Berita Pendidikan Surabaya

Jiwa Entrepreneurship Tak Lekang oleh Pandemi, Sekolah Citra Berkat Surabaya Presentasi Karya Siswa

SMP Citra Berkat mengadakan berbagai program unik tidak pernah lepas dari aspek entrepreneurship.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Parmin
surya.co.id/habibur rohman
Guru Vitalia Agustin dan Yosua Aji saat membaca novel "Ello" karya Celline Sanjaya di ruang enterpreneur Sekolah Citra Berkat Surabaya, Rabu (27/1/2021). 

SURYA.co.id | SURABAYA - SMP Citra Berkat mengadakan berbagai program unik tidak pernah lepas dari aspek entrepreneurship.

Satu di antaranya ialah Citra Berkat mengenalkan sikap entrepreneur sejak dini lewat Program of Entrepreneurship (PoE) yang diperuntukkan untuk kelas 9.

Bertempat di ruang enterpreneur Sekolah Citra Berkat Surabaya, para guru menyaksikan presentasi hasil produk atau karya para siswa melalui pelaksanaan Sidang Panel PoE selama 3 hari hingga 27 Januari 2021.

Koordinator Sidang Panel, Ziepora mengatakan kegiatan ini ditujukan agar siswa dapat memperkenalkan produk atau proyek entrepreneurship yang telah dibuat sejak kelas 7.

"Pembelajaran ini siswa diajak langsung merasakan menjadi ujung tombak generasi muda Indonesia lewat PoE pula ide-ide, gagasan, serta pembuatan produk mendapatkan wadah yang ideal untuk diterapkan," kata Ziepora.

Ziepora berharap lewat program yang mengabungkan 3 mata pelajaran yaitu bahasa Inggris, bahasa Indonesi, dan Kewirausahaan dapat melatih kemampuan berkomunikasi siswa di depan audience dan dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada orang tua.

"Mereka belajar membaca peluang dari permasalahan di sekitarnya. Tentu ini akan menjadi ajang pembuktian sekolah untuk program entrepreneurship yang sudah dipilih sebagai keunggulan masa Pandemi ini tentunya menuntut sebuah perubahan yang cepat dan solutif," ungkapnya.

Meski Sidang Panel PoE digelar secara online melalui media Zoom Meeting, namun hal tersebut tak mematahkan semangat sekolah dalam mendorong siswanya untuk tetap berinovasi dimasa Pandemi.

Satu di antara inovasi yang dihasilkan ialah sebuah novel karya Celline Sanjaya berjudul Ello.

"Saya sangat menyukai novel karya penulis Jostein Gaarder, rasanya kayak pas baca merenungin sesuatu yang dalem gitu, dari situ saya tertarik menulis filsafat seperti beliau," ujar Celline.

Celline mengaku sempat merasa kesulitan saat mencari bahan resource untuk novel yang ia buat, karena diharuskan mencari fakta terlebih dahulu untuk dapat dieksplor lebih mendalam.

Novel Ello menceritakan tentang anak kecil Ello hidup sendiri dari kecil tanpa tau orang tua, kemudian terdapat surat yang terus datang ke rumah Ello.

Sampai-sampai Ello mulai tertarik dan mulai mengikuti perintah surat tersebut.

"Bagaimana kelanjutan ceritanya jangan lupa baca bukunya ya," terang Celline.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved