Jokowi Diprediksi Kirim Calon Kapolri ke DPR Hari ini, MUI Beri Peringatan dan Mengaku Khawatir
Presiden Jokowi diprediksi akan mengirim nama calon Kapolri pilihannya ke DPR hari ini, Rabu (13/1/2021). MUI Beri Peringatan dan Mengaku Khawatir
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) diprediksi akan mengirim nama calon Kapolri pilihannya ke DPR hari ini, Rabu (13/1/2021).
Terkait pemilihan calon Kapolri, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas memberikan beberapa peringatan kepada Presiden Jokowi.
Menurut Anwar, dalam situasi seperti saat ini Presiden Jokowi harus memilih sosok Kapolri yang bisa diterima masyarakat luas.
Baca juga: Jokowi akan Kirim Calon Kapolri Pilihannya Hari ini? Komisi III DPR Beber Kriteria yang Diinginkan
Baca juga: Listyo Sigit atau Gatot Eddy Calon Kapolri Pilihan Jokowi? Begini Mekanisme Pengangkatan Kapolri
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Wakil Ketua Umum MUI Minta Kearifan Presiden di Pengangkatan Kapolri Baru Pengganti Idham Azis'
"Saya berharap dalam penunjukan dan penetapan seorang kapolri di tengah-tengah situasi seperti ini tentu saja presiden sangat diharapkan dan dituntut kearifannya untuk bisa memilih sosok seorang kapolri yang bisa diterima oleh masyarakat secara luas," ujar Anwar, dalam keterangannya, Selasa (12/1/2021).
Menurutnya, hal ini penting agar bisa berkonsentrasi penuh di dalam mengatasi masalah Covid-19 dan krisis ekonomi yang sangat memerlukan persatuan dan kesatuan dari seluruh warga bangsa.
Anwar memahami bahwa hak untuk mencalonkan dan menunjuk Kapolri selanjutnya ada di tangan presiden dan menghormatinya.
Meskipun demikian, kata dia, presiden hendaknya dalam mencalonkan dan menunjuk seseorang menjadi kapolri pertimbangannya tentu tidak cukup hanya didasarkan kepada kedekatan, loyalitas dan profesionalitas saja.
"Tapi harus lebih luas dari itu yaitu mana yang lebih besar maslahat dan manfaatnya bagi bangsa dan negara," jelas Anwar.
Belum lagi, lanjut Anwar, hubungan antara pemerintah dan umat Islam agak terganggu belakangan ini.
Hal itu dikarenakan ada sebagian umat Islam yang melihat bahwa di negeri ini sekarang telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama.
Walaupun pemerintah membantah adanya kriminalisasi terhadap ulama, Anwar mengimbau sikap dan pandangan ini tak boleh dianggap enteng.
"Karena dia bisa menjadi seperti api di dalam sekam."
"Apalagi kalau seandainya sebagian besar umat Islam merasa terus menerus disakiti dan dikecewakan, ditambah lagi dengan persoalan krisis kesehatan Covid-19 yang tidak jelas kapan berakhirnya.
Dan juga krisis ekonomi yang cukup berat yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara ini maka tentu tidak mustahil berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan akan bisa terjadi," kata Anwar Abbas.
"Karena itu sebagai anak bangsa saya khawatir penunjukan kapolri baru bila salah pilih akan melahirkan reaksi yang tidak baik bagi perkembangan kehidupan bangsa kedepannya," tandasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Jazilul Fawaid mempekirakan Presiden Jokowi mengirimkan nama calon Kapolri pada Rabu kramat memiliki neptu 11.
Seperti dilansir dari Wartakota dalam artikel 'Pakai Kalender Jawa Lagi, Waketum PKB Prediksi Jokowi Kirim Nama Calon Kapolri ke DPR Hari Rabu'
Kapan itu? Rabu kramat bertepatan dengan Rabu wage atau tanggal 13 Januari 2021, pada kalender Jawa dianggap bagus.
"Hemat saya, mungkin Rabu (13/1/2021) keramat itu, kita tunggu saja.
Semoga yang terbaik yang diusulkan dan dipilih jadi Kapolri," papar Jazilul.
"Rabu Wage lebih bagus hitungannya, neptunya sebelas."
"Hitungannya Rabu angkanya 7 dan Wage angkanya 4, dijumlah jadi neptunya angka 11," tutur Wakil Ketua MPR itu.
"Itu ilmu jawa, ilmu titen namanya, bersumber dari kebiasaan alam dan manusia," sambung Jazilul.
Baca juga: Soal Calon Kapolri, PDIP: Konon Menguat ke Komjen Listyo Sigit Prabowo. Ini Biodatanya
Baca juga: Jika Listyo Sigit Jadi Kapolri Maka Rekor Tito Karnavian Tersaingi, Komisi III DPR Yakin: Calon Kuat
Listyo Sigit atau Gatot Eddy?
Sementara itu di lingkungan DPR RI, dua nama diprediksi masuk dalam pertimbangan Presiden Jokowi sebagai calon Kapolri.
Dua nama itu yakni Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono dan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bursa Calon Kapolri: Hari Rabu, Mengerucut Dua Nama, dan Mekanismenya'
"Tetapi kan enggak tahu, satu hari dua hari kan masih bisa manuver masing-masing," ujar Anggota Komisi III Trimedya Panjaitan saat dihubungi, Senin (11/1/2021).
"Dan konon menguat ke Listyo Sigit Prabowo, tapi kan namanya politik, Kapolri itu jabatan politik," kata dia.
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai PKB Jazilul Fawaid memprediksi kandidat kuat yang akan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai calon Kapolri adalah Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
"Prediksi saya, calon terkuat Pak Listyo Sigit Prabowo tanpa menutup peluang pak Gatot Edy Pramono (Wakapolri) dan lainnya.
Semuanya kembali pada ketentuan Allah dan Presiden," kata Jazilul saat dihubungi, Senin.
Biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo
Menurut profil dan biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo di Wikipedia, perwira tinggi Polri ini lahir di Ambon, Maluku pada tanggal 5 Mei 1969.
Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal ( Kabareskrim) Polri sejak tanggal 6 Desember 2019.
Listyo tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting, salah satunya adalah pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi.
Ia kemudian menjabat Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri dan terakhir sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Listyo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991.
Ia juga lulusan S-2 di Universitas Indonesia. Listyo membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.
Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan penting di daerah Jawa Tengah.
Tercatat, Listyo pernah menjadi Kapolres Pati.
Kemudian, dia menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo.
Pada tahun 2012, Listyo dipindahtugaskan ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Sejak bulan Mei 2013, dirinya bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Jabatan kepolisian:
- Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya
- Kepala Kepolisian Resor Pati (2009)
- Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)
- Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang
- Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)
- Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2012)
- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)
- Ajudan Presiden RI (2014)
- Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)
- Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)
- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019)
Biodata Komjen Gatot Eddy Pramono
Komjen Gatot Eddy Pramono saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri).
Melansir dari Wikipedia, Gatot Eddy Pramono lahir di Solok, Sumatra Barat, pada tanggal 28 Juni 1965.
Ia merupakan seorang perwira tinggi Polri yang sejak 20 Desember 2019 mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Gatot, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Wakapolri.
Riwayat Pendidikan:
- AKABRI (1988)
- PTIK (1996)
- SESPIM (2002)
- SESPIMTI (2012)
Riwayat Jabatan:
- Wakil Kepala Kepolisian Sektor Selektif Wlingi Resor Blitar (1988)
- Kepala Kepolisian Sektor Srengat Resor Blitar (1988)
- Komandan Peleton Taruna Akabri Semarang (1991)
- Perwira Administrasi Operasi Pusat Komando Pusat Komando dan Pengendalian Kepolisian Daerah Metro Jaya (1991)
- Perwira Menengah Kepolisian Daerah Metro Jaya (1992)
- Kepala Sub Unit Curi Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya (1993)
- Perwira Menengah pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1994)
- Kepala Sekretariat Operasi Pusat Komando Pusat Komando dan Pengendalian Biro Operasi Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur (1996)
- Kepala Kepolisian Sektor Cempaka Putih Resor Metro Jakarta Pusat (1998)
- Perwira Bantuan Muda Tugas Khusus Perwira Bantuan IV/Staf Personil Polri (1999)
- Perwira Penghubung Protokol Kapolri (2001)
- Kepala Satuan I/Pidana Umum Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Jawa Timur (2002)
- Kepala Kepolisian Resor Blitar (2005)
- Sekretaris Pribadi Kapolri (2006)
- Kepala Kepolisian Resor Metro Depok (2008)
- Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (2009)
- Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya (2011)
- Analis Kebijakan Madya bidang Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri (2012)
- Analis Kebijakan Madya bidang Pengkajian Strategi Staf Operasi Polri (2012)
- Kepala Bagian Dukungan Administrasi Operasional Biro Pembinaan Operasi Staf Operasi Polri (2013)
- Kepala Biro Kelembagaan Tata Laksana Staf Perencanaan dan Anggaran Polri (2014)
- Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (2016)
- Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri (2017)
- Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri (2018)
- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (2019)
- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (2019)
.(*)