Busana Neo Hipop Rancangan Embran Nawawi, Padukan Street Style Kekinian dan Batik Pamekasan

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Desainer Embran Nawawi kembali memperkenalkan busana terbaru pada pertengahan Februari 2021 ini.

Kali ini, Embran merepresentasikan tren masyarakat dalam bermedia sosial selama pandemi covid-19.

Ia mengkolaborasikan street style yang terinspirasi dari pengguna TikTok dan batik khas Pamekasan dalam koleksi Neo Hipop.

"Kini, para pecinta fashion mengacu pada tren media dan apps. Masyarakat ingin terlihat keren dan muda dalam berbusana, di mana mengacu pada street styling ala TikTok," ungkap Embran, Selasa (16/2/2021).

Fashion stylist sekaligus fashion lecturer kelahiran Jakarta ini mendesain jaket street art yang fashionable dalam balutan tabrak warna. Ada warna kuning, hijau, biru, merah, ungu, dan masih banyak lagi.

"Jaketnya bergaya SWAG atau style with a bit gangsta, bahasa kerennya cool," imbuh Embran.

Desainer kawakan ini mengaplikasikan teknik patchwork atau potong dan tempel material sehingga membentuk pola yang unik.

Meskipun bergaya modern, namun Embran tetap menggunakan wastra. Ia ingin menghapus stigma bahwa kain tradisional itu kuno dengan cara merancang busana kekinian yang mengaplikasikan kain tradisional.

"Saya memadukan beberapa material, salah satunya yakni batik Pemekasan yang colorful yang cocok berpadu dengan warna illuminate yellow dan ultimate gray yang sedang ngetren," katanya.

Kali ini ia mengusung motif yang didominasi oleh flora dan fauna seperti bunga tembakau dan kupu-kupu atau perkeper.

Bukan hanya itu, ia juga menambahkan material velvet kuning dan abu-abu untuk memberi efek kilau.

"Sangat stylist saat berdampingan dengan batik," imbuh Embran.

Pada koleksi Spring 2021 ini pula ia memberi kesan yang dinamis dan futuristik melalui material canvas motif geometris.

"Maka jadilah jaket bergaya hip-hop ala TikTok di era new normal ini," ia menambahkan.

Koleksi terbarunya kali ini juga mencoba menjawab kebutuhan berbusana saat ini yakni kenyamanan, keamanan, dan keakuan.

"Kita banyak melakukan kegiatan di rumah dan tampil secara online, jadi perlu busana yang keren tapi nyaman. Sementara keamanan menjadi syarat baru bahwa busana harus melindungi dari covid-19 dan penyakit lainnya," kata Embran.

Sementara, keakuan yang dimaksud yakni busana dapat merepresentasikan identitas diri.

"Merasa bahwa itulah gaya kita, baik dari segi bentuk, warna, dan hal-hal lain yang menunjukkan 'aku'," pungkasnya.