Kisruh Partai Demokrat
Demokrat Bongkar DPC yang Sudah Terima Rp 100 Juta Untuk Kudeta AHY, Ruhut Sitompul: Bener Gak Itu?
Partai Demokrat membongkar DPC yang sudah menerima uang Rp 100 juta untuk Kongres Luar Biasa (KLB) kudeta AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono).
SURYA.co.id | JAKARTA - Partai Demokrat membongkar DPC yang sudah menerima uang Rp 100 juta untuk Kongres Luar Biasa (KLB) kudeta AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono).
Dia adalah Herman Khaeron, petinggi Partai Demokrat yang menyatakan bahwa sejumlah pengurus DPC dipanggil untuk diklarifikasi atas penerimaan uang sebesar itu.
Herman Khaeron saat ini menjabat Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat.
Sebelumnya, penyebaran uang sebesar itu dipertanyakan oleh mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul.
"Jangan ngarang cerita, apalagi disebut tiap cabang dikasih Rp 100 juta, bener gak itu? Itu kan yang belum tentu benar, jangan diomongin, nanti malah fitnah," kata Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Rabu (3/1/2021).
• Jawaban Tak Terduga Hasan, Putra Syekh Ali Jaber Dijodohkan dengan Wirda Mansur: Kita Bawa dalam Doa

Di sisi lain, Ruhut menyayangkan sikap AHY yang menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas persoalan kisruh Partai Demokrat.
Ruhut yang kini menjadi politisi PDIP ini minta AHY tidak menambah beban Presiden Jokowi dengan persoalan internal Partai Demokrat.
"Pak Jokowi itu presiden kita loh. Jangan kita tambah beban lagi permasalahan di dalam rumah tangga Demokrat.
• Tak Disangka, Ruhut Sitompul Bongkar Curhatan Kader Demokrat: Tim AHY ke Daerah Minta Ini Minta Itu
• Ini yang Dikhawatirkan Kader Demokrat Dipimpin AHY, M Qodari: Gagal Pilkada DKI dan Pilpres 2019
Pak Jokowi lagi membenahi kaitan dengan pandemi, masalah ekonomi dan sebagainya, beliau sedang kerja keras," kata Ruhut.
Ruhut menyebut AHY telah bersikap kekanak-kanakan. Padahal AHY merupakan Ketua Umum Demokrat.
"Sudahlah, saya katakan kekanak-kanakan karena dia melempar polemik tapi tidak menyebut nama-nama, itu kan tidak baik," ucap Ruhut.
"Sekarang disebut (nama-nama), meski bukan dia yang sebut, orang-orang sekitar dia.
Mestinya dia yang ngomong sebagai ketua umum, ambil alih dan jangan bikin surat ke Pak Jokowi," sambung Ruhut.
Sayangkan Moeldoko dituding penggerak kudeta AHY