Liputan Khusus

Ini Penjelasan Pakar Epidemologi Universitas Airlangga Tentang Terapi Plasma Konvalesen

Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu cara yang melibatkan antara penyintas Covid-19 terhadap pasien

surya.co.id/febrianto ramadani
Mantan pasien covid-19 sedang mendonorkan plasma darah konvalesennya di UTD PMI Surabaya, Jumat (22/1/2021). 

News Analysis
Laura Navika Yamani SSi MSi PhD
Pakar Epidemologi Universitas Airlangga

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu cara yang melibatkan antara penyintas Covid-19 terhadap pasien dalam menangani gejala virus corona dari ringan sampai sedang.

Fungsinya, agar pasien yang terpapar tidak dalam kondisi berat atau bahkan kritis.

Namun, terapi plasma menimbulkan pro dan kontra berdasarkan penelitian yang pernah saya baca.

Meskipun demikian, secara empiris, ada pasien yang berhasil dengan terapi plasma konvalesen.

Hanya saja, kalau secara data ilmiah ini memang masih belum begitu jelas.

Mekanisme terapi plasma konvalesen mengarah ke imunisasi pasif. Ketika seseorang dalam kondisi sakit, produksi antibodinya sangat minim.

Dengan dimasukan plasma konvalesen, maka sama dengan memasukan antibodi ke dalam tubuh. Berbeda dengan vaksin yang ada zat imunogenik.

Sehingga, misalkan virus yang dilemahkan atau dimatikan atau bagian dari virus kemudian direspons tubuh dan mengeluarkan antibodi.

Tubuh sendiri mekanismenya bisa mengaktifkan sistem imun karena sudah dimasukan vaksin.

Perbedaan lain dari plasma konvalesen adalah antibodinya sudah terbentuk, serta sebagai produk yang kemudian tinggal dimasukkan aja.
Sedangkan, kalau vaksinasi sifatnya memproses sendiri, mengaktifkan sel sel imun dan bisa sebagai sel memori. Ketika muncul virus dan langsung dikenali.

Jika antibodi yang terdapat di dalam plasma konvalesen, begitu dimasukan diharapkan mampu menyerang virus yang masuk.

Hanya saja antibodi tersebut jumlahnya terbatas dan bisa diserang virus lantaran tubuh tidak memproduksi sendiri.

Ini berbeda dengan vaksin. Kalau tubuh diserang banyak virus artinya tubuh juga memproduksi antibodi dengan jumlah banyak.

Halaman
12
Sumber: Surya Cetak
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved