Berita Sampang

Banyak Bansos Bergulir, Janda Tua di Sampang Belum Merasakan Sampai Rumah Nyaris Hancur

Apa yang dialami Mardinep itu seperti menjadi cermin bahwa tidak semua bansos dari pemerintah bisa diterima merata di kalangan warga miskin

Editor: Deddy Humana
surya/hanggara pratama
Kondisi rumah Mardinep yang hampir hancur di Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (27/12/2020). 

SURYA.CO.ID, SAMPANG - Sudah banyak program bantuan sosial dari pemerintah seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bansos lainnya yang berjalan sejak lama.

Tetapi belum satu pun bantuan yang dirasakan janda tua bernama Mardinep (60), warga Dusun Bunut, Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang ini.

Padahal perempuan tua itu hidup sebatang kara di dalam rumahnya yang lebih tepat disebut teratak alias gubuk reot. Dengan genteng melorot, dan dinding-dinding anyaman bambu terpasang seadanya, rumah itu hampir hancur dan di sana ia hidup tanpa uluran dari pemerintah pusat atau pemda.

Sampai pandemi Covid-19 melanda Indonesia selama sekian bulan, Mardinep juga belum  mendapat bansos satu pun. Padahal berbagai bantuan lainnya dari pemerintah deras dikucurkan seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

Kepala Desa Sejati, Syafiudin mengatakan, ia sudah pernah mengajukan program bedah rumah Mardinep itu ke Koramil Camplong. Dan sekitar satu tahun yang lalu, ia memasrahkan sepenuhnya terhadap pihak Koramil setempat.

"Saya memerintahkan perangkat desa untuk melakukan pendataan agar diajukan terhadap Koramil Camplong," kata Syafiudin kepada TribunMadura.com, Minggu (27/12/2020).

Ia mengaku selama ini sudah mendata orang miskin di wilayah kerjanya dan yang terdata tidak hanya Mardinep melainkan banyak warga bernasib sama di sejumlah dusun lainnya. Kendati demikian, hanya Mardinep yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah.

Apa yang dialami Mardinep itu seperti menjadi cermin bahwa tidak semua bansos dari pemerintah bisa diterima merata di kalangan warga miskin. Mardinep hanya satu warga miskin yang terselip dan terlupakan.

"Kami kurang paham mengapa nenek Mardinep yang yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah," ucapnya.

Dan melihat kondisi Mardinep itu, ia miris. Pihaknya berharap kepada pemda untuk memperhatikan nasib Mardinep yang hanya hidup seorang diri dan tergantung belas kasihan orang lain itu.

Memang Mardinep bisa hidup karena bergantung belas kasihan dari tetangga sekitar yang memberinya makan. "Menurut kami nenek Mardinep sudah selayaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah," pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved