Biodata Risma Wali Kota Surabaya yang Berpeluang Jadi Menteri Sosial Kabinet Jokowi, ini Kariernya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma jadi sorotan karena disebut-sebut berpeluang menjadi Menteri Sosial. Berikut profil dan biodatanya.

surya.co.id/yusron naufal putra
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma yang Berpeluang Jadi Menteri Sosial Kabinet Jokowi. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma jadi sorotan karena disebut-sebut berpeluang menjadi Menteri Sosial Kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin.

Sejauh ini Risma masih menjawab kabar tersebut dengan diplomatis, ia menyatakan dirinya akan mengikuti apa keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Menurut profil dan biodata Risma yang dilansir dari laman surabaya.go.id, Wali Kota Surabaya dua periode itu memiliki karier yang cemerlang.

Santer dikabarkan Risma jadi menteri Kabinet Indonesia Maju.
Santer dikabarkan Risma jadi menteri Kabinet Indonesia Maju. (dok.surya)

Baca juga: Santer Disebut Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin, Wali Kota Risma Hari Ini Berada di Jakarta

Baca juga: Istana: Reshuffle Kabinet Segera, Kandidat Dipanggil Hari ini atau Besok, Wali Kota Risma Berpeluang

Risma lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 November 1961.

Ia menempuh pendidikan jenjang SD di SDN KEDIRI pada tahun 1973.

Lalu ia melanjutkan pendidikannya ke SMPN X SURABAYA (1976) dan SMAN V SURABAYA (1980).

Risma juga merupakan lulusan S1 Arsitektur ITS Surabaya dan S2 Managemen Pembangunan Kota ITS Surabaya.

Sebelum menjadi Wali Kota Surabaya, Risma pernah menduduki jabatan-jabatan penting seperti:

1. KEPALA BAPPEKO SURABAYA

2. KEPALA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SURABAYA

3. KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

4. KEPALA BAGIAN BINA PEMBANGUNAN

5. KEPALA CABANG DINAS PERTAMANAN

6. KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENYULUHAN DINAS BANGUNAN KOTA SURABAYA

7. KEPALA SEKSI TATA RUANG DAN TATA GUNA TANAH BAPPEKO SURABAYA

Kekayaan Risma

Risma terakhir kali melaporkan harta kekayaannya di LHKPN pada 31 Desember 2018 sebesar Rp 7 miliar atau tepatnya Rp 7.179.254.946.

Kekayaannya tersebut naik pesat dibandingkan pada tahun 2017 yang dilaporkan sebesar Rp 1,88 miliar.

Saat pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Surabaya tahun 2010, total kekayaan yang dilaporkan sebesar Rp 531,27 juta.

Lalu, pada tahun 2015 atau awal periode keduanya menjabat sebagai wali kota, harta yang dilaporkan Risma tercatat sebesar Rp 1,387 miliar.

Dalam LHKPN teranyar, kekayaan Risma paling besar disumbang dari aset properti dengan nilai taksiran Rp 6,481 miliar.

Risma tercatat memiliki 4 bidang tanah dan bangunan yang semuanya berada di Kota Surabaya.

Semuanya berasal dari hasil sendiri atau bukan dari hasil warisan atau hibah.

Salah satunya tanah dan bangunan dengan luas 264/338 di Kota Surabaya dengan taksiran harga Rp 4,445 miliar.

Untuk harta berupa alat transportasi, Risma memiliki dua mobil, yakni Toyota Kijang Innova tahun 2016 senilai Rp 425 juta dan Mitsubishi Pajero tahun 2017 senilai Rp 560 juta.

Dalam laporan LHKPN tersebut, harta kekayaan Risma lainnya yang dilaporkan yakni harta bergerak lain senilai Rp 85 juta, lalu kas dan setara kas Rp 580,481 juta.

Risma diketahui tidak memiliki aset dalam bentuk surat berharga.

Sementara itu, ibu dua anak ini juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 952,478 juta.

Putra sulung Risma, Fuad Bernardi, sempat masuk bursa Pilkada Kota Surabaya.

Fuad sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu pengusaha di Jawa Timur.

Fuad tercatat menjabat sebagai Direktur Utama PT Surabaya Digital Game. Dia juga memiliki kafe bernama Bober Cafe.

Berpeluang jadi Menteri Sosial kabinet Jokowi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Baca juga: Daftar Klinik yang Sedia Rapid Test Antigen di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Beserta Biaya & Alamat

Baca juga: Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan 4 Warga Sipil yang Dirampok Pemberontak Kongo, ini Kronologinya

Dan baru-baru ini, Risma disebut-sebut berpeluang menjadi Menteri Sosial.

Risma menyatakan dirinya akan mengikuti apa keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

"Nanti kita lihat lah, saya ngikuti Bu Mega aja," kata Risma saat ditemui, Senin (14/12/2020) sebagaimana diberitakan Surya. 

Risma pun enggan menanggapi lebih jauh soal peluangnya menjadi Mensos. 

"Enggaklah saya gak pernah ngomong, ya nanti dilihat ya. Yang jelas belum, iki sopo seng ngomong," seloroh Risma.

Menurut Risma, meskipun nanti ada tawaran untuk itu, dia akan istikharah terlebih dahulu.

Dia mengaku akan menilai diri dulu, sanggup atau tidak.

Sejumlah informasi terbaru menyebut jika Wali Kota dua periode itu saat ini tengah berada di Jakarta, Selasa (22/12/2020).

Namun apakah terkait isu tersebut memang belum ada kepastian.

Hingga berita ini ditulis, pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya belum dapat dikonfirmasi.

Sumber internal di Pemkot hanya menyebut jika hari ini tidak ada kegiatan Risma di Kota Surabaya.

Sumber lain menyatakan, Risma berangkat ke Jakarta pada Senin (21/12/2020) malam pukul 22.00 WIB.

Sejauh ini saat Risma dimintai komentar perihal isu namanya di bursa kursi menteri, dia memilih memberikan jawaban diplomatis.

Sementara itu, perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju dipastikan segera dilakukan. 

Hari ini, Selasa (22/12/2020) atau Rabu (23/12/2020), Presiden Jokowi diperkirakan  akan memanggil nama-nama yang akan menduduki jabatan menteri Kabinet Indonesia Maju. 

Kepastian ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian dikutip dari kompas.com, Selasa (22/12/2020). 

Meski mengatakan segera, namun Donny Gahral tidak bisa memastikan kapan waktu pasti perombakan tersebut.

Apakah akan dilakukan sebelum pergantian tahun atau pada 2021, Donny tak menyebut secara pasti.

"Saya hanya bisa katakan segera," ujar Donny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/2/2020).

Meski demikian, Donny membenarkan jika sejumlah nama saat ini santer disebut media telah dihubungi secara intens Presiden Joko Widodo.

"Ya bisa dikatakan demikian. Tetapi kan apapun itu masih bisa terjadi. Tapi kita pulangkan sepenuhnya kepada hak prerogatif Presiden," lanjutnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah sejumlah nama akan dipanggil ke Istana Kepresidenan hari ini, Donny kembali belum dapat memastikan.

"Kita lihat saja bisa hari ini (Selasa) bisa besok (Rabu), kita kan tidak bisa sampaikan, ada protokolnya. Bersabar saja, tunggu Pak Presiden," tegasnya.

"Yang jelas, siapapun yang nanti duduk, adalah putra-putri terbaik republik ini dan punya integritas, itu yang paling penting," tambahnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved