VIRAL Sosok Tukang Odong-odong Sukses Jadi Sarjana, Ternyata Putra Asli Papua, Begini Perjuangannya

Sosok tukang odong-odong yang sukses menjadi sarjana viral di media sosial instagram baru-baru ini. Dia adalah Reind Ansanay

instagram foremanansanay
Inilah sosok Reind Ansanay, Tukang Odong-odong yang Sukses Jadi Sarjana. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Sosok tukang odong-odong yang sukses menjadi sarjana viral di media sosial instagram baru-baru ini.

Tukang odong-odong tersebut adalah seorang putra asli Papua bernama Reind Ansanay (20).

Selama ini, Reind Ansanay membiayai kuliahnya di Universitas Cendrawasih dengan bekerja sebagai tukang odong-odong.

Dalam foto yang viral di media sosial, tampak Reind mengenakan baju toga lengkap saat menarik odong-odong.

Baca juga: Video Viral Emak Berdaster Merah Berdiri Dekat Buaya Berkalung Ban Jadi Perbincangan

Baca juga: Foto Viral Wisuda Online di Puncak Gunung Marapi 2.891 mdpl, 7 Jam Mendaki Butuh Penguat Sinyal

Ia baru saja melaksanakan wisuda pada Kamis (26/11/2020).

Berikut rangkuman fakta tentang sosoknya dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'VIRAL Kisah Pemuda Bayar Kuliah hingga Wisuda dari Pekerjaan Menarik Odong-odong, Ini Perjuangannya'

1. Kuliah sambil kerja

Saat dihubungi, warga Jayapura, Papua ini menyampaikan kisah lengkap di balik unggahannya.

Ia sudah kuliah sambil bekerja menarik odong-odong sejak 2017 silam.

"Iya, saya bekerja odong-odong sambil kuliah," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu (2/12/2020).

2. Odong-odong bukan miliknya

Odong-odong tersebut ternyata bukan milik Reind sendiri.

Dirinya diberi kepercayaan oleh seorang polisi untuk merawat odong-odong itu.

"Odong-odong ini milik seorang polisi, saya hanya bantu mendorong."

"Abang polisi ini memberikan kepercayaan penuh untuk menjaga dan merawat odong-odong ini," ungkap dia.

3. Perjuangan kuliah sambil kerja

Selama kuliah sambil kerja, Reind mengaku melalui sejumlah kesulitan.

Ia harus menempuh jarak yang jauh untuk bisa sampai ke kampusnya.

"Jarak antara kampus dan rumah saya lumayan jauh."

"Saya kadang harus naik taksi atau angkot setiap harinya," kata dia.

Dirinya membayar biaya transportasi dan kebutuhan kuliahnya dari hasil menarik odong-odong.

"Saya harus buka odong-odong biar bisa mendapatkan uang taksi."

"Serta biaya kuliah seperti foto copy atau mencetak tugas," jelasnya.

4. Berasal dari keluarga sederhana

Reind mengaku berasal dari keluarga yang cukup sederhana.

Sehingga, ia harus bekerja untuk membantu kedua orangtuanya.

"Saya memiliki tujuh saudara dan semuanya berada di bangku pendidikan."

"Saya bekerja menarik odong-odong agar bisa meringankan beban keluarga," katanya.

Pemuda tersebut bersyukur bisa membayar kuliah hingga wisuda dari hasil menarik odong-odong.

"Puji Tuhan bisa membantu keluarga dan membantu membiayai kuliah saya sampai selesai."

"Saya membayar uang semester dan wisuda dari hasil bekerja sebagai penarik odong-odong," paparnya.

Reind pun berencana mencari pekerjaan lain setelah lulus kuliah.

"Rencana saya ke depan ingin melamar bekerja," pungkas dia.

Wisudawati Terbaik IAIN Madura Jadi Kuli Demi Biaya Kuliah

Ulfa Ainun Nikmah (kanan) saat menerima piagam dari rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim (kiri), Kamis (22/10/2020).
Ulfa Ainun Nikmah (kanan) saat menerima piagam dari rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim (kiri), Kamis (22/10/2020). (surya/kuswanto ferdian)

Sebelumnya, sosok Ulfa Ainun Nikmah wisudawan terbaik IAIN Madura juga menjadi perbincangan luas.  

Perjuangan Ulfa Ainun Nikmah untuk bisa kuliah dan menyelesaikan pendidikan sarjananya ternyata tidak mudah. 

Dengan keterbatasan ekonomi, Ulfa harus bekerja membanting tulang untuk bisa membiayai kuliahnya. 

Gelar wisudawan terbaik pun menjadi kado terindah untuk orangtuanya, pasangan Mistaram dan Farida dalam Wisuda Sarjana ke-28 dan Magister ke-3 tahun akademik 2019/2020 yang digelar secara daring di aula IAIN Madura, Kamis (22/10/2020).

Siapa sebenarnya Ulfa Ainun Nikmah? 

Berikut uraiannya: 

1. Rela jadi kuli hingga larut malam  

Perempuan yang lahir di Pamekasan, 15 November 1997 ini, lulus dengan nilai IPK 3.79 dan berstatus pujian di Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah.

Sejak masuk di kampus IAIN Madura sedari tahun 2016, anak pertama dari dua bersaudara ini, membiayai kuliah dari hasil upah ayahnya dan hasil kerjanya sendiri yang menjadi kuli di beberapa toko.

Selama tiga tahun, ia mengaku pindah-pindah tempat kerja. 

Mulai menjadi kuli di toko air, menjual martabak telur hingga bekerja di butik.

"Selama kuliah biaya didapat dari jerih payah orang tua dan upah saya bekerja dari sore hingga malam, biasanya bekerja dari jam 16.00 hingga 23.00 WIB," kata perempuan asal Desa Klampar, Kecamatan Proppo Pamekasan ini saat dihubungi TribunMadura.com, Jumat (23/10/2020).

2. Sempat dilarang kuliah

Perempuan yang akrab disapa Ulfa ini juga menceritakan, sebelum melanjutkan kuliah, orang tuanya sempat keberatan dan khawatir tidak bisa menyelesaikan atau berhenti di tengah jalan.

Hanya saja, tekad Ulfa dan semangatnya yang membara, mampu menyakinkan kedua orang tuanya hingga bisa menuntaskan pendidikan S1.

"Saya perlahan bilang sama ibu waktu itu, buk, Ulfa minta doanya, Ulfa tetap mau kuliah dan Ulfa akan berusaha membantu dengan sambil bekerja mengenai biaya kuliah," kisahnya.

3. Aktif di kampus

Keseharian Ulfa di Kampus banyak dihabiskan untuk berbagai kegiatan. 

Mulai terbit matahari hingga matahari tenggelam ia kuliah dan mengikuti kegiatan kampus. 

Sementara saat pulang kuliah, ia langsung ke tempat kerjanya hingga larut malam.

Kata Ulfa, kesuksesan dirinya tidak lepas dari doa kedua orangtuanya, terutama ibunya. 

Menurutnya, doa ibu merupakan doa yang paling mustajab di setiap perjalanannya.

"Saya pribadi yakin bahwa ini tidak terlepas dari doa Ibu saya.

Kalau ingin jadi mahasiswa berprestasi itu harus terus belajar dengan sungguh-sungguh, namun jangan lupa ibadah tetap di nomor satukan," sarannya.(Kuswanto Ferdian/Putra Dewangga/Tribunnews/Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved