SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso mengaku tidak begitu kaget dengan keputusan Mahmoud Eid keluar dari skuad Bajul Ijo musim ini, Senin (28/12/2020) kemarin.

Aji menyebut, sudah mendengar keinginan dari pemain asal Swedia itu sejak lama, menyusul belum jelasnya kapan lanjutan Liga 1 2020 bisa digelar dan kebetulan mendapat tawaran dari klub lain.

"Mahmoud Edi komunikasi dengan saya kalau ada tawaran dari klub lain dan sepak bola di Indonesia belum jelas, jadi saya sudah tahu dia mau keluar sejak minggu lalu," kata Aji, Selasa (29/12/2020).

Pelatih berusia 50 tahun ini mengaku, tidak bisa menahan pemainnya untuk tidak pergi karena kondisi sepak bola nasional memang belum ada kejelasan sampai sekarang.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga sempat ingin menggulirkan lanjutan liga 1 2020 pada Oktober dan November, tapi gagal karena tidak mendapat izin dari Polri.

Begitu juga dengan wacana menggulirkan liga pada Februari 2021 nanti belum ada kejelasan dari operator liga dan membuat pemain sudah berada di titik puncak kesabarannya.

Tidak cuma Eid, sebelumnya striker asal Brazil David da Silva dan gelandang asal Mali Makan Konate lebih dulu keluar dari skuad Persebaya musim ini karena alasan tidak jelasnya lanjutan liga.

"Saya pahami kondisi sepak bola Indonesia dan semoga Mahmoud sukses di tempat lain," tutup pelatih asal Malang itu.

Pasca keputusan ini, Mahmoud Eid belum menjelaskan secara detail rencana ke depannya. Hanya saja dia tidak membantah kalau ada beberapa klub mengajukan tawaran bergabung.

"Ada beberapa tawaran. Saya belum ambil keputusan. Nanti kalian juga tahu," tutup pemain yang ikut membawa Persebaya meraih gelar juara di ajang pra musim Piala Gubernur Jatim 2020 lalu.

Dengan keluarnya Mahmoud Edi, praktis Persebaya hanya menyisakan satu pemain asing saja di skuadnya musim ini, yakni gelandang asal Australia, Aryn Williams.