Citizen Reporter

Cara Mengatasi Krisis Air Bersih di Ngantang Kabupaten Malang

Beberapa desa di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang airnya bersumber dari lereng Kelud sempat terputus.

Penulis: Endah Imawati | Editor: Parmin
Foto: istimewa
Hujan lebat yang mengguyur wilayah lereng Gunung Kelud beberapa bulan terakhir mengakibatkan sumber air di beberapa desa di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang sempat terputus. 

SURYA.co.id | Hujan lebat yang mengguyur wilayah lereng Gunung Kelud beberapa bulan terakhir mengakibatkan beberapa bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di wilayah sekitarnya.

Itu mengakibatkan beberapa desa di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang yang airnya bersumber dari lereng Kelud sempat terputus.

Akibatnya, warga mengalami krisis air bersih.

Salah satu desa yang terdampak besar akibat kejadian itu adalah Desa Ngantru.

Empat sumber air yang berasal dari lereng Kelud semuanya rusak.

Yang tersisahanya satu sumber lain yang berada di daerah yang tidak terdampak.

Sumber air itu rusak di antaranya karena pipa hanyut terkena banjir atau pipa rusak karena tanah longsor.

Namun, selama krisis air, berbagai pihak saling membantu. Itu seperti yang disampaikan oleh Ketua Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) Desa Ngantru, Hari Krisdianto.

"Selama perbaikan pipa, air di Desa Ngantru mati.

Namun, selama perbaikan ada beberapa pihak baik komunitas maupun BPBD yang sukarela menyumbang air dari daerah lain sehingga kebutuhan air warga masih bisa sedikit terpenuhi," ucap Hari, Selasa (23/2/2021).

Ia juga menuturkan, sementara ini perbaikan saluran air di Desa Ngantru sudah 75 persen.

Aliran air ke rumah rumah warga juga sudah mulai normal, tinggal beberapa titik seperti di dekat gunung Amping yang belum diperbaiki karena masih sulit dijangkau akibat medan yang terlalu parah dan masih rawan untuk didatangi.

Selain itu, ia juga menambahkan, sebagai pencegahan agar pipa tidak rusak pipa harus dipindahkan jalurnya. Itu karena masih masuk musim penghujan.

“Itu dilakukan untuk pencegahan agar pipa saluran air lebih aman dari banjir dan tanah longsor. Saluran utama digeser ke posisi lebih aman dari banjir dan diupayakan saluran utama mencapai mata air sehingga jauh dari risiko banjir," pungkas Heri.

Rijaludin Abror Sya'banu
Siswa SMKN 1 Singosari
rijal.jalu18@gmail.com

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved