Berita Malang Raya
Nostalgia Malang Era Kolonial Belanda di Kampoeng Heritage Kajoe Tangan
Kota Malang menjadi kota yang banyak dirindukan orang untuk kembali. Hawa sejuk, wisata heritage, kuliner, disajikan di sana.
SURYA.co.id | MALANG - Kota Malang menjadi kota yang banyak dirindukan orang untuk kembali.
Hawa sejuk, wisata heritage, kuliner, disajikan di sana.
"Malang termasuk kota heritage," jelas Wali Kota Malang, Sutiaji membuka percakapan.
Ada banyak tempat wisata di sana, satu di antaranya yang saat ini diangkat sebagai ikon heritage
adalah Kampoeng Heritage Kajoe Tangan.
Mila Kurniawati, salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kayutangan menyebut,
kampung ini dibentuk tanggal 22 April 2018 lalu.
"Kampung Heritage Kayu Tangan ini banyak mengangkat tentang bangunan-bangunan peninggalan
Belanda, termasuk sosial budaya masyarakatnya, serta peninggalan-peninggalan Belanda yang lain,"
kata Mila Kurniawati, Jumat (27/11/2020).
Kampung ini bisa diakses melalui lima pintu. Yang utama adalah melalui Jl Basuki Rachmad Gang VI.
Begitu masuk melalui Gang VI, pengunjung langsung disajikan bangunan Belanda yang pertama,
berupa Rolak.

"Rolak telah ada di masa Belanda. Pembagian sarana air itu dipecah, untuk irigasi, pemukiman, dan
industri," jelasnya.
"Jadi pintu Rolak fungsinya mengatur debit air untuk pemukiman dan irigasi," tambahnya.
Setelah bertemu Rolak, termasuk deretan rumah peninggalan bernuansa kolonial.
Pencanangan Gerakan Santri Bermasker di PPIQ Darul Hidayah Kota Malang |
![]() |
---|
Harga Cabai Rawit di Kota Malang Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram, Pemilik Warung Menjerit |
![]() |
---|
Bea Cukai Malang Musnahkan Ribuan Barang Ilegal, Negara Rugi Rp 4 Miliar |
![]() |
---|
Pria Pasuruan yang Mencuri Motor di Malang Bacok Polisi, Jatuh Bangun Diberondong Timah Panas |
![]() |
---|
Pemusnahan Barang Bukti Kejahatan di Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, Paling Banyak Narkoba |
![]() |
---|