Update Virus Corona di Surabaya 19 Februari 2021 Naik 51, Ini Aplikasi SIGAP untuk Awasi PPKM Mikro
Update Virus Corona di Surabaya, Jumat 19 Februari 2021 tambah 51, berikut aplikasi SIGAP untuk awasi penerapan aturan PPKM.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut Update virus Corona di Surabaya, Jumat 19 Januari 2021, lengkap informasi penerapan (PPKM) Mikro di Jawa Timur (Jatim).
Salah satunya tentang aplikasi SIGAP yang bisa mempermudah pengawasan PPKM Mikro, seperti yang dijelaskan di akhir artikel ini.
Sementara menurut data infocovid19.jatimprov.go.id hari ini, terdapat tambahan kasus baru positif Covid-19 di Surabaya sebanyak 51 kasus. Totalnya menjadi 20.883 kasus.
Untuk pasien sembuh jumlahnya juga bertambah 54 kasus, total pasien sembuh menjadi 19.324 kasus.

Dan jumlah pasien meninggal dunia bertambah 1, total pasien meninggal karena Covid-19 menjadi 1.314 kasus.
Penerapan PPKM Mikro masih berlangsung sampai 22 Februari 2021.
Untuk mempermudah pengawasan PPKM Mikro, Kota Kediri menggunakan aplikasi SIGAP.
Inovasi ini pun mendapatkan apresiasi dari Pemprov Jatim, karena dianggap mempermudah tugas petugas dalam menjalankan aturan PPKM Mikro
Aplikasi SIGAP

Aplikasi Sinergi Tiga Pilar (SIGAP) yang digunakan mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Kota Kediri mendapatkan apresiasi dari Pemprov Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) V Brawijaya, Brigjen TNI Agus Setyawan dalam rapat virtual evaluasi PPKM Kota/Kabupaten di Jawa Timur, Kamis (18/2/2021).
“Inovasi yang bagus, sangat efektif dan efisien bagi tim gugus tugas dalam memantau dan menerima laporan perkembangan pandemi Covid-19 dari posko kelurahan," puji Agus.
Ditambahkan Agus, inovasi SIGAP bisa menginspirasi Kota/Kabupaten lain sebagai upaya untuk memaksimalkan PPKM di daerahnya masing-masing. “Bisa diadaptasikan di daerah lain, dengan demikian pengendalian Covid-19 bisa lebih terkontrol," jelasnya.
Sementara Chevy Ning Suyudi, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri, telah memaparkan sejumlah fitur yang terdapat dalam aplikasi SIGAP. “Dengan aplikasi ini kami bisa mengidentifikasi tempat-tempat yang berpotensi kerumunan untuk kemudian segera dilakukan penelusuran oleh tiga pilar," ungkapnya.
Sejauh ini telah tercatat 647 titik yang berpotensi kerumunan. “Itu nanti yang menjadi panduan bagi tim tiga pilar skala kelurahan untuk melakukan penelusuran," tambahnya.
Selain itu, aplikasi juga mampu menampilkan peta pelaporan dan peta potensi kerumunan untuk mempermudah petugas dalam melakukan penelusuran. Kota Kediri juga membentuk jaringan laboratorium klinik yang melayani rapid test secara mandiri di Kota Kediri.
“Kami fasilitasi setiap klinik tersebut dengan sebuah aplikasi, jadi setiap harinya harus melaporkan hasil tes tersebut," tandasnya.
Selanjutnya hasil laporan dari laboratorium ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di Kota Kediri. Kemudian akan membentuk standar berupa hasil rapid antigen positif yang akan diberlakukan sama dengan kasus terkonfirmasi positif dari hasil swab test.
Pada rapat evaluasi virtual, Pemkot Kediri melaporkan sejak diberlakukannya PPKM skala mikro terdapat penurunan angka kasus Covid-19 di Kota Kediri. “Alhamdulillah, hingga saat ini terpantau ada penurunan kasus dan zona kuning turun menjadi 38 wilayah RT," jelas Chevy
Jatim klaim PPKM Mikro berhasil
Pemerintah Provinsi Jawa Timur klaim penerapan PPKM Mikro berhasil mengendalikan kasus Covid-19.
Zona merah di Jawa Timur kini hanya tersisa satu kabupaten, yaitu Kabupaten Jombang.
Update itu ditayangkan dalam website resmi BNPB Bersatu Lawan Covid-19, Selasa (16/2/2021).
Terus menurunnya Kabupaten Kota di Jatim yang berstatus zona merah mewujudkan sinyal positif keberhasilan PPKM I, II, dan PPKM Mikro.
Selain satu daerah yang berstatus zona merah, 37 kabupaten kota lainnya di Jatim berstatus zona oranye.
Tidak ada kabupaten kota berstatus kuning maupun hijau.
Terus menurunnya jumlah daerah yang berstatus zona merah di Jat ditanggapi positif oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril Al Faraby.
Ia mengatakan bahwa ada kesimpulan yang bisa ditarik dari perkembangan peta risiko penyebaran covid-19 ini.
"Artinya upaya yang dilakukan selama sebulan terakhir, hasilnya signifikan. Mulai PPKM I, PPKM II dan juga PPKM Mikro. Bahwa dengan dukungan semua pihak, ada dampak atau efek nyata yang dihasilkan," kata Jibril.
Tidak hanya itu, jumlah pertambahan harian kasus covid-19 baru di Jatim juga ada indikasi untuk melandai.
Contohnya hari ini jumlah pertambahan kasus baru di Jatim ada sebanyak 473 orang.
Cukup signifikan menurun pada awal PPKM, tambahan kasus harian di Jatim ada sebanyak 1.000 lebih.
Jibril juga mengatakan signifikansi PPKM I, II dan dilanjut dengan PPKM Mikro juga menurunkan bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi biasa. Jima sebelumnya BOR ada di angka 72 persen kini angkanya menurun drastis.
"BOR isolasi biasa saat ini hanya 51 persen. Padahal standar WHO 60 persen. Artinya kita sudah di bawah standar," katanya.
Untuk itu dengan kondisi ini, Jibril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Kondisi ini harus dijaga, kepatuhan protokol kesehatan terus dipertahankan dan jumlah penambahan kasus terus diturunkan.
"Januari kemarin ada delapan zona merah. Dan itu kita ingat adalah dampak dari libur panjang nataru.
Nah hari ini sudah tinggal satu, kita harus terus berjuang agar pandemi covid-19 bisa segera berakhir," pungkas Jibril.
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. SURYA.co.id mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).