UPT Pasar Induk Bondowoso Janji Sipkan Lokasi Berjualan yang Nyaman untuk Pedagang  

 SURYA.co.id | BONDOWOSO- Penertiban lapak pedagang pasar sore sebagai upaya relokasi menuai polemik.

Sejumlah pedagang tak bersedia di relokasi ke lantai 2 Pasar Induk Bondowoso karena sepi pembeli dan pemberitahuannya terlalu mendadak.

Kepala UPT Pasar Induk Bondwoso, Didik Muriyanto mengatakan penertiban tidak dilakukan serta-merta begitu saja. Sebelumnya, telah dilakukan sosialisasi dengan getol kepada para pedagang.

"Kami sudah memberikan surat pemberitahuan, bahkan kami antar ke rumah pedagang. Saat kami tertibkan beberapa pedagang tak berjualan. Sehingga, lapak mereka kami amankan di sebelah timur pasar. Sebab, kalau dibiarkan mereka akan tetap berjualan di luar Pasar Induk," katanya, Rabu (13/1).

"Lapak yang diamankan milik 9 orang pedagang. Tiga di antaranya merupakan pedagang di luar Pasar Induk. Beberapa sudah ada yang mengambil lapaknya," tambahnya.

Ia menyebutkan, pedagang yang masuk area Pasar Induk akan direlokasi secara bertahap. Itu dilakukan untuk mencapai predikat Pasar Rakyat ber-SNI. Jumlah pedagang yang masuk data UPT Pasar Induk sebanyak 350 orang.

Kebijakan relokasi ini merupakan perintah bupati dan wakil bupati Bondowoso. Kepala keamanan UPT Pasar Induk lah yang nantinya jadi penanggungjawab dalam proses relokasi.

"Kami sudah siapkan tempat yang nyaman di dalam Pasar Induk. Pedagang tak kepanasan dan kehujanan lagi. Kami juga telah memberi papan petunjuk jenis dagangan agar pembeli tidak bingung," jelasnya.

Ia tak menampik jika masih ada pedagang yang berjualan di luar gedung, para pedagang yang bersedia direlokasi ke lantai 2 Pasar Induk bakal sepi pembeli.

Beberapa pembeli lebih memilih mampir ke pedagang di luar gedung. Kondisi, ini juga terjadi di pasar daerah lain.