Liputan Khusus
Ini Penjelasan Pakar Epidemologi Universitas Airlangga Tentang Terapi Plasma Konvalesen
Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu cara yang melibatkan antara penyintas Covid-19 terhadap pasien
News Analysis
Laura Navika Yamani SSi MSi PhD
Pakar Epidemologi Universitas Airlangga
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu cara yang melibatkan antara penyintas Covid-19 terhadap pasien dalam menangani gejala virus corona dari ringan sampai sedang.
Fungsinya, agar pasien yang terpapar tidak dalam kondisi berat atau bahkan kritis.
Namun, terapi plasma menimbulkan pro dan kontra berdasarkan penelitian yang pernah saya baca.
Meskipun demikian, secara empiris, ada pasien yang berhasil dengan terapi plasma konvalesen.
Hanya saja, kalau secara data ilmiah ini memang masih belum begitu jelas.
Mekanisme terapi plasma konvalesen mengarah ke imunisasi pasif. Ketika seseorang dalam kondisi sakit, produksi antibodinya sangat minim.
Dengan dimasukan plasma konvalesen, maka sama dengan memasukan antibodi ke dalam tubuh. Berbeda dengan vaksin yang ada zat imunogenik.
Sehingga, misalkan virus yang dilemahkan atau dimatikan atau bagian dari virus kemudian direspons tubuh dan mengeluarkan antibodi.
Tubuh sendiri mekanismenya bisa mengaktifkan sistem imun karena sudah dimasukan vaksin.
Perbedaan lain dari plasma konvalesen adalah antibodinya sudah terbentuk, serta sebagai produk yang kemudian tinggal dimasukkan aja.
Sedangkan, kalau vaksinasi sifatnya memproses sendiri, mengaktifkan sel sel imun dan bisa sebagai sel memori. Ketika muncul virus dan langsung dikenali.
Jika antibodi yang terdapat di dalam plasma konvalesen, begitu dimasukan diharapkan mampu menyerang virus yang masuk.
Hanya saja antibodi tersebut jumlahnya terbatas dan bisa diserang virus lantaran tubuh tidak memproduksi sendiri.
Ini berbeda dengan vaksin. Kalau tubuh diserang banyak virus artinya tubuh juga memproduksi antibodi dengan jumlah banyak.
Dalam Empat Hari 65 Anak di Jatim Tertular Covid-19 |
![]() |
---|
Bahaya Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya, Dokter Windhu Purnomo: Situasinya Menakutkan |
![]() |
---|
Beragam Reaksi Orangtua di Surabaya Kalau Pembelajaran Tatap Muka Batal Digelar Juli 2021 |
![]() |
---|
Pemkot Surabaya akan Evaluasi Penghuni Lama Rusunawa |
![]() |
---|
11.000 Orang Antre Masuk Rusunawa di Kota Surabaya |
![]() |
---|