Cerita Korban Kebrutalan Jambret, Tas Selempang Ditarik Hingga Jatuh dari Sepeda

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Binti Quryatul Masruroh sepertinya mulai berhati-hati menekuni hobi olahraga bersepeda angin alias gowes berkeliling Kota Surabaya setiap pagi.

Apalagi saat memilih rute perjalanan mengayuh sepeda angin, untuk sekadar mencari keringat agar tubuhnya tetap bugar.

Wanita berkerudung itu, kini tak bisa lagi asal melintas jalanan aspal kota.

Ia kini mulai selektif dalam memastikan kawasan rute perjalanan gowesnya itu, tetap nyaman dan aman.

Bukan cuma nyaman, karena karakter lintasan bermedan halus, yang tak cepat membuat lutut pegal.

Tapi juga memastikan keamanan dari segala bentuk tindakan kriminalitas yang mengancam.

Agar peristiwa nahas yang pernah menimpanya, Selasa (2/3/2021) kemarin, tak terulang lagi.

Hari itu, sekitar pukul 06.30 WIB, Binti menjadi korban percobaan aksi penjambretan, saat gowes melintas di bahu Jalan Dharmahusada Indah, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jatim.

Tas selempang (sling Bag) miliknya yang berisi sejumlah uang dan ponsel, nyaris raib, ditarik seorang bandit yang mengendarai motor, dan memakai helm.

Kendati aksi kejahatan si pelaku yang diduga kuat berjenis kelamin laki-laki itu, gagal total.

Aksi tarikan sebanyak dua kali itu, membuat tubuh Binti terjerembab berkalang aspal, hingga tertindih sepeda angin yang dikayuhnya.

Meski tas selempang yang berada di sisi depan tubuh Binti masih dapat dikuasainya, ia malah menderita luka-luka di hampir sekujur tubuhnya.

"Alhamdulillah enggak ada (barang hilang). Tapi ya saya syok, takut, sakit. Enggak sampai luka di kepala," ujar wanita yang berprofesi staf humas sebuah kampus terkemuka di Surabaya itu, Rabu (3/3/2021).

Peristiwa memilukan itu terjadi begitu cepat. Ia tak tahu dari sisi mana si bandit mendekatinya.