Bursa Calon Kapolri

Berani Tangkap Rizieq Shihab, Irjen Fadil Imran Berpeluang Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Idham Aziz

Irjen Fadil Imran semakin moncer sejak menjabat Kapolda Metro Jaya dan menangani kasus kerumunan yang dilakukan Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi dan KOMPAS.com/Ardito Ramadhan
Setelah berani tangkap Habib Rizieq dalam kasus kerumunan dugaan pelanggaran protokol kesehatan, Kapolda Metro Jaya, Irjen M Fadil Imran (kiri) disebut berpeluang jadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis (kanan). 

SURYA.co.id | JAKARTA - Nama Irjen Fadil Imran berpeluang menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Idham Aziz yang pensiun pada awal Pebruari 2021.

Irjen Fadil Imran semakin moncer sejak menjabat Kapolda Metro Jaya dan berani menangani kasus kerumunan dugaan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Rizieq Shihab.

Tak hanya itu, pentolan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq juga ditangkapnya sebelum akhirnya kasus tersebut diambil alih oleh Bareskrim Polri.

Sebenarnya, rekam jejak mantan Kapolda Jatim itu tak berhenti di situ.

Dia juga pernah berhasil membongkar kasus besar berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Peluang Irjen Fadil Imran kali ini diungkapkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Supriansa Mannahawu.

Ia mengatakan nama Irjen Fadil Imran semakin bersinar ketika dimutasi dari Kapolda jatim menjadi Kapolda Metro Jaya.

Sikap tegasnya terhadap Habib Rizieq Shihab yang menyebar di media pun menambah kepopulerannya meski diserang netizen.

“Masih banyak kader-kader kepolisian yang lain yang memiliki kemampuan untuk posisi Kapolri.

Sejumlah Kapolda berbintang dua juga dipandang memiliki karier yang bisa saja dalam waktu dekat bisa menempati posisi bintang tiga seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan lain-lain," kata Supriansa Mannahawu.

Supriansa Mannahawu menyebut, selain Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak, Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam juga berpeluang naik pangkat menjadi Komjen.

Jenderal Idham Azis ajukan permohonan pengganti

Mabes Polri, Rabu (6/1/2021) pagi ini, membenarkan Jenderal Idham Azis ajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, kepada Presiden Joko Widodo, Senin 4 Januari 2021.

Sudah terkonfirmasi, Idham Aziz mengajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, awal pekan ini.

"Benar, Kapolri Jenderal Idham Azis menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat permohonan penunjukan penggantinya kepada Presiden Joko Widodo," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, Rabu (6/1/2021).

Pernyataan permohonan pengganti Kapolri dikatakan Idham Aziz dalam acara sertijab Kepala BNN dan

Kapolda Banten di Mabes Polri, Selasa 5 Januari 2021.

Menurut Irjen Argo Yuwono menjelaskan, surat permohonan permohonan penunjukan pengganti Kapolri diberikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

"Surat tersebut sudah diserahkan kepada Mensesneg Pratikno, kemarin," ujar Irjen Argo Yuwono.

Peluang 3 Komjen jadi Kapolri

Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu yang akan ikut menguji calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis pun belum tahu.

Politisi sekampung Jenderal Idham Azis itu mengaku tidak punya calon Kapolri.

Jangankan punya calon Kapolri, mengetahui calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan dikirim ke Komisi III DPR RI saja belum dia tahu.

“Tidak ada calonku. Yang ada calonnya hanya Bapak Presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu,” ujar Supriansa Mannahawu.

Ketika ditanya siapa bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Supriansa Mannahawu menyebut, antara lain, tiga nama jenderal polisi.

“Memang ada beberapa nama jenderal polisi berbintang tiga yang dipandang layak untuk posisi itu (Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis) seperti Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Boy Rafli Amar, Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan lain-lain,” jelas Supriansa Mannahawu.

Politisi asal Soppeng, Sulawesi Selatan, itu mengingatkan bahwa Pengganti Jenderal Idham Azis adalah merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

“Seperti biasanya, Presiden akan mengirim satu nama calon Kapolri, calon Pengganti Jenderal Idham Azis, ke DPR untuk menjalani fit and proper test di Komisi III.

Sesuai undang-undang, presiden akan mempertimbangkan usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas,” jelas Supriansa Mannahawu.

Saat menguji Jendral Idham Azis, Oktober 2019, Supriansa Mannahawu mengaku satu kampung dengan Jenderal Idham Azis dan sama-sama berdarah Bugis.

Makanya, ketika itu, Supriansa Mannahawu memberi pesan khusus kepada Jenderal Idham Azis dengan menggunakan Bahasa Bugis.

Meski demikian, Supriansa Mannahawu mengaku tidak punya wewenang untuk menentukan pengganti Jenderal Idham Azis.

“Presiden tetap yang menentukan, karena itu adalah hak prerogatif seorang presiden. Jadi siapapun yang diusulkan jadi Pengganti Jenderal Idham Azis itu hak presiden,” tegas Supariansa Mannahawu.

Rekam jejak dan biodata Irjen Fadil Imran

Irjen Fadil Imran merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 1991.

Ia juga berpengalaman membidangi reserse.

M Fadil Imran dilahirkan di makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Agustus 1968.

Dia memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.

Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.

Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.

Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakbar.

Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).

Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Irjen Fadil Imran Disebut Akan Naik Pangkat, Peluang Jadi Kapolri Makin Besar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved