan," tulis Deddy Corbuzier.
"(Terlepas dari hal itu) saya tidak tidak boleh berpihak," tulis Deddy Corbuzier menambahkan.