Berita Gresik

Pesan Terakhir Pria Gresik yang Hilang di Kawasan Bukit Kapur, Motornya Ditemukan di Semak-semak

Sehari sudah, Nabhani Yusuf, Warga Desa Suci Kecamatan Manyar Gresik belum pulang.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
surya.co.id/willy abraham
Motor milik Yusuf dan lokasi penemuan di jalan pintas area pegunungan kapur bekas tambang Manyar, Gresik, Selasa (2/3/2021).  

SURYA.co.id | GRESIK - Sehari sudah, Nabhani Yusuf, Warga Desa Suci Kecamatan Manyar Gresik belum pulang.

Motor, helm, dan kunci motor milik pemuda berusia 27 ini ditemukan di jalan pintas Telogodowo kawasan bukit kapur bekas tambang.

Kakak korban bernama Izad menceritakan, korban sempat meminta pertolongan dengan mengirim pesan di aplikasi Whatsapp.

Pesan itu masuk Senin (1/3/2021) pagi sekitar pukul 08.34 WIB.

"Minta tolong untuk ke kawasan Gunung Kidul. Sudah saya balas, tapi tidak terkirim, hanya centang satu," ungkapnya.

Sekitar pukul 13.00 WIB, pihak keluarga menerima informasi dari warga bahwa telah menemukan motor Yusuf yang tergeletak di semak pinggir jalan.

Keluarga korban melapor ke Mapoksek Manyar.

Korban yang juga anggota Karang Taruna (Kartar) desa itu meninggalkan motor Vario W 6362 JU miliknya tergeletak di semak-semak jalur tembusan Perum GKB menuju Perum GKA tersebut, lengkap dengan helm dan kunci motornya.

Di lokasi itu, petugas Kepolisian Polsek Manyar bersama warga setempat berupaya mencari keberadaan korban di sekitar lokasi, sejak Senin hingga saat ini.

Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana masih fokus melakukan pencarian korban.

Proses penyelidikan, polisi telah meminta keterangan dari tujuh saksi,  termasuk saksi awal mula menemukan motornya.

"Saat ini fokus kami menemukan korban terlebih dahulu.

Tim sudah bergerak, mohon waktu untuk proses penyelidikan lebih lanjut," tutupnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban keluar rumah hendak menyetorkan uang milik Gapoktan Desa ke koordinator total Rp 17 juta.

Dia bersama seorang teman menggunakan motor warna hitam itu.

Korban sudah menyetorkan uang Rp 7 juta, kekurangan uangnya masih di kartu ATM.

Yusuf berencana menarik uang di gerai ATM, sekaligus mengantar temannya itu menuju kantor BPS Gresik.

Sepulang dari kantor BPS, Yusuf pun bergegas pergi dan hingga saat ini belum ditemukan keberadaannya.

Diduga, dia sedang membawa kekurangan uang Rp 10 juta yang rencananya disetorkan kepada koordinator Gapoktan.

Untuk memastikan apakah ada unsur pidana dugaan perampokan, Bima menimpali sedang berkoordinasi dengan pihak bank.

"Kami ingin memastikan apakah korban sudah melakukan penarikan uang tersebut," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved