Berita Entertainment

Masa Lalu Pipit Firmansyah Pitra atau Ica Naga Aktor Preman Pensiun yang Meninggal, Pernah Dipenjara

Inilah cerita masa lalu Pipit Firmansyah Pitra atau Ica Naga, aktor Sinetron Preman Pensiun yang meninggal dunia. Pernah dipenjara

Instagram/MNC Pictures
Pipit Firmansyah Pitra atau Ica Naga Aktor Preman Pensiun yang Meninggal dunia. Kisah masa lalunya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah cerita masa lalu Pipit Firmansyah Pitra atau Ica Naga, aktor Sinetron Preman Pensiun yang meninggal dunia.

Diketahui saat ini keluarga besar Sinetron Preman Pensiun tengah berduka, Pipit Firmansyah Pitra meninggal dunia pada Jumat (29/1/2021).

Profil dan biodata Pipit Firmansyah Pitra alias Ica Naga bisa dilihat di akhir artikel ini.

Ica Naga Pemeran Pipit Preman Pensiun Menceritakan Masa Lalunya
Ica Naga Pemeran Pipit Preman Pensiun Menceritakan Masa Lalunya (YOUTUBE Dikdik Channel)

Baca juga: Profil dan Biodata Pipit Firmansyah Pitra, Aktor Sinetron Preman Pensiun Meninggal Dunia Hari Ini

Baca juga: Sebelum Meninggal, Pipit Preman Pensiun Mengeluh Sakit Lambung, Epy Kusnandar: Dia Murah Senyum

Kisah masa lalu Ica Naga serupa dengan kisah beberapa bintang film ternama dunia.

Sama sama pernah terjerembab dalam kehidupan jalanan yang bersinggungan dengan tindakan kriminal.

Sebelum dikenal sebagai bintang sinetron, Ica pernah terjerumus dalam dunia preman dalam arti sebenarnya sehingga pernah merasakan kehidupan di balik jeruji besi.

Seperti dilansir dari Tribunjogja.com dalam artikel 'Belajar dari Ica Naga "The Real Preman Pensiun" Pernah Merasakan Jeruji Besi, Ini Kisahnya'

Hal ini diungkapkan oleh Ica Naga dalam video di channel YouTube TYSONISME CHANNEL.

"(Saya) sudah merasakan jadi preman," katanya, Minggu (17/5/2020).

Ica Naga mengatakan, menjadi preman itu melelahkan.

Ternyata, hidup menjadi preman tak semudah yang orang-orang kira.

"Capek sebetulnya mah. Preman itu bukan seperti serigala, ada (sisi) kemanusiaannya. (Misalnya saat harus memilih) mana yang harus dipukul, mana yang tidak dipukul," katanya.

Selama menjadi preman, ada prinsip yang dipegang oleh Ica Naga.

Dia tak akan pernah mengundang pertengkaran dengan rekan sendiri.

"Belum pernah saya ada masalah dengan rekan. Saya mah daripada ribut dengan rekan, lebih baik saya mundur sendiri," ujarnya.

Akibat "kenakalan" yang dilakukannya, Ica Naga juga pernah mendekam di balik jeruji besi.

Ia memang tak bicara secara gamblang pernah dipenjara selama berapa tahun.

Namun, Ica menuturkan,  hidup di dalam sel itu prihatin.

"Tapi sebetulnya hidup dibui (itu adalah) hidup (yang) prihatinnya lebih-lebih (dari di luar)," ujarnya.

Ada pengalaman pahit, ada juga pengalaman berharga yang diperolehnya.

Ica Naga mengaku, pandangan dan pemikirannya justru menjadi lebih luas saat dia dibui.

"(Saya) keluar masuk. (Tapi) yang fatal (itu) yang akhir. Kang Pipit di LP Kebonwaru.

Kalau pengalaman di dalam LP itu (membuat kita menjadi) luas pemikirannya, pemandangannya untuk masa depan. Kalau namanya orang tidak benar, harus masuk dulu LP, mudah-mudahan berubah," ujarnya.

Di dalam penjara, Ica Naga juga punya pengalaman menarik lainnya.

Dia pernah ditugaskan menjadi RT atau yang mengurus penghuni LP lainnya.

Jadi, saat ada pembesuk datang dan memberi uang ke salah satu penghuni, Ica Naga lah yang akan mengatur sebagian uang itu untuk dibelikan makanan.

Nantinya, makanan itu diberikan ke rekan-rekan penghuni lain.

"Alhamdulillah mengalami (jadi RT). (Jadi) kalau ada uang dari besukan orang lain, jangan dihabiskan semuanya, buat besok lagi," katanya.

Ica Naga juga pernah merasakan dioper dari satu LP ke LP lainnya.

Dia mengatakan, dulu itu kapasitas LP harus seribu.

"Jadi yang sebagian dioper. Ada yang (penghuni dioper) ke Nusakambangan, ke Cirebon, ke Cipininang, ada Sukamiskin," katanya.

Ica Naga tak menyangka bakal menjadi pesinetron terkenal.

Ia mengungkapkan, jauh sebelum terkenal pernah berkelakar mengenai bermain di sinetron.

Dulu, kalau ada yang mengaku merasa kenal kepada dirinya, Ica Naga menjawabnya dengan candaan.

"(Dulu) kalau saya jalan-jalan ke kampung, suka ada yang (mengaku) kenal.

Terus saya jawab, 'lihat saja di TV jam 5', eh sekarang beneran. Kok saya jadi main sinetron?" katanya.

Dengan bermain di Preman Pensiun, Ica Naga mengaku menjadi punya banyak saudara.

Hidupnya pun berubah drastis, hampir 100 persen.

"Alhamdulillah dari anak kecil sampai dewasa jadi ingin difoto (dengan saya)," katanya.

Dalam sinetron Preman Pensiun 4, karakter Kang Pipit yang diperankan oleh Ica Naga.

Ica tak kalah mencuri perhatian dibandingkan dengan pemerannya lainnya.

Penampilan Kang Pipit di sinetron karya Aris Nugraha itu cukup mencolok, perawakannya gempal, kepalanya pelontos, dan mengenakan kaus berwarna hitam serta kalung berliontin batu.

Kemudian, di lengan kanannya juga ada tato naga.

Tato itu lah yang membuat namanya dijuluki Ica Naga.

Sekilas wajah Kang Pipit memang terlihat sangar, namun saat berbicara ia justru malah mengundang gelak tawa pemirsa layar kaca.

Biasanya, Kang Pipit sering beradu akting dengan Kang Murad yang diperankan oleh Deny Firdaus.

Di Preman Pensiun, awalnya dia bergabung dengan Jamal.

Kendati demikian, di musim kedua sinetron tersebut, Kang Pipit bergabung kembali menjadi anak buah Kang Mus bersama Murad dan Dikdik.

Ada beberapa tingkah Pipit yang kerap membuat orang lain kesal.

Misalnya, Kang Pipit sering meminta makan karena perutnya yang selalu lapar. Makanan yang dimintanya adalah nasi padang.

Belum lagi saat Kang Pipit masih menjadi preman, dia kerap membaca buku saat sedang melaksanakan tagihan jatah preman (japrem).

Baca juga: Masa Lalu Ica Naga Pemeran Pipit Preman Pensiun, Bermodal Motor Buntut Kini Berubah Drastis

Profil dan Biodata Pipit Firmansyah Pitra

Pipit Firmansyah Pitra dikenal melalui peran Pipit atau Preman Pipit, anak buah Kang Mus.

Pipit Firmansyah Pitra meninggal dunia di RS Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat, Jumat sore.

"Preman Pipit meninggal dunia," kata Wilman Nata Kusuma, perwakilan MNC Pictures, kepada Wartakotalive.com, Jumat sore.

Menurut Wilman Nata Kusuma, informasi meninggalnya Preman Pipit didapatkan dari unit manager sinetron Preman Pensiun, Jumat pukul 15.00 WIB.

"Beliau sempat dirawat di rumah sakit di Garut setelah selesai syuting Preman Pensiun 4," katanya.

Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Preman Pipit diberikan kesehatan kembali dan lanjut syuting Preman Pensiun 5.

"Hari ini beliau mengeluh kembali sakit dan dibawa ke RS Muhammadiyah, Garut," kata Wilman Nata Kusuma.

Rencananya, jenazah Preman Pipit akan dibawa ke rumah duka di Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Pipit Firmansyah Pitra dikenal sebagai Ica Naga.

Pipit lahir di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1961.

Pipit meninggal di Bandung pada 29 Januari 2021 atau umur 59 tahun.

Dia mulai tergabung di sebuah kelompok preman pada tahun 1982.

Karena hanya menamatkan pendidikan dasar, ia pun menyambi sebagai tukang becak dan kuli bangunan serabutan.

Dia pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan selama hampir empat tahun, lebih tepatnya dua tahun 2 di Kebonwaru, Batununggal, Bandung dan 1.5 tahun di Purwakarta.

Selama berada di tahanan, dia membuat tato yang bergambar naga, sehingga dirinya dijuluki Ica Naga.

Pria yang juga bergabung dengan sejumlah organisasi masyarakat di Kota Bandung seperti Sunda Wani dan Benggala ini, sempat ditawari rekannya untuk menjadi wartawan.

Dia juga pernah menulis berita-berita kriminal di tabloid bulanan bernama Buser News, serta meliput peristiwa kriminal selama enam tahun.

Dia pun memutuskan untuk bergabung dengan Elite Bodyguard di Bandung, yang membawanya untuk bermain sinetron Preman Pensiun.

Ica Naga meninggal dunia karena sakit jantung.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wilman Natakusuma, salah satu kru dari MNC Pictures.

"Kang Pipit Preman meninggal dunia hari ini habis ashar," kata Wilman kepada Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Kang Pipit sudah mengidap sakit jantung sejak proses syuting Preman Pensiun Season 4 berlangsung.

"Sakit jantung, itu sudah berangsur-angsur dari Preman Pensiun 4.

Dia sempat dirawat di RS Intan Husada Garut.

Dia sempat koma enggak sampai satu minggu," lanjut Wilman.

Kang Pipit mengembuskan napas terakhirnya di RS Muhammadiyah Bandung setelah berjuang melawan penyakitnya.

Kini, jenazah Kang Pipit akan dibawa ke Rancaekek untuk dimakamkan di sana.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved