Eri Cahyadi - Armuji Unggul Hasil Pilwali Surabaya 2020, Ungkap Makan Pidato Innalillahi

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id - Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Pilwali Surabaya 2020, Eri Cahyadi dan Armuji unggul dari lawannya Mahfud Arifin - Mujiaman.

Pada sore hari, Rabu (9/12/2020) pasangan calon Eri - Armuji pun menggelar pidato kemenangan, versi quick count dengan pembukaan kalimat 'innalillahi', belakangan Eri mengungkap maksud pidatonya.

Menurut pantaun Surya.co.id, Kamis (10/12/2020) real count KPU menunjukkan pasangan PDIP itu memang unggul 57,4 persen pada Kamis (10/12/2020) 21.06 WIB.

Pidato kemenangan 'innalillahi'

Eri Cahyadi - Armuji menyampaikan Pidato Kemenangan pada sore hari berdasarkan hasil quick count, yang disiarkan Kompas TV sebesar 57,41 persen Rabu (9/12/2020).

Saat itu Eri Cahyadi membuka pidato kemenangan dengan kalimat Innalillahi wa inna ilaihi rajiun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali, red).

Alasan Eri Cahyadi membuka pidato kemenangan dengan kalimat tersebut, terungkap.

Melalui Instagram miliknya, Eri menjelaskannya sebagai berikut.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Itulah kalimat pertama yang saya ucapkan begitu hasil hitung cepat pilwali Kota Surabaya rampung. Sebagaimana yang diajarkan poro kyai dan poro masyayikh, jabatan adalah amanah. Maka sewaktu-waktu amanah tersebut bisa diambil kembali oleh Allah SWT, dan seyogyanya kita senantiasa mengucapkan itu saat mendapatkan amanah.
.
Bismillah. Hasil yang kita capai hari ini adalah perjuangan bersama teman-teman dari @pdiperjuangan@pdiperjuangan.surabaya @psi_surabaya, dan teman-teman relawan, doa para kyai, para gus, para santri yang tak lelah mengetuk satu per satu pintu rumah warga Kota Surabaya agar bersama-sama kita bergandeng tangan meneruskan kebaikan. Yang tak lelah mengetuk hati warga Kota Surabaya agar istiqomah dengan jalan kebaikan.
.
Respek setinggi langit saya haturkan kepada Bapak Machfud Arifin dan Bapak Mujiaman beserta seluruh tim pemenangan. Tak ada lagi kubu 01 dan 02. Semuanya kembali bersama dalam satu Kota Surabaya. Saat ini sudah tak ada lagi lawan. Karena semua yang peduli Kota Surabaya adalah kawan. Kita menjadi satu untuk Kota Surabaya yang kita cintai."