Bacaan Doa Akhir Tahun 2020 dan Penjelasannya Menurut Ustadz Abdul Somad
Berikut doa akhir tahun bagi umat Islam, serta penjelasannya menurut Ustadz Abdul Somad.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Menyambut tahun baru 2021 di tengah pandemi Virus Corona, ada baiknya memperbanyak bacaan doa kepada Allah SWT.
Berikut bacaan doa akhir tahun 2020 dan doa awal tahun 2021 yang dirangkum SURYA.co.id untuk Anda.
Di akhir artikel juga terdapat penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang doa awal tahun dan doa akhir tahun anjuran Nabi.
Doa akhir tahun dan doa awal tahun sebenarnya bisa tentang apa saja, termasuk harapan agar selamat dari bencana dan ujian di tahun yang akan datang.
Karena sebenarnya tidak ada doa khusus menyambut tahun baru Masehi dalam ajaran agama Islam.
Hal ini disampaikan Wasid, Dosen Fakultas Adab dan Humaiora UIN Sunan Ampel Surabaya.
"Tapi jika berpijak sebagai bentuk syukur bisa hidup satu tahun dan harapan semoga tahun depan lebih baik lahir batin, namanya berdoa ya tidak ada larangan. Tapi tidak harus malam tahun baru. Makanya, sekedar doa ya tidak ada larangan," kata Wasid.
Sebagaimana yang dijelaskan Wasid, doa bisa dilakukan kapan saja, tidak harus tahun baru Masehi.
Berikut sejumlah pilihan doa meminta keselamatan sekaligus agar menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang akan datang, bisa dibaca setelah shalat lima waktu.
1. Doa selamat dunia akhirat
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Latin: "Allahumma inna nas aluka salamatan fiddiini wa 'aafiyatan fil jasadi waziaadatan fil'ilmi wabarakatan firrizqi wataubatan qablal maut warahmatan 'indal maut wamaghfiratan ba'dal maut allahumma hawwin'alainaa fii sakaraatil maut wa najjata minanaari wal'afwa indal hisaab
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan ketika beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut."
2. Doa Selamat dari Segala Bencana dan Ujian
اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ
اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Latin: Allāhummaftah lanā abwābal khair, wa abwābal barakah, wa abwāban ni'mah, wa abwābar rizqi, wa abwābal quwwah, wa abwābas shihhah, wa abwābas salāmah, wa wa abwābal 'āfiyah, wa abwābal jannah.
Allāhumma 'āfinā min kulli balā'id duniyā wa 'adzābil ākhirah, washrif 'annā bi haqqil Qur'ānil 'azhīm wa nabiiyikal karīm syarrad duniyā wa 'adzābal ākhirah. Ghafarallāhu lanā wa lahum bi rahmatika yā arhamar rāhimīn. Subhāna rabbika rabbil 'izzati 'an mā yashifūn, wa salāmun 'alal mursalīn, walhamdulillāhi rabbil 'ālamīn.
Artinya: "Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga.
Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur'an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai, zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."
Penjelasan Ustadz Abdul Somad soal Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun

Adakah doa akhir tahun dan doa awal tahun anjuran Nabi? Berikut penjelasan lengkap Ustadz Abdul Somad.
Menurut Ustadz Abdul Somad, tahun hijriah muncul pada masa pemerintahan Umar bin Khatab.
Jadi pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal tak ada kalender, lalu naik Abu Bakar pun tak ada kalender.
Menurut Ustadz Abdul Somad, selama 10 tahun Nabi Muhammad memimpin di Kota Madinah tak ada awal tahun dan akhir tahun.
Namun di zaman itu sudah ada Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulka’dah, Zulhijah.
"Tapi tak ada bulan 1, bulan 2, bulan 3 maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi lahir pada tahun gajah.
Begitu juga ketika Abu Bakar memerintah, tak ada," tutur Ustadz Abdul Somad.
Maka dari situlah ditetapkan 1 Muharram sebagai bulan pertama dan kita punya tahun 1430 hijriah.
Kemudian naiklah pemerintah Sayyidina Umar bin Khattab maka ada gubernur bernama Abu Musa Ashari yang menerima mandat dari Romawi yang menanyakan adakah bulan Agustus.
Barulah saat Umar bin Khatab ada kalender dan disusun bersama para sahabat nabi bernama Muaz.
Jadi Nabi tidak mengajarkan, ya. Namun apa boleh dibaca? Ya boleh saja," jelas UAS.
Dia mengatakan, kita mengenal sunah Nabi ada tiga yaitu sunah qauli, sunah syahli, dan sunah taqi.
Doa Akhir Tahun dan awal tahun disebut dalil umum di seluruh kehidupan. Jadi bagus berdoa kapan pun
"BIla ada yang menyebut Doa Akhir Tahun dan awal tahun dari Nabi itu bohong sebab zaman nabi belum ada akhir tahun," tutur UAS.
Ustadz Abdul Somad melanjutkan, dalill doa ini umum saja, Allah bersabda berdoalah kepada Ku maka Aku akan mengabulkan.
Hal ini sama seperti doa mau makan, doa masuk kamar mandi maka dalam hari-hari baik pun membaca doa seperti masuk dalam awal Muharram membaca doa adalah baik, tak ada dalil khusus tapi dalil umum ada.
Mintalah yang baik supaya dalam setahun ini berjalan dengan baik, dijauhkan dalam perbuatan zina, diberikan kesabaran
Lalu bagaimana tentang baca ayat kursi tiga kali siapa pun yang membaca yasin suatu malam maka pada waktu subuh sudah mendapat pengampunan dari Allah Swt, jadi sahihkah dalil ini?
Berdasarkan hadis Ibnu Katsir maka barang siapa membaca Surat Kursi maka subuhnya akan diampuni Allah," jelas Ustadz Abdul Somad.