BIODATA Lengkap Fadly Satrianto, Korban Sriwijaya Air asal Surabaya yang Sudah Teridentifikasi
Berikut ini biodata dan profil lengkap Fadly Satrianto, korban Sriwijaya Air SJ 182 asal Kota Surabaya yang jenazahnya sudah teridentifikasi.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Berikut ini biodata dan profil lengkap Fadly Satrianto, korban Sriwijaya Air SJ 182 asal Kota Surabaya yang jenazahnya sudah teridentifikasi.
Fadly Satrianto adalah satu dari tiga jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, Selasa (12/1/2021).
Rektor Unair, Prof Moh Nasih sebelumnya mengungkapkan biodata dan profil Fadly Satrianto.
"Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta keikhlasan," ujarnya, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Proses Sriwijaya Air Jatuh, Gambaran Pakar: Mesin Hidup, Elevator Copot, Pesawat Menukik Hantam Air
Baca juga: Terungkap Cara Korban Sriwijaya Air SJ 182 Bisa Naik Pesawat Gunakan Identitas Palsu & Biodata
Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Penyebab Kecelakaan Bisa Diketahui Beberapa Hari Lagi
Baca juga: Pria Ini Selamat meski di Daftar Teratas Manifes Sriwijaya Air SJ 182, Keluarga Telanjur Menangisi
Prof Nasih mengungkapkan Fadly Satrianto adalah alumni dari Fakultas Hukum Unair Angkatan 2011.
Ia termasuk mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dan sempat tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Periode 2013-2014.
"Setelah menyelesaikan pendidikan selama 3,5 tahun pada prodi Ilmu Hukum pada tahun 2015, Fadly melanjutkan studi di sekolah penerbangan," urainya.
Saat ini, Fadly bekerja sebagai first officer dari NAM Air (anak perusahaan dari Sriwijaya Air).
"Fadly ini salah satu dari penumpang yang bertolak dari Jakarta ke Pontianak dengan menggunakan Sriwijaya Air SJ-182 bersama 5 rekan NAM Air lain," pungkasnya.
Sementara itu, Yudi Busono, perwakilan keluarga Fadly Satrianto mengatakan telah mengetahui kabar jenazah Fadly Satrianto telah teridentifikasi.
Saat ini keluarga inti masih menenangkan diri.
"Sudah mendengar melalui televisi," kata Yudi, adik dari Ibunda Fadly Satrianto saat ditemui di rumah duka, Selasa (12/1/2021) malam.
Suasana di rumah duka di Jalan Tanjung Pinang Surabaya saat ini dipenuhi karangan bunga yang berjejer rapi di depan rumah keluarga Fadly itu.
Ada terop yang juga sudah berdiri, tepat di depan pagar rumah.
Kursi plastik berada di bawah terop. Nampak, beberapa tetangga dan keluarga duduk di depan rumah duka.
Sementara keluarga inti berada di dalam rumah bercat putih itu.

Fadly merupakan anak ketiga dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani.
Yudi mengatakan, keluarga mendapat kabar Selasa (12/1/2021) petang tadi.
Kabar tersebut baru dipastikan setelah petugas juga mengumumkan secara resmi di media.
"Besok InsyaAllah dikasih waktu untuk temen-temen wartawan," ujarnya.
Fadly Satrianto merupakan extra crew pilot dari Sriwijaya Air SJ 182.
Alumnus Unair itu sebenarnya merupakan kopilot di Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air.
Ikutnya Fadly di pesawat itu sebagai penumpang.
Sebab, rencananya dia baru akan bertugas dari Pontianak dengan tujuan lain.
Dilansir TribunNews.com, automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah co pilot atas nama Fadly Satrianto.
Co pilot Fadly Satrianto tercatat sebagai salah satu penumpang kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan status kru-ekstra.
Fadly Satrianto tercatat sebagai pria kelahiran Surabaya 6 Desember 1982.
Nama Fadly Satrianto terdaftar dalam manifest penerbangan Sriwijaya Air SJ-182.
"Ini (Fadly Satrianto) terdaftar pada nomor manifest 31. Dan ini ternyata adalah co pilot dari pesawat Sriwijaya Air," ucap Kapus INAFIS Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto di RS Polri Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Kepastian ini diperoleh INAFIS Polri setelah menemukan 12 titik kesamaan antara bagian tubuh yang ditemukan dengan DNA Fadly Satrianto yang diserahkan pihak keluarga.
Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga Fadly Satrianto.
Ayahnya mencoba untuk tetap tegar. Meskipun dia mengaku keluarga merasa sedih namun dia berpasrah pada takdir.
Dia mencoba ikhlas dengan musibah yang terjadi itu.
Sementara sang ibunda, Ninik Andayani terus dihibur oleh anggota keluarga yang lain.
Dia nampak begitu terpukul.
Pagi sebelum berangkat, Fadly memang sempat menghubungi ibundanya.
Ternyata itu merupakan komunikasi terakhir Fadly dengan keluarga.
Hariyanti, tante Fadly sampai tak kuasa menggambarkan sosok keponakannya itu di mata keluarga.
"Fadly itu orang baik, sholeh. Dia anak baik," kenang Hariyanti sembari menahan tangis, Senin (11/1/2021. (sulvi sofiana/yusron naufal putra)