Berita Ponorogo
Teganya, Bayi Lima Hari Dibuang di Masjid di Ponorogo; Tangisnya Dikira Suara Kipas
Bayi tersebut kali pertama ditemukan Sugiarti, warga setempat saat akan berbelanja ke pasar. Ia melewati Masjid An-nur dan mendengar suara
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Pelaku pembuang bayi memang manusia tidak berperikemanusiaan. Seorang bayi laki-laki berusia lima hari yang ditemukan di dalam sebuah masjid Desa Kutu Kulon, Kecamatan Jetis, Jumat (19/2/2021), juga diduga sengaja dibuang orangtuanya dan diselidiki polisi.
Bayi tersebut kali pertama ditemukan Sugiarti, warga setempat saat akan berbelanja ke pasar. Ia melewati Masjid An-nur dan mendengar suara tangisan.
"Saat lewat (masjid) saya mendengar suara, saya kira kipas angin. Lalu pulangnya saya buka pintu masjid tetapi tidak ada suara. Dan saat saya hendak keluar ternyata ada bunyi lagi," tutur Sugiarti.
Karena penasaran, Sugiarti memanggil anaknya dan mengatakan kalau kipas angin masjid rusak. Tetapi anak Sugiarti kemudian mengatakan bahwa itu bukan suara kipas angin, tetapi tangis bayi. "Anak saya bilang bukan suara kipas tetapi suara bayi," Sugiarti menirukan anaknya.
Mereka pun masuk ke masjid dan menemukan bayi tersebut tergeletak di atas sajadah. Bayi laki-laki itu dibungkus pakai jilbab tipis. Dan saat diangka Sugiarti, bayi tak berdosa itu langsung terdiam. Sugiarti memperkirakan bayi tersebut berusia 5 hari.
Kebetulan saat Sugiarti menemukan bayi tersebut, sekretaris desa setempat, Hanif Nahariyanto (48) lewat. Sugiarti pun memanggil Hanif dan melaporkan penemuan bayi itu. "Saya panggil pak carik, lalu pak carik telepon polisi," jelasnya.
Setelah mendapat penanganan sementara dari Sugiarti, bayi tersebut lalu dilarikan ke Puskemas Jetis untuk mendapatkan perawatan.
Bidan setempat, Indah Purwati menyebutkan, bayi hanya dibalut degan gurita dan kerudung warna hitam motif bunga merah. "Bayinya dibedong oleh warga agar tidak kedinginan. Kemudian saya bawa ke Puskemas, tali pusar saya rawat, saya mandikan, dan saya kasih minum," ujar Indah.
Saat ditemukan, tali pusar bayi masih basah, namun menurut Indah bayi tersebut sudah berusia 4 sampai 5 hari. "Kondisi bayinya sehat. Nangisnya juga kencang. Untuk beratnya 3,5 kg, panjang 49 cm," jelas Indah.
Sebelum menemukan bayi tersebut, Sugiarti memang melihat ada seorang laki-laki membawa sepeda motor di sekitar masjid. Ia tidak mengetahui laki-laki tersebut karena bukan warga sekitar. "Tidak mengerti ciri-cirinya karena saya melihat dari dalam rumah," lanjutnya.
Sementara Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta mengatakan pihaknya segera melakukan penyelidikan untuk menemukan siapa pelaku pembuangan bayi tersebut termasuk orangtuanya. "Masih dalam penyelidikan anggota kami, mudah-mudahan bisa mengungkap siapa orang tua bayi tersebut," kata Edy. ***
Seluruh SMP di Kabupaten Ponorogo Siap Tatap Muka, Pembelajaran Efektif Setelah Idul Fitri |
![]() |
---|
Diseruduk CB dari Belakang, Pengendara Sepeda di Kabupaten Ponorogo Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Para Wartawan di Ponorogo Mengutuk Aksi Kekerasan Terhadap Jurnalis Tempo di Surabaya |
![]() |
---|
Penyeludupan Sabu ke Rutan Kelas IIB Ponorogo, Karutan: Calon Penerima Pindahan dari Rutan Medaeng |
![]() |
---|
Petugas Rutan Ponorogo Gagalkan Penyelundupan Sabu, Disembunyikan di Kardus Bungkus Makanan |
![]() |
---|