Berita Lumajang

Warga Pesimistis Pohon Beringin Baru Sekokoh Pohon yang Tumbang di Alun-alun Lumajang

Tiga hari pascarobohnya pohon beringin di Alun-Alun Kabupaten Lumajang, masih banyak masyarakat  penasaran.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Parmin
surya.co.id/tony hermawan
Warga berfoto dengan latar belakang pohon beringin tua yang tumbang di Alun-alun Kabupaten Lumajang, Selasa (19/1/2021). 

SURYA.co.id | LUMAJANG - Tiga hari pascarobohnya pohon beringin di Alun-Alun Kabupaten Lumajang, masih banyak masyarakat  penasaran.

Terlihat sejak siang hingga sore ini, Selasa  (19/1/2021), banyak warga berdatangan.

Mereka ada yang foto-foto, ada juga yang hanya sekedar melihat-lihat sisa-sisa bangkai pohon beringin itu.

Satu di antaranya Djumali dan istrinya. 

Djumali mengatakan, robohnya pohon beringin menjadi berita yang menghebohkan  karena semasa masih berdiri kokoh menjadi ikon masyarakat. 

"Pohon ini sering kok buat tempat jujukan orang-orang. Sering juga kalau ada kegiatan pemerintah yang melibatkan masyarakat ngumpulnya ya di bawah pohon beringin ini, karena kan rindang," kata Djumali, Selasa (19/1/2021).

Pohon beringin tersebut tumbang karena faktor usia.

Diperkirakan pohon beringin itu keberadaanya sudah ada sejak tahun 1541.

Meskipun belum ada refrensi pasti mengenai sejak kapan berdiri dan siapa orang yang menanam.

Namun, terlepas dari sejak kapan berdiri, Sulinah satu di antara warga lainnya mengatakan, keberadaan pohon beringin itu tidak bisa dipandang sebelah mata.

Wanita berumur 63 tahun itu mengatakan,  pohon beringin itu menjadi saksi bisu pertumbuhan Kabupaten Lumajang.

"Dari saya kecil sudah ada pohon ini, sudah tumbuh besar. Sebelum ada Alun-Alun sudah ada pohon beringin," ujarnya.

Terkait kejadian itu, pemerintah setempat berencana mengganti beringin yang tumbang dengan pohon baru.

Untuk jenisnya pun sama sebab pemerintah tak ingin warga Lumajang kehilangan ikon Alun-Alun.

Namun, merespon hal itu, Sulinah sedikit meragukan rencana tersebut.

Sebab baginya, sangat mustahil pemerintah bisa mengganti keberadaan pohon beringin yang fenomenal itu dengan pohon baru yang keadaannya mirip dengan sebelumnya.

"Itu sangat sulit kalau. Butuh waktu puluhan atau ratusan tahun agar pohon beringin bisa besar. Kalau pun mendatangkan yang sudah jadi pasti akarnya tidak sekuat yang sebelumnya," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved