Pilbup Ponorogo 2020

Cawabup Ponorogo Bambang Tri Wahono Yakin Menang Lebih dari 90 Persen di TPS Ini

Calon Wakil Bupati Ponorogo Bambang Tri Wahono menyalurkan hak pilihnya dalam Pilbup Ponorogo 2020

tribun jatim/sofyan arif candra
Calon Wakil Bupati Ponorogo, Bambang Tri Wahono bersama istrinya, Rubiah Dwi Pelitawati nyoblos di TPS 013 Kertosari, Babadan, Kabupaten Ponorogo, Rabu (9/12/2020). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Calon Wakil Bupati Ponorogo Bambang Tri Wahono menyalurkan hak pilihnya dalam Pilbup Ponorogo 2020, Rabu (9/12/2020).

Ia mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 013 Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo dengan jalan kaki bersama istri dan kedua anaknya.

"Sebelum berangkat ke TPS kami sekeluarga sungkem dulu ke orang tua, kami meminta restu agar diridhoi dan diberi kemenangan dalam Pilkada ini," ucap Bambang, saat ditemui usai nyoblos.

Bambang yakin, di TPSnya ia bisa mendapatkan suara lebih dari 90 persen bahkan mendekati 100 persen.

Bersama keluarganya, Bambang kompak mengenakan pakaian batik.

Menurut Bambang batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia dan seolah tidak terlepas dari kehidupan Masyarakat Ponorogo sehari-harinya sehingga sudah menjadi jati diri Masyarakat Bumi Reog.

"Kita juga gunakan baju batik sebagai foto resmi di kertas suara coblosan sebagai Calon Bupati Ponorogo dan Calon Wakil Bupati Ponorogo," jelas Bambang.

Dalam kesempatan itu Bambang mengimbau kepada seluruh Masyarakat Ponorogo yang memiliki hak pilih untuk segera datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai undangan dan waktu yang telah ditentukan, serta dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Ini adalah hari besar bagi kita semua untuk menentukan masa depan Ponorogo kedepannya," jelasnya.

Mantan Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Ponorogo tersebut juga mengajak Masyarakat agar mengisi pesta demokrasi dengan dengan hal-hal yang positif, penuh kegembiraan, tanpa menggunakan cara-cara menjatuhkan, atau bahkan jangan sampai membuat berita-berita bohong atau hoax yang dapat berpotensi memecah belah.

"Kita memang bisa berbeda pilihan, namun jauh daripada itu semua, yang paling utama adalah keutuhan Masyarakat Ponorogo tercinta. Kita jaga keutuhan Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan) dan senantiasa menjaga keguyuban, karena itulah jati diri Masyarakat Ponorogo," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved