Virus Corona di Blitar
Antisipasi Membludaknya Pasien Covid-19, RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Siapkan Tenda Darurat
Ruang isolasi di RSUD Mardi Waluyo jumlahnya terbatas dan masih kurang untuk penanganan pasien Covid-19 yang jumlahnya terus bertambah.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, BLITAR - RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar menyiapkan tenda darurat untuk penanganan pasien Covid-19.
Dua tenda darurat yang didirikan di halaman rumah sakit itu untuk menampung pasien suspek yang sedang menjalani observasi.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Herya Putra mengatakan, tenda darurat itu untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 di rumah sakit.
Sebab, ruang isolasi di RSUD Mardi Waluyo jumlahnya terbatas dan masih kurang untuk penanganan pasien Covid-19 yang jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari.
"Kami pinjam tenda dari PBD Kota Blitar. Tenda darurat sampai hari ini belum kami manfaatkan. Kami hanya mengantisipasi kalau ada tambahan pasien dan ruangan di rumah sakit tidak cukup," kata Herya, Jumat (25/12/2020).
Dikatakannya, tenda darurat itu disiapkan untuk pasien suspek yang menunggu hasil observasi. Proses observasi butuh waktu 1x24 jam.
Menurutnya, sering terjadi penumpukan pasien di ruang IGD. Penumpukan pasien di IGD kadang bisa mencapai lebih dari 14 orang.
Bahkan, penumpukan pasien di IGD bisa melebar ke ruang tindakan untuk pasien bukan Covid-19. Kondisi itu tidak baik untuk pasien bukan Covid-19.
"Tadi pagi ada penumpukan 10 pasien di IGD. Mereka menunggu hasil observasi 1x24 jam. Pasien suspek harus dilakukan tes swab dua kali untuk memastikan Covid-19 atau tidak," ujarnya.
Karena ruang pasien suspek penuh, akhirnya pasien baru harus menunggu hasil observasi di ruang IGD.
"Sekarang trennya pasien datang sendiri tanpa rujukan. Itu yang membuat kami kesulitan memprediksi. Pasien yang datang tetap harus kami terima," katanya.
Herya menjelaskan, tenda darurat untuk pasien suspek masih perlu pembenahan. Tenda darurat itu akan dimanfaatkan kalau kondisi terpaksa.
"Banyak yang perlu disiapkan di tenda darurat. Kalau hujan bagian lantainya seperti apa. Kalau siang kondisi di dalam tenda panas, hal itu juga tidak baik untuk pasien," ujarnya.
Sekadar diketahui, saat ini, jumlah komulatif pasien Covid-19 di Kota Blitar mencapai 521 orang. Pasien sembuh sebanyak 450 orang dan pasien meninggal 27 orang.