Profil dan Biodata Doni Monardo Ketua Satgas Covid-19 yang Positif Corona, Sempat Ke Lokasi Bencana

Berikut biodata Doni Monardo, Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang positif Covid-19.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Ilustrasi - Biodata Doni Monardo Ketua Satgas Covid-19 yang Dikabarkan Positif Corona, Sempat Ke Lokasi Bencana 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Inilah biodata Doni Monardo yang dikabarkan positif Covid-19.

Doni Monardo adalah Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelum dinyatakan positif Corona, Doni Monardo sempat melakoni tugasnya, yaitu memantau kondisi lokasi bencana yang terjadi beberapa minggu terakhir.

Profil dan biodata Doni Monardo

Letnan Jenderal TNI Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963.

Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 9 Januari 2019 menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Doni Monardo lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri.

Doni berdarah asli Minang. Ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar dan sang ibu, Roeslina, dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar.

Doni masuk Akademi Militer setelah lulus SMA. Tahun 1985 ia mengawali masa kedinasannya sebagai seorang prajurit.

Lebih tiga dasawarsa, tepatnya 34 tahun sudah Doni malang melintang melakoni penugasan.

Pernah berdinas di Banten, Bali, Aceh, Jakarta, Sulawesi Selatan, Bogor, Maluku, dan Jawa Barat.

Penugasan luar negerinya juga termasuk menonjol. Di antara sederet daerah tempat Doni bertugas, tidak ada satu daerah pun di wilayah Sumatera Barat, apalagi Tanah Datar. Lebih-lebih Nagari Sungai Tarab

Karir

Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998.

Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya.

Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali.

Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.

Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh.

Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres.

Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad.

Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.

Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres.

Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia sudah mengikuti kunjungan Presiden Indonesia ke 27 negara di dunia.

Pada tahun 2010, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor.

Selang beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diangkat menjadi Wadanjen Kopassus.

Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia.

Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.

Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres.

Positif Covid-19

Melansir Kontan.co.id (Grup Surya.co.id) berjudul 'Doni Monardo terkonfirmasi positif Covid-19',

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo kini melakukan isolasi mandiri sambil terus memantau perkembangan penanggulangan Covid-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah.

“Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT  Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apapun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki 8  kilometer,” tutur Doni dalam siaran pers, Sabtu (23/12).

Doni yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) ini menuturkan selama ini dirinya disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan mencuci tangan.

Pada Jumat (22/1) Doni Monardo baru kembali dari Mamuju, Sulbar untuk memimpin penanggulangan bencana. Kemudian, pada Jumat sore, Doni Monardo dan seluruh staf yang mendampinginya selama kunjungan kerja di Sulbar dan Kalimantan Barat juga menjalani tes PCR. 

Hasilnya, salah satu stafnya juga dinyatakan positif.

"Covid-19 ini begitu dekat di sekitar kita. Selama ini saya berusaha sekuat tenaga patuh dan disiplin menjalan protokol kesehatan dan tetap bisa tertular. Dengan kejadian ini saya meminta masyarakat agar jangan kendor dalam memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," tuturnya.

Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB yang juga staf khusus Doni Monardo, mendapatkan hasil tes PCR-nya negatif. 

Dia mengatakan selalu berada di dekat Doni dalam seminggu terakhir, termasuk selalu satu mobil ketika aktivitas penanganan bencana di Mamuju, Majene dan Banjarmasin.

Menurut Egy, Doni telah berada di Mamuju pada Jumat Sore (15/1) kurang dari 12 jam dari saat gempa di Sulawesi Barat terjadi. Selanjutnya Kepala BNBP bergeser ke Banjarmasin pada Minggu (17/1) dan kembali ke Mamuju pada Selasa pagi sebelum kembali ke Jakarta, kemarin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved