Biodata Farah Puteri Nahlia Anak Mantan Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran, Jadi Anggota DPR Termuda
Inilah profil dan biodata Farah Puteri Nahlia, anak mantan Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran. Jadi salah satu anggota DPR termuda
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Farah Puteri Nahlia, anak mantan Kapolda Jatim Irjen M Fadil Imran.
Farah Puteri Nahlia merupakan seorang pejabat negara.
Farah Puteri Nahlia pernah menyita perhatian publik karena dinobatkan menjadi salah satu anggota DPR RI termuda periode 2019-2024.
Baca juga: Fakta Baru 6 Pengikut Habib Rizieq Tewas Ditembak, Irjen Fadil Imran Minta IB FPI Ikuti Pemeriksaan
Baca juga: Inilah Identitas Pengikut Habib Rizieq Serang Polisi Pakai Senjata Api, Dibeber Irjen Fadil Imran
Farah Puteri terpilih dengan suara terbanyak periode 2019-2024 dari Partai PAN.
Farah lahir di Semarang, 2 Januari 1996 dari pasangan H. M. Fadil Imran dan Ina Adiati.
Berikut rangkuman profil dan biodatanya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Mengenal Farah Puteri Nahlia, Putri Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Anggota DPR dari PAN'
1. Riwayat pendidikan
Ia bersekolah di SD Al Kamal, Kebon Jeruk pada tahun 2000 hingga 2007.
Saat menduduki bangku SMP, Farah sudah menunjukkan jiwa kepemimpinannya dengan menjadi Wakil Bendahara di OSIS.
Lulus dari SMP Al Azhar Bumi Serpong Damai, Tangerang pada tahun 2010, Farah melanjutkan studi ke Sinarmas World Academy (SWA).
Gelar D3-nya ia peroleh dari University Foundation Programme, David Game College London.
Farah telah menamatkan studi S1 dan S2 di bidang politik dan hubungan internasional di Royal Holloway, University of London.
Ia mengambil jurusan bidang politik dan hubungan internasional.
2. Aktif berorganisasi
Selama berkuliah, Farah terlibat aktif dalam beberapa organisasi seperti English Teaching Programme pada tahun 2011.
Tahun 2012, ia juga berpartisipasi dalam Habitat for Humanity Indonesia, sebuah LSM yang membantu pembangunan atau perbaikan rumah tinggal sehingga menjadi hunian yang layak, sederhana, dan terjangkau untuk keluarga berpenghasilan rendah.
Farah pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Masa Studio pada tahun 2018.
Selain itu Ia juga pernah menjalani masa magang di Direktorat HAM dan Kemanusiaan, Direktorat Jendral Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri di tahun yang sama.
3. Kembali ke Indonesia
Setelah enam tahun tinggal di luar negeri, Farah memilih untuk kembali ke Indonesia.
Menurutnya percuma kalau ilmu yang telah ia dapat tidak diwujudkan untuk pembangunan dan keperluan tanah airnya.
Farah Puteri Nahlia memang merupakan sosok yang sangat cinta dan peduli terhadap Indonesia.
Hal ini dibuktikan ketika ia pernah membantu memulangkan TKW asal Subang yang bermasalah di luar negeri.
TKW bernama Ibu Een itu sudah lama tidak digaji dan tidak dapat pulang dari negara tempat dia bekerja meskipun sudah beberapa kali berusaha.
Berkat koordinasi Farah Puteri Nahlia dengan BPNTKI, akhirnya keinginan Ibu Een dapat tercapai.
4. Menjadi anggota DPR

Sejak saat itulah tergugah hati Farah menjadi anggota dewan.
Farah Puteri Nahlia berkeinginan untuk memanfaatkan ilmunya ke dalam perancangan UU di bidang pertahanan dan keamanan, intelijen, dan informasi publik.
Ia terutama tertarik dengan isu terkait hak-hak TKI karena di dapil saya sendiri banyak yang bekerja sebagai TKI.
Dari kasus Ibu Een, Farah mempelajari Subang, Majalengka dan Sumedang (SMS).
Tiga kota yang ia singkat menjadikan SMS sebagai daerah pemilihannya.
Farah menyampaikan terkait program lima tahun kedepan, saat dirinya lolos menjadi anggota DPR, akan membentuk Paguyuban Neng Farah.
Organisasi itu bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat sebagai bahan kebijakan dalam membangun Subang, Majalengka, dan Sumedang.
Selain itu, Farah Puteri Nahlia juga berencana melakukan pengembangan UMKM untuk mendorong ekonomi masyarakat kecil.
Akan ada skill training memasak produk khas lokal, menjahit atau bimbel atau konsultasi gratis untuk para pelajar.
Farah Puteri Nahlia menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) untuk daerah pemilihan Jabar IX (Kabupaten Garut dan Tasikmalaya) dan berhasil mengantongi 113.263 suara.
Sesuai latar belakang keilmuannya, Farah Puteri Nahlia duduk sebagai anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
Sesuai latar belakang keilmuannya, di DPR Farah duduk sebagai anggota Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
"Saya ingin memanfaatkan ilmu saya seprofesional mungkin ke dalam perancangan UU di bidang pertahanan dan keamanan, intelijen, dan informasi publik.
Saya pribadi tertarik dengan isu terkait hak-hak TKI karena di dapil saya sendiri banyak yang bekerja sebagai TKI," kata Farah kepada Kompas.com, Senin (2/9/2019).
Tidak hanya itu, Farah punya keinginan mendirikan rumah aspirasi untuk masyarakat Garut dan Tasikmalaya.
Setiap bulannya, rumah aspirasi itu mengusung program yang berbeda.
Farah juga berencana melakukan pengembangan UMKM untuk mendorong ekonomi masyarakat kecil.
"Misal nanti akan ada skill training memasak produk khas lokal, menjahit atau di musim ujian dan skripsi saya buka bimbel atau konsultasi gratis untuk para pelajar," kata dia.(*)