Berita Surabaya
Home Industri Pembuatan Sabu di Rangkah Surabaya Dibongkar Polisi, Temukan 6 Orang Sedang Teler
Ivan mengakses cara membuat sabu melalui internet dan mempraktekkannya dengan membeli bahan-bahan di toko kimia dibantu lima orang temannya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebuah rumah di Jalan Rangkah, Kota Surabaya, digrebek Satresnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Senin (30/11/2020) malam.
Bukan tanpa sebab, polisi yang sudah mendapat informasi adanya pesta sabu segera mendatangi lokasi.
Benar saja, enam orang kedapatan teler di rumah tersebut usai mengkonsumsi sabu.
Alih-alih hanya mengkonsumsi, ternyata dari ruangan paling belakang di rumah tersebut, polisi menemukan beberapa botol bahan kimia dan alat-alat yang ternyata digunakan oleh enam orang tersebut untuk coba-coba membuat sabu.
"Awalnya kami mendapat informasi pesta sabu. Namun saat kami datangi ternyata di salah satu kamar rumah tersebut dibuat semacam lab kecil dengan beberapa botol kimia termasuk ada prekusor narkotika jenis sabu yang kami temukan," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, Rabu (23/12/2020) kemarin.
Enam orang yang ada dalam rumah itu kemudian diinterogasi secara intensif terkait keterlibatannya dalam aksi pembuatan sabu itu.
Mereka masing-masing bernama Ivan Wahyu (26) warga Rembang JI Rangkah Kecamatan Tambak Sari Surabaya, Saiful (30) warga Dusun Ro Oro Kabupaten Bangkalan Madura, M Rozak (28) warga Rangkah Kelurahan Rangkah Kecamatan Tambak Sari Surabaya, Didik (33) warga Tuban, M Arifin (35) warga Kapas Baru Kelurahan Kapasmadya Baru Kecamatan Tambak Sari Surabaya dan M Iqbal (28) warga Bronggalan Sawah I/32, Tambaksari Surabaya.
Dari hasil pemeriksaan, inisiator pembuatan sabu itu diketahui adalah Ivan.
Ivan mengakses cara membuat sabu melalui kanal Youtube dan mempraktekkannya dengan membeli bahan-bahan di toko kimia dibantu lima orang temannya.
Mereka kemudian menghabiskan biaya hampir satu juta rupiah untuk mendapatkan barang kimia tersebut yang merupakan prekusor atau bahan mentah sabu. Alat-alat yang digunakannya juga sangat sederhana.
"Hasil interogasi, mereka mendapat keahlian ini dari Youtube. Tentu ini sangat berbahaya karena video di Youtube bisa diakses oleh semua masyarakat," imbuhnya.
Tak butuh waktu lama sebenarnya, andai polisi tak lebih dulu menggrebek rumah tersebut. Hanya butuh waktu tiga jam usai penyulingan, kristal sabu akan didapatkan.
"Belum sempat ada yang jadi. Baru dua minggu mempersiapkan alat dan bahan. Keburu ditangkap," kata Ivan.
Menurutnya, dalam satu kali pembuatan menggunakan jerigen bekas lima liter itu bisa menghasilkan 7 gram sabu yang mengkristal.
Niatan membuat home industri sabu itu diakui enam tersangka sebagai ajang coba-coba.
Meski belum menghasilkan, rencana itu bisa berbahaya jika berhasil dilakukan. Karena, tidak menutup kemungkinan, mereka akan memasok sabu dalam jumlah yang besar lantaran tergiur keuntungannya.
Sampai saat ini,p olisi masih mendalami kasus temuan home industri sabu itu dengan memasukkan bahan-bahan tersebut ke laboratorium forensik cabang Polda Jatim.
Selain prekusor sabu, polisi juga menyita ribuan butir pil koplo yang diperjual belikan oleh komplotan ini ke lingkungan mereka.