Kisruh di Partai Demokrat

Ketika Moeldoko Anggap Isu Kudeta AHY Dagelan dan Lelucon Saja: Saya Ini Siapa Sih? Jangan Fitnah

Tudingan terhadap Moeldoko terlibat dalam isu kudeta AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono) berbuntut panjang. Moeldoko menganggap kudeta itu dagelan.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Foto kanan : Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Moeldoko dituding sebagai pejabat negara yang akan kudeta AHY. Namun, mantan Panglima TNI itu menganggap tudingan tersebut dagelan dan lelucon. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Tudingan terhadap Moeldoko terlibat dalam isu kudeta AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono) berbuntut panjang.

Tudingan yang awalnya dihembuskan oleh para politisi Partai Demokrat itu menjadi bola liar. 

Karena itu, Moeldoko yang kini menjabat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini menganggap isu kudeta AHY itu dagelan semata.

Moeldoko juga mengingatkan, bahwa dirinya bukan siapa-siapa dan tidak punya kuasa untuk mengambilalih kepemimpinan AHY.

Namun, ia juga mengingatkan kepada pihak yang menuduhnya agar berhati-hati, jangan sampai isu itu menjadi fitnah. 

Tak Disangka, Ruhut Sitompul Bongkar Curhatan Kader Demokrat: Tim AHY ke Daerah Minta Ini Minta Itu

Bekas Politisi Demokrat Ferdinand Tak Yakin Moeldoko Bertindak Bodoh dan Minta AHY Tak Membesarkan

Bocor, 4 Faksi Ingin Moeldoko Pimpin Demokrat, Twit Marzuki Alie: Saya Anti Dinasti, Itu Janji SBY

Ibarat dagelan 

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko meminta agar Presiden Jokowi tidak dikaitkan dalam isu rencana pengambilalihan kepengurusan Demokrat. Foto kanan : Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato kemenangannya saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko meminta agar Presiden Jokowi tidak dikaitkan dalam isu rencana pengambilalihan kepengurusan Demokrat. Foto kanan : Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato kemenangannya saat Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. (Instagram@dr_moeldoko/ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Moeldoko menilai tudingan ini ibarat dagelan.

Ia justru heran dianggap hendak menggulingkan kekuasaan putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Janganlah, apa itu, membuat sesuatu itu, menurut saya kayaknya ini dagelan saja, begitulah, lucu-lucuan begitu.

Moeldoko mau kudeta, lah, kudeta apaan yang dikudeta?" kata Moeldoko di kediamannya, Rabu (3/2/2021).

Moeldoko lantas berandai-andai, sekalipun memiliki pasukan bersenjata, dirinya tetap tak bisa mengudeta kepemimpinan AHY.

Sebab, proses pergantian pimpinan suatu partai politik pasti diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai tersebut.

Oleh karenanya, pergantian kepemimpinan partai tak bisa dilakukan secara sembarangan. 

"Anggaplah (saya) Panglima TNI yang pengin bisa jadi Ketua Umum Demokrat, emangnya gue bisa begitu, todong-todong senjata untuk para DPC, DPD.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved