Profesor UB Sebut Suara Dentuman Misterius Malang Berasal dari Aktivitas Permukaan Tanah, Apa Itu?

Pakar kebencanaan Universitas Brawijaya (UB) Prof Adi Susilo PhD menyebutkan soal dentuman yang terdengar di Malang

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com
Kota Malang dalam peta Google Map 

SURYA.co.id, Malang - Pakar kebencanaan Universitas Brawijaya (UB) Prof Adi Susilo PhD menyebutkan soal dentuman yang terdengar di Malang pada Rabu dini hari diperkirakan berasal dari aktivitas permukaan bumi.

"Sebuah kegiatan di atas permukaan bumi dengan aktifitas tekanannya besar," jelas Adi yang merupakan Dekan FMIPA UB pada suryamalang.com, Rabu (3/2/2021).

Ia menambahkan penelusuran dari BMKG Karangkates dan Tretes diketahui bahwa tidak ada aktifitas di dalam bumi. "Jika ada pasti sudah tercatat di sistemnya," kata Adi.

Aktifitas di permukaan bumi apa yang menyebabkan dentuman sebesar itu? Belum diketahui sampai kini.

Anda juga bisa membaca penjelasan lengkap Profesor UB ini dengan mengklik berita SURYAMALANG.com: Prof Adi Susilo PhD: Dentuman Keras di Malang Berasal dari Aktivitas di Permukaan Bumi

Pakar kebencanaan Universitas Brawijaya (UB), Prof Adi Susilo PhD
Pakar kebencanaan Universitas Brawijaya (UB), Prof Adi Susilo PhD (Dok. Universitas Brawijaya)

Baca juga: Misteri Dentuman di Malang Belum Terkuak, Bukan Akibat Asteroid Jatuh, Gempa Bumi dan Gunung Meletus

Baca juga: Misteri Suara Dentuman di Malang Juga Terjadi di Bali, BPBD dan Lapan Sebut Dugaan Penyebabnya

Sekadar diketahui, masyarakat Malang heboh dengan suara dentuman yang sangat kencang pada Selasa (2/2/2021) malam hingga Rabu dini hari.

Sampai saat ini belum diketahui, penyebab suara dentuman tersebut yang pasti pihak BPDB Kota Malang sudah memastikan jika sumber suara dentuman keras di Malang bukanlah dari Gunung Raung dan Gunung Semeru. 

"Sudah ditanyakan ke rekan-rekan BPDB Lumajang dan BPDB Banyuwangi. Sumber suara tidak berasal dari Gunung Raung dan Gunung Semeru," jelas Adin, Operator Pusdalops BPDB Kota Malang

"Dan sudah dikonfirmasi di posko terdekat di gunung-gung tersebut," lanjut Adin.

Adin bahkan menambahkan kalau Lumajang dan Banyuwangi tidak terdengar suara dentuman keras seperti yang terjadi di Malang. 

"Di Lumajang tidak ada informasi tentang dentuman. Sementara di Banyuwangi hanya gemuruh dari Gunung Raung," tutup Adin. 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved