Berita Surabaya

Tunggu Pandemi Covid-19 Reda, Alun-Alun Kota Surabaya Belum Dibuka untuk Umum

Meski seluruhnya rampung, namun lantaran situasi pandemi covid-19, alun-alun tengah kota itu belum bisa beroperasi.

surya.co.id/sugiharto
Sejumlah pengunjung Alun-alun Surabaya di komplek Balai Pemuda, Selasa (8/9/2020). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Masyarakat nampaknya harus bersabar dulu untuk dapat menikmati basement Alun-alun Kota Surabaya dalam waktu dekat.

Meski seluruhnya rampung, namun lantaran situasi pandemi covid-19, alun-alun tengah kota itu belum bisa beroperasi.

Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan secara fungsi alun-alun sudah bisa digunakan namun Pemkot memiliki pertimbangan terkait situasi pandemi.

"Kalau dioperasikan sebenarnya sudah bisa, tapi mengoperasikan bisa atau enggak itu protokolnya gimana," kata Iman saat dikonfirmasi, Sabtu (16/1/2021).

Alun-alun bawah tanah itu berada persis di bawah Gedung Balai Pemuda yang saat ini berhias air mancur berkabut.

Plaza atas atau area halaman Balai Pemuda itu sudah diresmikan pada 2020 lalu.

Sementara, posisi basement tersebut berada dibawah dengan tinggi atap sekitar 6 meter.

Luas alun-alun secara keseluruhan mencapai 3.000 meter dengan nilai anggaran sekitar Rp 68 M. Iman menyebut, seluruhnya sudah rampung.

Namun, Pemkot nampaknya belum akan membuka jujugan anyar itu dalam waktu dekat. Segala potensi kerumunan masih terus ditekan.

Perang melawan pandemi corona ini masih menjadi konsentrasi Pemkot.

Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan pihaknya memang ingin segala bentuk potensi kerumunan dapat terus ditekan.

Irvan menyebut Pemkot tak mau ambil resiko.

"Istilahnya fasilitas publik Pemkot, masih belum direkomendasikan juga oleh para pakar kesehatan," ujar Irvan dikonfirmasi terpisah.

Kepala BPB Linmas Surabaya itu juga menerangkan sebagaimana dalam instruksi Mendagri, segala potensi kerumunan memang harus terus ditekan. Pemkot memperhatikan hal itu.

Apalagi, tingkat kepatuhan bermasker sudah terbilang tinggi.

"Bukan hanya pemakaian masker, tetapi juga pertimbangan tidak menimbulkan kerumunan," ungkap Irvan.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved